Bacalah teks berikut dengan cermat!
Bagi kita orang Indonesia, pisang sudah akrab dengan lidah kita sejak kecil. Sebelum kita makan nasi, orang tua kita memberi makan kita dengan buah segar ini. Bahkan di wilayah Indonesia bagian Timur, pisang masih menjadi menu utama sehari-hari. Menjadi makanan pokok yang disajikan dengan ikan. Pisang memiliki banyak jenis, ada yang bisa dimakan langsung, atau perlu diolah terlebih dahulu, seperti digoreng, direbus, atau dikukus. Pisang juga bisa disajikan bersama es, sambal, bahkan menjadi bagian dalam sayuran.
Pisang memiliki kelebihan dalam proses penanaman dan panen. Tanaman ini tidak sulit di tanam dan bisa hidup di mana saja. Perawatannya juga [ . . . ], tidak ada perlakukan khusus untuk tanaman ini. Selain itu tanaman ini juga tidak memiliki musim khusus dalam berbuah. Dengan segala kemudahan itulah, di semua daerah di Indonesia tidak ada yang melakukan budidaya tanaman pisang secara khusus. Pisang biasanya hanya ditanam sebagai selingan semata. Ada beberapa alasan, selain harganya yang yang relatif murah. Pisang juga tidak bisa bertahan dalam waktu yang lama.
Beragamnya varietas pisang di Indonesia sesungguhnya merupakan potensi yang perlu dikembangkan terutama untuk bebutuhan dalam negeri. Pisang bisa menjadi alternatif makanan pengganti beras yang potensial karena kandungan gizinya yang juga baik dan rendah gula. Kita sudah bisa melihat keberhasilan penanaman mangga, yang dahulu hanya dikenal di Indramayu. Kini banyak daerah sudah mampu menjadi penghasil mangga seperti Probolinggo, Cianjur, Kediri, dan masih banyak lagi. Kita yang awalnya hanya mengenal mangga mana lagi, sekarang mulai mengenal mangga golek, mangga arum manis, mangga gedong, dan sebagainya. Kabarnya, kini kita sudah berhasil menjadi eksportir mangga ke beberapa negara. Melihat kelebihan-kelebihan pisang dibandingkan mangga, maka pengembangan pisang sebagaimana mangga tentu lebih mudah dilakukan. Semoga suatu saat nanti Indonesia dapat menjadi negara eksportir pisang-pisang lokal Indonesia yang berkualitas.
(diadaptasi dari https://www.kompasiana.com/)
Lawan kata ‘akrab’ pada paragraf 1 adalah ....