BAHASA INDONESIA  (USBN 2) TS 09

BAHASA INDONESIA (USBN 2) TS 09

12th Grade

50 Qs

quiz-placeholder

Similar activities

Persiapan PAT Bio

Persiapan PAT Bio

12th Grade

50 Qs

7th Grade Quiz

7th Grade Quiz

12th Grade

45 Qs

Makhluk Hidup dan Lingkungan

Makhluk Hidup dan Lingkungan

10th Grade - University

46 Qs

BAB 4 : PEMBIAKAN & PERTUMBUHAN

BAB 4 : PEMBIAKAN & PERTUMBUHAN

11th - 12th Grade

47 Qs

UKOM : MATERI GENETIK DAN SINTESIS PROTEIN

UKOM : MATERI GENETIK DAN SINTESIS PROTEIN

12th Grade

50 Qs

Penilaian Akhir Semester 5

Penilaian Akhir Semester 5

12th Grade

50 Qs

PAS BILOGI kelas XII IPA

PAS BILOGI kelas XII IPA

12th Grade

50 Qs

SD Kelas 4

SD Kelas 4

4th Grade - University

50 Qs

BAHASA INDONESIA  (USBN 2) TS 09

BAHASA INDONESIA (USBN 2) TS 09

Assessment

Quiz

Biology

12th Grade

Hard

Created by

Agus Nurhidayat

Used 12+ times

FREE Resource

50 questions

Show all answers

1.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

Ibu Kelinci tinggal bersama anaknya di dalam hutan. Mereka tinggal berdekatan dengan keluarga ayam. Suatu hari, Ibu Kelinci ingin pergi ke suatu lembah. Ia berpesan agar anaknya tidak membuka pintu rumah, kecuali untuknya. Agar anaknya tidak salah mengenali, Ibu Kelinci mengajarkan sebuah lagu. Jika lagu itu dinyanyikan di depan pintu, maka Ibu Kelinci yang datang. Namun, tanpa mereka ketahui, ternyata Musang ikut mendengarkan lagu tersebut.


Ibu Kelinci akhirnya pergi. Musang segera datang ke depan pintu. Ia menyanyikan lagu yang didengarnya tadi. Mendengar lagu itu, anak kelinci menjadi ragu. Bukankah ibunya baru saja pergi? Kok ibunya sudah kembali? Suara yang didengarnya juga tidak seperti suara ibunya. Haruskah ia membuka pintu?


Namun anak kelinci tidak segera membuka pintu. Ia mengintip lewat celah di bawah pintu. Ia melihat sepasang kaki milik musang. Anak kelinci berteriak sehingga Pak Ayam dan keluarganya bedatangan. Musang ketakutan dan segera pergi menuju goa.


Tokoh utama cerita tersebut adalah ….

Ibu kelinci

Anak kelinci

Musang

Pak ayam

2.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

Ibu Kelinci tinggal bersama anaknya di dalam hutan. Mereka tinggal berdekatan dengan keluarga ayam. Suatu hari, Ibu Kelinci ingin pergi ke suatu lembah. Ia berpesan agar anaknya tidak membuka pintu rumah, kecuali untuknya. Agar anaknya tidak salah mengenali, Ibu Kelinci mengajarkan sebuah lagu. Jika lagu itu dinyanyikan di depan pintu, maka Ibu Kelinci yang datang. Namun, tanpa mereka ketahui, ternyata Musang ikut mendengarkan lagu tersebut.


Ibu Kelinci akhirnya pergi. Musang segera datang ke depan pintu. Ia menyanyikan lagu yang didengarnya tadi. Mendengar lagu itu, anak kelinci menjadi ragu. Bukankah ibunya baru saja pergi? Kok ibunya sudah kembali? Suara yang didengarnya juga tidak seperti suara ibunya. Haruskah ia membuka pintu?


Namun anak kelinci tidak segera membuka pintu. Ia mengintip lewat celah di bawah pintu. Ia melihat sepasang kaki milik musang. Anak kelinci berteriak sehingga Pak Ayam dan keluarganya bedatangan. Musang ketakutan dan segera pergi menuju goa.


