Selain menghasilkan mRNA yang dapat ditranslasi menjadi polipeptida, transkripsi pada eukariot juga menghasilkan berbagai jenis RNA struktural dan fungsional, misalnya tRNA, berbagai jenis small RNAs, dan rRNA seperti ditunjukkan pada gambar berikut.

Tentukan apakah pernyataan berikut benar (B) atau salah (S).

• Aktivitas peptidil transferase pada ribosom dihasilkan dari rRNA.

• Tipe RNA polimerase yang mensintesis molekul 45S prekursor rRNA adalah sama dengan RNA polimerase yang mensintesis mRNA.

• Skema di atas menunjukkan bahwa molekul 45S prekursor rRNA mengalami proses

  splicing.

• Terdapat penambahan kepala 5’ guanosin dan ekor poli-A pada proses di atas, hanya saja tidak ditunjukkan pada gambar.

Diagram berikut menunjukkan kompleks translasi pada sel eukariot selama tahap elongasi.

Tentukan apakah pernyataan berikut benar (B) atau salah (S).

• Label A menunjukkan posisi ditemukannya kepala guanosin pada mRNA

• Label B menunjukkan arah pergerakan ribosom selama elongasi.

• Label C menunjukkan ujung karboksil dari polipeptida yang sedang disintesis.

• Label D menunjukkan ujung 5’ dari molekul tRNA.

Pembelahan sel secara tidak terkendali yang mengarah kepada kanker dapat dipicu oleh mutasi yang terjadi pada berbagai gen. Secara umum, gen-gen ini dikelompokkan menjadi onkogen dan gen supresor tumor. Tentukan apakah pernyataan berikut benar (B) atau salah (S) mengenai kedua gen tersebut pada individu normal.

• Mutasi pada satu salinan dari suatu onkogen sudah cukup untuk mengarahkan sel menuju kanker.

• Dibutuhkan mutasi pada kedua salinan dari suatu onkogen di dalam sel yang sama sebelum sel mengarah kepada kanker.

• Dibutuhkan mutasi pada satu salinan dari suatu gen supresor tumor pada suatu sel dan mutasi pada salinan lainnya dari gen yang sama pada sel lainnya agar kanker dapat berkembang.

• Dibutuhkan mutasi pada kedua salinan dari suatu gen supresor tumor pada suatu sel sebelum sel mengarah kepada kanker.

Anemia sel sabit disebabkan oleh mutasi titik pada gen hemoglobin yang menghasilkan substitusi dari satu asam amino pada peptida β-globin dari hemoglobin. Tentukan apakah metode berikut dapat digunakan (B) atau tidak dapat digunakan (S) dengan akurat untuk mendeteksi kedua alel tersebut pada individu normal.

• Isolasi DNA dari leukosit yang dilanjutkan dengan analisis Southern blot untuk mendeteksi ukuran ekson gen globin.

• Isolasi DNA dari leukosit dilanjutkan dengan sequencing DNA dari intron gen globin.

• Isolasi DNA dari leukosit dilanjutkan dengan amplifikasi PCR dan hibridisasi allele-specific oligonucleotide (ASO).

• Analisis Western blot dari ekstrak sel darah merah.

Berikut ini adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara aktivitas relatif enzim dengan konsentrasi ligan inhibitor untuk suatu enzim allosterik dengan subunit tunggal dan multisubunit (2 dan 4 subunit).

Tentukan apakah pernyataan berikut benar (B) atau salah (S).

• Enzim allosterik dengan subunit tunggal memiliki kemampuan yang paling rendah dalam mengatur jalannya reaksi kimia yang bersangkutan di dalam sel.

• Konsentrasi inhibitor yang semakin meningkat akan mengurangi jumlah enzim yang aktif.

• Enzim dengan subunit tunggal dan multisubunit membutuhkan konsentrasi inhibitor yang sama untuk menurunkan aktivitas relatif enzim sampai 50%.

