Udara yang tercampur di dalam oli hydraulic dapat menebabkan:

• oli hydraulic menjadi cepat dingin

• hilangnya lapisan oil film pada permukaan komponen hydraulic

• oil hdaulic menjadi cepat encer

• hydraulic drift mekebihi standard

Tindakan bodoh yang harus dihindari ketika mengganti return oil filter adalah:

• Angkat element perlahan – lahan agar kotorannya tidak jatuh ke dalam housing filter

• Angkat element dengan cepat agar unit segera RFU

• Bersihkan setiap permukaan dan bagian dalam housing filter

• Ganti O-ring pada oil filter cap

Pada proses pemasangan oil filter pastikan posisi element terhadap housing sudah benar.

Berikut beberapa cara untuk memastikannya, yaitu:

• Posisi element tegak lurus terhadap housing filter

• Posisi element tegak lurus terhadap housing filter, dan tidak seret kalau diputar

• Posisi element bebas, yang penting pengerjaanyacepat supaya unit segera RFU

• Posisi element bebas, yang penting oil tidak bocor keluar

Sebelum melepas sambungan hydraulic baik yang berupa pipa atau hose, perlu menggerak – gerakkan lever hydraulic sesaat setelah engine dimatikan. Hal ini bertujuan untuk:

• Menghilangkan sisa-sisa flow di dalam system hydraulic

• Menghilangkan sisa-sisa pressure di dalam system hydraulic

• Menghilangkan sisa-sisa getaran di dalam system hydraulic

• Sengaja, biar terkesan kerjanya serius.

Bahaya apakah yang mungkin dapat terjadi jika sebelum melepas sambungan hydraulic tidak menggerak – gerakkan lever hydraulic sesaat setelah engine dimatikan:

• Tersembur air radiator

• Tersembur oil pressure

• Kejatuhan attachement

• Jawaban salah semua

Mengapa oil hydraulic perlu di flushing secara periodic:

• Sekedar melaksanakan perintah atasan

• Agar clean lines oil tetap terjaga

• Agar kekentalan oil tetap terjaga

• Agar kemurnianoil tetap terjaga

Proses bleeding setelah penggantian hose hydraulic cylinder, dilakukan dengan cara:

• Mengisikan oil bersih ke dalam pump

• Menggerakkan perlahan-lahan cylinder hydraulic naik–turun 4 – 5 kali.

• Mengisikan oil ke dalam cylinder

• Tidak perlu bleeding karena udaranya akan keluar sendiri melalui breather

Bila proses bleeding harus dilakukan dengan menghidupkan engine, maka besarnya putaran engine tidak boleh melebihi:

• 750 rpm

• 1000 rpm

• 1250 rpm

• 1500 rpm

Dengan ada alasan atau tidak, kita harus selalu melakukan bleeding setelah selesai repair/ maintenance pada system hydraulic berikut ini:

• Mengganti return filter hydraulic

• Mengganti cylinder hydraulic

• Mengganti oil hydraulic

• Mengganti breather padahydraulic tank

Selain untuk memeriksa oil levelnya, hal apa lagi yang perlu diperhatikan ketika memeriksa sight glass yang ada di hydraulic tank:

• Ketinggian oil

• Perubahan warna oil

• Kecukupan oil

• Kekentalan oil