Sang Semut selalu membanggakan dirinya yang bisa pergi ke tempat yang ia suka. Bahkan, Sang Semut kuat mengangkat beban yang lebih besar dari tubuhnya. Sang semut merasa bahwa dirinya adalah binatang yang paling hebat. Si Kepompong hanya diam saja mendengarkan ejejkan tersebut.
Pada suatu pagi Sang Semut kembali berjalan ke taman itu. Karena hujan, genangan lumpur terdapat di mana-mana. Lumpur yang licin membuat semut tergelincir dan jatuh ke dalam lumpur. Sang semut hampir tenggelam dalam genggam lumpur itu.
Kebiasaan tokoh pada kutipan cerita tersebut adalah ...