• Semakin kompleks suatu enzim, maka dibutuhkan rentang konsentrasi inhibitor yang lebih lebar untuk menurunkan aktivitasnya dari 90% menjadi 10%.

Data berikut ini menunjukkan komposisi basa nitrogen yang menyusun sel dari berbagai organisme.

Tentukan apakah pernyataan berikut benar (B) atau salah (S).

• Basa purin hadir di dalam DNA dengan persentase yang lebih besar daripada basa pirimidin.

• Semua sampel menunjukkan bahwa persentase guanin pada DNA lebih sedikit dibandingkan persentase adenin.

• DNA pada sel hati manusia memiliki jumlah sitosin yang lebih banyak daripada sampel lainnya.

• Protista memiliki rasio basa purin terhadap pirimidin yang sama dengan organisme multiseluler.

Tentukan apakah pernyataan berikut benar (B) atau salah (S) tentang kloroplas.

• Kloroplas memiliki DNA linier yang terpisah dari DNA nukleus.

• Kloroplas dapat berfungsi di luar sel.

• Kloroplas memiliki ribosom sendiri dengan ukuran yang sama dengan ribosom pada sitosol.

• ATP yang dihasilkan oleh kloroplas dapat digunakan untuk aktivitas sel selain Siklus Calvin.

Urutan pengkode dari DNA gen beta globin normal dan mutan yang menyebabkan penyakit beta-thalassemia ditunjukkan pada gambar di bawah ini:

Diketahui bahwa spleciosome mengenali urutan nukleotida YURAC pada segmen internal dari intron (Y = pirimidin, R = purin). Dari gambar di atas, tentukan apakah pernyataan berikut benar (B) atau salah (S) tentang mutasi penyebab beta-thalassemia.

• Mutasi di atas menghasilkan sisi pengenalan enzim restriksi, sehingga gen terpotong menjadi dua bagian.

• Mutasi di atas menciptakan sisi splicing yang baru, sehingga bagian dari intron tidak dihilangkan.

• Mutasi di atas menyebabkan peningkatan translasi mRNA pengkode beta globin.

• Mutasi di atas merupakan contoh mutasi nonsense.

Sel sperma mencit mengandung protein reseptor yang mampu berikatan dengan suatu glikoprotein (ZP3) pada zona pelusida sel telur mencit. Pengikatan reseptor ZP3 dengan ZP3 menginisiasi reaksi akrosom sperma. Tentukan apakah pernyataan berikut benar (S) atau salah (S).

• Menginjeksikan telur dengan antibodi yang berikatan dengan ZP3 akan menghambat terjadinya fertilisasi in vitro.

• Menginkubasi sperma dengan ZP3 yang murni sebelum mencampurkannya sperma dengan sel telur akan menghambat fertilisasi in vitro.

• Percobaan imobilisasi protein dengan cara melapisi manik-manik sintetik (synthetic beads) dengan glikoprotein yang berbeda yaitu ZP2, menyebabkan kegagalan agregasi sperma pada manik-manik.

• Percobaan imobilisasi protein dengan cara melapisi manik-manik sintetik dengan ZP3, menyebabkan agregasi sperma pada manik-manik.

Gambar di bawah ini menunjukkan struktur suatu virus dan organisasi genomnya.

Tentukan apakah pernyataan berikut benar (B) atau salah (S) tentang bagaimana virus dapat menghasilkan tipe protein yang lebih banyak dari yang diprediksi berdasarkan ukuran genomnya.

• Virus memiliki open reading frame yang tumpang tindih pada untai yang berlawanan.

• Dua untai DNA pada segmen yang sama dapat mensintesis protein yang berbeda.

• Protein kimera (chimeric proteins) dapat terbentuk dari fusi beberapa protein.

• Beberapa transkrip primer mengalami splicing untuk menghasilkan mRNA yang berbeda.