Kritik dan Esai

Kritik dan Esai

12th Grade

10 Qs

quiz-placeholder

Similar activities

Mengenal Prosa Lama

Mengenal Prosa Lama

7th Grade - University

13 Qs

Kritik dan Esai

Kritik dan Esai

12th Grade

15 Qs

Membaca Sastra

Membaca Sastra

12th Grade - University

10 Qs

Kritik dan Esai

Kritik dan Esai

12th Grade

10 Qs

Sol UH 3.13 Kebahasaan Teks Kritik dan Esai Kls 12 Smt 2

Sol UH 3.13 Kebahasaan Teks Kritik dan Esai Kls 12 Smt 2

12th Grade

10 Qs

SOAL PUISI

SOAL PUISI

10th - 12th Grade

15 Qs

Tema 8 Bumiku

Tema 8 Bumiku

9th - 12th Grade

15 Qs

Teks Ulasan

Teks Ulasan

12th Grade

15 Qs

Kritik dan Esai

Kritik dan Esai

Assessment

Quiz

World Languages

12th Grade

Medium

Created by

Meirisa Kusnadi

Used 12+ times

FREE Resource

10 questions

Show all answers

1.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

5 mins • 1 pt

Cermatilah kutipan novel di bawah ini!

“No,, no,, no” aku berontak dari dekapannya.

“I’m not going.”

“Kamu nggak kangen rumah, apa?” balasnya polos.

Mulutku sampai ternganga. Tidak terima pertanyaan seperti itu keluar dari mulut Paul. Pria ini sudah seperti abangku sendiri. Ia tahu persis aku tak punya “rumah” yang ia maksud.

“Ah, come on, Missy. Its been what – ten years? Eleven?

“Twelve. But that’s not the point.”

“Listen,” Paul menarik tanganku, pergi menjauh dari Zach dan keramaian base camp, lalu mendudukkanku di sebelahnya.

(Partikel, Dewi Lestari)

Kalimat kritik berdasarkan kutipan novel di atas adalah …

Novel tersebut menggambarkan latar Negara lain.

Novel tersebut menggunakan nama-nama tokoh luar negeri yang sudah familiar di Indonesia.

Novel tersebut menggunakan alur yang berbelit-belit sehingga pembaca kesulitan memahami isi novel.

Novel tersebut banyak menggunakan bahasa asing sehingga menyulitkan pembaca yang tidak menguasai bahasa asing.

Novel tersebut menggunakan bahasa asing, namun penulis menerjemahkan bahasa asing tersebut sehingga pembaca masih bisa memahami isi novel.

2.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

5 mins • 1 pt

Cermatilah kutipan berikut!

Aku harus ke Bali. Malam ini juga. BOM! Aku harus memastikan keselamatan mereka. Tidak pakai menunggu telepon. Harus melihat langsung. Aku mengusap wajah. Lihatlah, wajahku terlihat tegang sekali. Tidak pernah aku secemas ini. Pria berumur tiga puluh lima tahun yang selama ini matang menyikapi banyak masalah, mapan dalam karier, berkelimpahan materi, tidak terbayangkan mendesah berkali-kali memandangi wajah sendiri di cermin lift.

Kalimat esai yang sesuai dengan isi kutipan tersebut adalah …

Penulis menggambarkan ketegangan tokoh secara berbelit-belit.

Penulis berhasil menggambarkan ketegangan yang dialami tokoh.

Pembaca agak kesulitan memahami perilaku tokoh yang disajikan penulis.

Penulis berhasil menggunakan pelambangan untuk menggambarkan ketegangan tokoh.

Pembaca mudah memahami isi cerita yang disajikan tokoh yang menggambarkan tanggung jawab.

3.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

5 mins • 1 pt

Jaring-Jaring

Kali ini

Nelayan menebar jaring di laut

Menangkap ikan

Kali ini

Tuhan menebar jaring maut

Menangkap insan

Karya : Plek Ardijanto Soeprijadi

Kalimat kritik yang sesuai dengan puisi tersebut adalah …

Plek Ardijanto Soeprijadi sengaja menciptakan puisi yang pendek agar mudah dipahami pembaca.

Penyair terlalu memperhatikan jumlah kata dalam puisinya sehingga ia kurang memperhatikan diksi.

Dalam puisi tersebut, Plek Ardijanto Soeprijadi berpesan agar manusia sewaktu-waktu siap jika dipanggil Tuhan.

Meskipun pendek, puisi Plek Ardijanto Soeprijadi mengandung makna yang sangat dalam mengenai hubungan antara Tuhan dan manusia.

Pengarang membungkus kata-kata dalam puisi menggunakan majas yang mudah dipahami oleh pembaca.

4.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

5 mins • 1 pt

Perhatikan penggalan esai berikut!

Kalimat-kalimat sastrawi dalam novel Lemah Tanjung dapat menjadi “dokumen sosial” dalam menuliskan perjuangan agrarian dalam bentuk karya sastra. Novel ini mampu memunculkan gejolak batin para pejuang agrarian dalam usaha pelestarian alam. Seperti karya-karyanya yang lain, cerita dalam novel ini berangkat dari hal-hal yang nyata dan pernah terjadi. Lemah Tanjung adalah sebuah hutan kota yang kini telah menjadi perumahan. Sebagai sebuah dokumen sosial, novel ini dapat mewariskan semangat perjuangan aktivis lingkungan pada masanya kepada generasi sekarang.

Kalimat simpulan yang tepat untuk mengakhiri esai tersebut adalah …

Dengan berbagai cara, para aktivis lingkungan ini berjuang untuk bumi mereka. Mereka mengambil jalur hukum lewat pengadilan untuk meninjau kembali legalitas perizinan pembangunan perumahan di area hutan tersebut.

