SELEKSI MASUK SMA ISLAM DARUSSALAM "BAHASA INDONESIA"

Cermatilah paragraf berikut dengan saksama!

Berdasarkan hasil penelitian, buah nanas ternyata mempunyai banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Salah satunya, nanas bermanfaat meluruhkan timbunan lemak yang berlebih di dalam tubuh. Dengan rutin mengonsumsi nanas, tubuh yang gemuk perlahan-lahan menjadi langsing, ramping, dan singset. Selain itu, buah nanas dapat membuat sistem pertahanan tubuh menjadi lebih solid. Kandungan vitamin A, vitamin C, kalsium, fosfor, magnesium, besi, natrium, kalium, dekstrosa, sukrosa, dan enzim bromelain yang tersimpan dalam buah nanas merupakan peluru tangguh yang bisa meng-KO serbuan penyakit-penyakit serius, seperti tumor, aterosklerosis (penyimpanan pembuluh darah), dan beri-beri.

Ide pokok paragraf teks tersebut adalah ….

• Cara melangsingkan tubuh

• Manfaat buah nanas untuk kesehatan

• Kandungan gizi buah nanas

• Akibat mengonsumsi buah nanas

Cermati paragraf deskripsi berikut!

Kampungku terletak di kaki Gunung Gede, tepatnya di Jalan Goalpara, Desa Limbungan, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi. Jika Anda akan berkunjung ke kampung halamanku, dari Kota Sukabumi bisa naik angkutan kota (angkot) jurusan Goalpara. Angkot itu akan melintas Jalan Raya Sukabumi – Sukaraja. Sebelum sampai Sukaraja, Anda akan melihat pangkala ojek. Di pangkalan ojek itulah Anda belok kiri, dan terus menanjak ke arah utara. […]. Tampak pula pemandangan yang indah. Pohon-pohon tumbuh dengan subur. Sawah terbentang dengan luas. Burung pipit melayang-layang di atas hamparan sawah yang sedang menguning. Itulah desa kelahiranku yang sangat indah.

Kalimat deskripsi yang tepat untuk melengkapi paragraf tersebut adalah ….

• Setiap lima menit, angkutan dari kota itu melewati Jalan Goalpara sepanjang 9 km.

• Di sepanjang jalan itu, tampak rumah-rumah penduduk beraneka model.

• Penduduk Desa Limbangan tampak bergembira menyambut panen raya tahun ini.

• Sungai Ciebeureum airnya bening mengalir dengan deras mengikuti arus air.

Bacalah biografi berikut dengan saksama!

Bacharuddin Jusuf Habibie dilahirkan di Parepare, Sulawesi Selatan, pada tanggal25 Juni 1936. Sejak kanak-kanak, sifat tegas berpegang pada prinsip telah ditunjukkan Habibie. Habibie mempunyai kegemaran menunggang kuda dan membaca. Ia dikenal sangat cerdas sejak masih menduduki sekolah dasar. Namun, ia harus kehilangan bapaknya yang meninggal pada 3 September 1950. Tidak lama setelah ayahnya meninggal, ibunya menjual rumah serta kendaraannya dan pindah ke Bandung bersama Habibie. Sepeninggal ayahnya, ibunya membanting tulang membiayai kehidupan anak-anaknya, terutama Habibie karena kemauan kerasnya untuk belajar. Habibie menuntut ilmu di Governments Middlebare School. Di SMA, beliau mulai tampak menonjol prestasinya, terutama dalam pelajaran-pelajaran eksakta. Setelah tamat SMA di Bandung tahun 1954, ia masuk ITB (Institut Teknologi Bandung). Ia tidak kuliah sampai selesai di sana karena mendapatkan beasiswa dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk melanjutkan kuliahnya di Jerman. Ia memilih jurusan Teknik Penerbangan dengan spesialisasi Konstruksi pesawat terbang.

Keteladanan tokoh yang tampak dalam kutipan biografi tersebut adalah ….

• Memiliki kecerdasan yang tinggi

• Berkemauan keras untuk belajar

• Mendapat beasiswa dari Mendikbud

• Menjadi sosok yang dikenal cerdas

Cermati paragraf berikut!

1) Pagi ini, cuaca Jakarta berawan. 2) Sementara itu, di wilayah kepulauan Seribu, turun hujan dengan badai yang sangat besar. 3) Peristiwa itu menimbulkan genting rumah beterbangan. 4) Selain itu, pohon yang besar banyak yang roboh karena tertiup badai. 5) Kendaraan beroda dua yang diparkir di pinggir jalan banyak yang tertimpa pohon yang roboh.

Perbaikan kesalahan penggunaan kata pada paragraf dengan alasan yang tepat adalah ….

• cuaca pada kalimat bernomor (1) seharusnya Cuaca karena menujukkan geografi

• kepulauan pada kalimat bernomor (2) seharusnya Kepulauan karena diikuti nama pulau

• beterbangan pada kalimat bernomor (3) seharusnya berterbangan karena imbuhan ber-

  
  

• roboh pada kalimat bernomor (4) seharusnya rubuh karena yang baku rubuh

Bacalah paragraf berikut dengan saksama.

Belum ada obat yang dinyatakan pasti dapat mengatasi virus ebola. Pasien yang sakit parah tetap harus dirawat dengan menggunakan cairan infus. Mereka harus diisolasi dari orang lain dan diberikan perawatan intensif oleh para ahli medis. Obat eksperimental seperti ZMapp juga telah digunakan, tetapi efektivitasnya belum terbukti. Produk darah dari penyintas juga sedang diamati sebagai terapi potensial.