Latar tempat cerita tersebut adalah ….

dalam hutan

dalam goa

depan rumah

suatu lembah

3.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

Ibu Kelinci tinggal bersama anaknya di dalam hutan. Mereka tinggal berdekatan dengan keluarga ayam. Suatu hari, Ibu Kelinci ingin pergi ke suatu lembah. Ia berpesan agar anaknya tidak membuka pintu rumah, kecuali untuknya. Agar anaknya tidak salah mengenali, Ibu Kelinci mengajarkan sebuah lagu. Jika lagu itu dinyanyikan di depan pintu, maka Ibu Kelinci yang datang. Namun, tanpa mereka ketahui, ternyata Musang ikut mendengarkan lagu tersebut.


Ibu Kelinci akhirnya pergi. Musang segera datang ke depan pintu. Ia menyanyikan lagu yang didengarnya tadi. Mendengar lagu itu, anak kelinci menjadi ragu. Bukankah ibunya baru saja pergi? Kok ibunya sudah kembali? Suara yang didengarnya juga tidak seperti suara ibunya. Haruskah ia membuka pintu?


Namun anak kelinci tidak segera membuka pintu. Ia mengintip lewat celah di bawah pintu. Ia melihat sepasang kaki milik musang. Anak kelinci berteriak sehingga Pak Ayam dan keluarganya bedatangan. Musang ketakutan dan segera pergi menuju goa.

Watak anak kelinci pada cerita tersebut adalah ….

peduli

cerdik

ragu

takut

4.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

Induk Ayam dan Burung Elang hidup berdampingan dengan rukun. Keduanya saling menolong dalam keseharian. Suatu hari Induk Ayam mendatangi Elang. Malam itu, Induk Ayam mendapat undangan pesta. Ia bermaksud meminjam cincin yang indah milik elang. Sambil menyerahkan cincin, Elang berpesan, “Hati-hati, benda ini sangat berharga bagiku. Kalau hilang, nyawa anak-anakmu sebagai jaminannya.”

Induk Ayam sangat menikmati pesta yang meriah itu. Ia menjadi pusat perhatian kaum ayam. Semua mengagumi cincin yang dipakainya. Ia menari mengikuti alunan musik bersama teman-temannya. Semaraknya suasna membuat Induk Ayam lupa pada anak serta cincin di cakarnya. Karena lelah, ia terlelap tidur. Keesokan hari, ia teringat pada cincin Burung Elang. Induk Ayam menengok kakinya. “Hah, celaka aku!” Dengan panik, dikoreknya setiap gundukan tanah. Ia mencari-cari cincin itu. Karena lelah, akhirnya ia melapor kepada Burung Elang. Burung Elang sangat murka. Ia mengancam akan mengambil anak-anak ayam. Sampai kini, induk ayam masih terus mengais tanah. Ia berusaha melindungi anak-anaknya dari buruan elang.


Kesimpulan cerita tersebut adalah ....

burung elang berhasil memburu anak-anak ayam

Kedua sahabat itu saling mengingkari perjanjiannya

induk ayam sudah tidak mencari cincin milik burung elang

persahabatan keduanya tercederai akibat ulah induk ayam

5.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

Induk Ayam dan Burung Elang hidup berdampingan dengan rukun. Keduanya saling menolong dalam keseharian. Suatu hari Induk Ayam mendatangi Elang. Malam itu, Induk Ayam mendapat undangan pesta. Ia bermaksud meminjam cincin yang indah milik elang. Sambil menyerahkan cincin, Elang berpesan, “Hati-hati, benda ini sangat berharga bagiku. Kalau hilang, nyawa anak-anakmu sebagai jaminannya.”

Induk Ayam sangat menikmati pesta yang meriah itu. Ia menjadi pusat perhatian kaum ayam. Semua mengagumi cincin yang dipakainya. Ia menari mengikuti alunan musik bersama teman-temannya. Semaraknya suasna membuat Induk Ayam lupa pada anak serta cincin di cakarnya. Karena lelah, ia terlelap tidur. Keesokan hari, ia teringat pada cincin Burung Elang. Induk Ayam menengok kakinya. “Hah, celaka aku!” Dengan panik, dikoreknya setiap gundukan tanah. Ia mencari-cari cincin itu. Karena lelah, akhirnya ia melapor kepada Burung Elang. Burung Elang sangat murka. Ia mengancam akan mengambil anak-anak ayam. Sampai kini, induk ayam masih terus mengais tanah. Ia berusaha melindungi anak-anaknya dari buruan elang.