Alam dan lingkungan hidup mengalami beberapa problematika dalam beberapa dekade terakhir. Geliat pembangunan dan industrialisasi terus mengancam kelestarian alam. Manusia terlampau jauh “memanfaatkan” apa yang telah disediakan oleh alam.

Bumi masih terancam dari kerusakan dan membutuhkan pejuang-pejuang baru untuk melestarikannya. Generasi-generasi muda dapat belajar dari novel Lemah Tanjung untuk mewujudkan reformasi agrarian dan menjaga bumi ini dari kerusakan.

Ketika eksploitasi alam berlangsung, timbul usaha untuk mempertahankan kelestarian alam. Oleh karena itu, orang yang mengeruk keuntungan dari alam akan berhadapan dengan aktivis peduli lingkungan. Akibatnya, timbullah benturan dan konflik agraria.

Bumi terancam kehancuran yang luar biasa. Dibutuhkan kerja sama dari banyak bidang untuk menyelamatkannya, termasuk sastra. Melalui karya sastra, ancaman kelestarian dapat mengetuk hati penikmat sastra untuk berbuat sesuatu.

5.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

5 mins • 1 pt

Perhatikan kutipan novel berikut!

Menumpang truk timah, bergegas aku ke Stadion Belantik untuk memberi tahu Ayah bahwa aku sudah dapat kerja tetap. Setelah memberitahu Azizah dan Instalatur, tiga hari tiga malam kusimpan kabar baik ini karena aku sendiri yang ingin menyampaikannya kepada Ayah. Ayah gembira.

“Bagus sekali! Bekerja di mana, Bujang?”

“Sirkus keliling!”

Ayah terpana

“Jadi apa?”

“Badut!”

Ayah ternganga

“Maksudmu, macam badut di sirkus itu?”

“Ya! Itulah pekerjaanku sekarang, badut sirkus!

Kalimat kritik berisi kelemahan yang sesuai dengan kutipan novel tersebut adalah …

Penulis kurang mampu mengembangkan latar sosial yang terdapat dalam novel.

Penulis kurang mengembangkan karakter tokoh-tokoh yang ada di dalam novel.

Pemakaian bahasa sehari-hari dalam novel memudahkan pembaca untuk memahami isi cerita.

Tokoh-tokoh dalam novel tersebut mampu menampakkan watak yang memengaruhi cerita.

Tidak mengandung nilai-nilai yang dapat membangun cerita menjadi penuh makna.

6.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

5 mins • 1 pt

Perhatikan kutipan puisi berikut!

Kepada Istriku

Pandanglah yang masih sempat ada

Pandanglah aku: sebelum susut dari suasana

Sebelum pohon-pohon di luar tinggal suara

Terpantul di dinding-dinding gua

Pandang dengan cinta. Meski segala pun sepi tandanya.

Waktu kau bertanya-tanya, bertahan setia

Langit mengekalkan warna birunya

Bumi menggenggam seberkas bunga, padamu semata

Karya : Sapardi Djoko Damono

Kalimat kritik yang tepat sesuai dengan bait puisi tersebut adalah …

Penyair menggunakan kata-kata konkret dalam puisi tersebut agar mudah ditafsirkan artinya oleh pembaca.

Puisi tersebut menggambarkan suasana senang seperti yang sedang dialami penyair ketika sedang bersama istrinya.

Kata-kata dalam puisi tersebut menggunakan bahasa lugas sehingga puisi tersebut mudah dipahami maksudnya oleh pembaca.

Puisi tersebut menggunakan pilihan rima yang sama dalam setiap bait sehingga memperindah puisi ketika dibacakan.

Kata-kata dalam puisi tersebut bermakna denotasi sehingga mempermudah pembaca dalam memahami puisinya.

7.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

5 mins • 1 pt

Perhatikan kutipan puisi berikut!

Nikmat Ilahi

Tiada khali barang sedetik,

Nikmat ilahi dari hatiku,

Alam terpandang segala cantik,

Meiramakan jiwa deru-rideru

Tiada sunyi barang sesaat,

Nikmat ilahi melingkungi daku,

Alam keliling nambahkan gairat

Dalam bernajat menembang lagu

Karya : A. Hasjmy

Kalimat kritik positif yang sesuai dengan kutipan puisi tersebut adalah …

Puisi “Nikmat Ilahi” terlalu sedikit menggunakan kata kias, seperti majas, ungkapan, peribahasa, dan kata berlambang sehingga menyusahkan pembaca memahami isinya.

Tidak ada unsur istimewa dan unik dalam puisi “Nikmat Ilahi” karena penampilannya sama dengan puisi-puisi pada umumnya dan tidak memiliki keindahan rima.

Pilihan kata dalam puisi “Nikmat Ilahi” sangatlah biasa tidak memperhatikan keindahan rima, bahkan terkesan datar dan tidak menunjukkan emosi penyair.

Makna puisi “Nikmat Ilahi” sangat mudah ditangkap karena bahasanya sederhana, tetapi puisi tersebut sama sekali tidak memperhatikan keindahan rima puisi.

Pengarang dalam menulis puisi “Nikmat Ilahi” sangat memperhatikan pilihan kata sehingga puisi tersebut memiliki rima yang indah dan menarik.

Create a free account and access millions of resources

Create resources
Host any resource
Get auto-graded reports
or continue with
Microsoft
Apple
Others
By signing up, you agree to our Terms of Service & Privacy Policy
Already have an account?