Makna istilah virus pada kalimat pertama paragraf tersebut adalah ….

• Kekebalan tubuh

• Zat mati dalam tubuh

• Sel dalam tubuh

• Penyebab penyakit

Cermati paragraf berikut!

Pemerintah mengimbau para petani untuk menanam padi di sawahnya. Tanaman itu harus dipupuk […] tumbuh subur. […] menghasilkan buah padi yang lebat, harus pula dipupuk dengan NPK. […] penyubur daun dipupuk dengan pupuk urea.

Konjungsi yang tepat untuk melengkapi paragraf tersebut adalah ….

• agar, supaya, adapun

• untuk, supaya, sedangkan

• supaya, agar, jika

• untuk, apabila, sedangkan

Bacalah kutipan cerpen berikut!

Tapi kecemasan yang dialaminya sekarang, apakah akan berakhir? Tidak! Sahut hatinya. Laki-laki itu takkan pulang. Ia telah memanjat dan memanjat terus , lalu mati terjatuh di tengah hutan karena keberaniannya yang luar biasa. Ah, kasihan si Buyung, tak berbapak lagi. Sambil berkata lirih demikian itu diliriknya anak yang berada di sisinya. Anak itu lelap, tak tahu apa yang sedang dicemaskan ibunya.

“Tidak, Yung, bapakmu mesti pulang!” lagi ia membantah kecemasannya. “Tak hari ini, tentu besok. Waktu takkan berakhir. Malam dan siang terus berganti, seperti kau dan aku. Kau lahir, aku mati. Atau kau mati tapi ada lagi yang lahir.

Penyebab konflik pada kutipan cerpen tersebut adalah ….

• Bapak tokoh si Buyung pergi meninggalkan tokoh Buyung dengan ibunya.

• Bapak tokoh si Buyung meninggal karena terjatuh di tengah hutan.

• Bapak tokoh si Buyung tidak pernah kembali menemui si Buyung.

• Bapak tokoh si Buyung cemas dengan keadaan si Buyung dan ibunya.

Perhatikan resensi berikut!

Guru pada era milenial seperti sekarang wajib mempunyai segudang metode pembelajaran yang inovatif. Penciptaan kreasi pengajaran inovatif sangat dimungkinkan lahir dari aktivitas praktik pengalaman lapangan (PPL). Berdasarkan pernyataan tersebut, Sholeh Hidayat dalam buku ini memasukkan pembahasan khusus dan mendalam tentang bagaimana menjadikan kegiatan PPL benar-benar efektif dan tepat guna. Keterampilan dasar guru dalam mengelola pembelajaran juga sangatlah penting. Keterampilan dasar guru dalam mengelola pembelajaran tidak luput dari perhatian Sholeh Hidayat dalam buku Pengembangan Guru Profesional ini.

Kalimat resensi yang tepat menyatakan keunggulan isi buku sesuai penjelasan tersebut adalah ….

• Buku Pengembangan Guru Profesional disajikan dengan Bahasa yang komunikatif sehingga pembaca mudah mengerti materi yang disajikan.

• Buku Pengembangan Guru Profesional menyajikan materi penggunaan metode pembelajaran yang inovatif dengan begitu komplet.

• Buku Pengembangan Guru Profesional disajikan dengan materi pembelajaran yang menarik sehingga guru mudah memahami buku ini.

• Buku Pengembangan Guru Profesional menyajikan materi kegiatan PPL yang efektif dan keterampilan dasar guru dengan mendalam.

Perhatikan kalimat-kalimat acak berikut!

1) Guntinglah botol plastik pada bagian tengah.

2) Gunting sisa kain flanel yang tidak menempel pada bagian luar botol.

3) Tempelkan kain flanel pada bagian luar botol yang sudah diberi lem.

4) Berilah lem pada bagian luar botol yang sudah digunting.

5) Jika potongan kain flanel telah tertutup, lipatlah kain flanel bagian bawah agar lebih rapi.

6) Tutuplah bekas potongan kain flanel dengan kain lain yang berbeda warna.

7) Tempat pensil dari botol bekas dan kain flanel pun siap digunakan.

Urutan yang tepat kalimat-kalimat tersebut agar menjadi teks prosedur padu adalah ….

• 1-4-2-3-5-6-7

• 1-4-2-3-6-5-7

• 1-4-3-2-5-6-7

• 1-4-3-2-6-5-7

Cermati kutipan cerpen berikut!

Bukan hanya satu bulan, tetapi dua bulan kemudian, kami berdua datang lagi mengunjungi Taksu di tempat kosnya. Sekali ini kami tidak muncul dengan tangan kosong. Istri saya membawa krupuk kulit ikan kegemaran Taksu. Saya sendiri membawa sebuah laptop baru yang paling canggih, sebagai kejutan.

(1)Taksu senang sekali. (2) Tapi, kami sendiri kembali sangat terpukul. (3) Ketika kami tanyakan bagaimana hasil perenungannya selama dua bulan, Taksu memberi jawaban yang sama. (4) “Saya sudah bilang saya ingin jadi guru, kok ditanya lagi, Pak,” katanya sama sekali tanpa rasa berdosa. (5) Sekarang saya naik darah. (6) Istri saya jangan dikata lagi. (7) Langsung kencang mukanya, ia tak bisa lagi mengekang marahnya. (8) Taksu disemprotnya habis.

Bukti suasana kecewa dalam kutipan cerpen tersebut terdapat pada kalimat nomor ….

• 1 dan 2

• 2 dan 3

• 4 dan 5

• 5 dan 6