Induk Ayam menengok kakinya,”Hah, celaka aku!”

Maksud pernyataan dalam penggalan cerita tersebut adalah ....

induk ayam mengalami kehilangan saat pesta malam itu

cincin yang dipakai induk ayam hilang dari cakarnya

induk ayam terkejut karena cincin yang dipakainya musnah

burung elang mengancam induk ayam yang menghilangkan cincin

6.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

Induk Ayam dan Burung Elang hidup berdampingan dengan rukun. Keduanya saling menolong dalam keseharian. Suatu hari Induk Ayam mendatangi Elang. Malam itu, Induk Ayam mendapat undangan pesta. Ia bermaksud meminjam cincin yang indah milik elang. Sambil menyerahkan cincin, Elang berpesan, “Hati-hati, benda ini sangat berharga bagiku. Kalau hilang, nyawa anak-anakmu sebagai jaminannya.”

Induk Ayam sangat menikmati pesta yang meriah itu. Ia menjadi pusat perhatian kaum ayam. Semua mengagumi cincin yang dipakainya. Ia menari mengikuti alunan musik bersama teman-temannya. Semaraknya suasna membuat Induk Ayam lupa pada anak serta cincin di cakarnya. Karena lelah, ia terlelap tidur. Keesokan hari, ia teringat pada cincin Burung Elang. Induk Ayam menengok kakinya. “Hah, celaka aku!” Dengan panik, dikoreknya setiap gundukan tanah. Ia mencari-cari cincin itu. Karena lelah, akhirnya ia melapor kepada Burung Elang. Burung Elang sangat murka. Ia mengancam akan mengambil anak-anak ayam. Sampai kini, induk ayam masih terus mengais tanah. Ia berusaha melindungi anak-anaknya dari buruan elang.

Hal yang akan terjadi jika induk ayam tidak pergi ke pesta malam itu adalah ....

induk ayam tidak perlu melindungi anaknya

cincin burung elang menjadi milik induk ayam

pesta kaum ayam tidak akan meriah malam itu

induk ayam tidak meminjam cincin burung elang

7.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

Induk Ayam dan Burung Elang hidup berdampingan dengan rukun. Keduanya saling menolong dalam keseharian. Suatu hari Induk Ayam mendatangi Elang. Malam itu, Induk Ayam mendapat undangan pesta. Ia bermaksud meminjam cincin yang indah milik elang. Sambil menyerahkan cincin, Elang berpesan, “Hati-hati, benda ini sangat berharga bagiku. Kalau hilang, nyawa anak-anakmu sebagai jaminannya.”

Induk Ayam sangat menikmati pesta yang meriah itu. Ia menjadi pusat perhatian kaum ayam. Semua mengagumi cincin yang dipakainya. Ia menari mengikuti alunan musik bersama teman-temannya. Semaraknya suasna membuat Induk Ayam lupa pada anak serta cincin di cakarnya. Karena lelah, ia terlelap tidur. Keesokan hari, ia teringat pada cincin Burung Elang. Induk Ayam menengok kakinya. “Hah, celaka aku!” Dengan panik, dikoreknya setiap gundukan tanah. Ia mencari-cari cincin itu. Karena lelah, akhirnya ia melapor kepada Burung Elang. Burung Elang sangat murka. Ia mengancam akan mengambil anak-anak ayam. Sampai kini, induk ayam masih terus mengais tanah. Ia berusaha melindungi anak-anaknya dari buruan elang.

Awal konflik cerita tersebut adalah ....

induk ayam dan burung elang hidup berdampingan

Induk ayam mendapat undangan pesta pada malam itu

induk ayam menghilangkan cincin yang indah milik elang

induk ayam meminjam cincin milik elang dengan perjanjian

Create a free account and access millions of resources

Create resources
Host any resource
Get auto-graded reports
or continue with
Microsoft
Apple
Others
By signing up, you agree to our Terms of Service & Privacy Policy
Already have an account?