Perang Jawa dan Perang Padri

Perang Jawa dan Perang Padri

Assessment

Flashcard

History

6th Grade

Easy

Created by

Mariati Mariati

Used 1+ times

FREE Resource

Student preview

quiz-placeholder

9 questions

Show all answers

1.

FLASHCARD QUESTION

Front

Apa yang menyebabkan Pangeran Diponegoro marah dan menyatakan perang?

Back

Intervensi pemerintah Belanda yang menaikkan pajak dan memasang patok-patok pembuatan jalan di atas tanah leluhur Kesultanan Yogyakarta.

2.

FLASHCARD QUESTION

Front

Taktik apa yang diterapkan Pangeran Diponegoro dalam perang melawan Belanda?

Back

Pangeran Diponegoro menerapkan taktik gerilya dengan menyerang secara tiba-tiba dan memutus jalur pengiriman makanan bagi pasukan Belanda.

3.

FLASHCARD QUESTION

Front

Apa strategi baru yang diterapkan Jenderal de Kock untuk menghadapi pasukan Diponegoro?

Back

Jenderal de Kock menerapkan strategi Benteng Stelsel, yakni membangun banyak benteng untuk mempersempit ruang gerak pasukan Diponegoro.

4.

FLASHCARD QUESTION

Front

Apa yang terjadi pada Pangeran Diponegoro setelah perundingan dengan Belanda?

Back

Pangeran Diponegoro ditangkap oleh Belanda dan diasingkan ke Makassar, Sulawesi Selatan sampai meninggal pada tahun 1855.

5.

FLASHCARD QUESTION

Front

Mengapa Perang Diponegoro disebut The Great War oleh orang Eropa?

Back

Karena perang ini berhasil membuat Belanda mengerahkan 50.000 tentara dan mengalami banyak kerugian.

6.

FLASHCARD QUESTION

Front

Apa yang menjadi penyebab awal terjadinya Perang Padri?

Back

Pertentangan antara kaum adat dengan kaum agama (kaum Padri) terkait praktik keagamaan.

7.

FLASHCARD QUESTION

Front

Siapa yang memimpin kaum Padri setelah Datuk Bandaro meninggal?

Back

Tuanku Imam Bonjol.

8.

FLASHCARD QUESTION

Front

Apa strategi yang digunakan Tuanku Imam Bonjol dalam melawan kaum adat dan tentara Belanda?

Back

Tuanku Imam Bonjol menggunakan strategi perang gerilya.

9.

FLASHCARD QUESTION

Front

Apa yang terjadi pada Tuanku Imam Bonjol setelah pertempuran di Agam?

Back

Tuanku Imam Bonjol ditangkap Belanda pada tanggal 25 Oktober 1837 dan diasingkan ke Cianjur, kemudian dipindahkan ke Ambon, dan terakhir ke Manado.