Program E-Smart Kemenperin Jangkau 5.945 IKM dalam Dua Tahun
Kementerian Perindustrian telah me-njalankan Program e-Smart yang menjangkau 5.945 industri kecil dan menengah (IKM) sepanjang 2017-2018. Program yang mem-berikan edukasi pemanfaatan teknologi digital itu ditargetkan menjangkau 10 ribu pelaku IKM sampai akhir tahun 2019. Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih menyatakan, omzet para pelaku usaha hasil Program e-Smart IKM mencapai Rp 2,37 miliar. "Sejak Januari 2017 lalu, e-Smart menyiapkan IKM nasional bisa go digital atau menuju revolusi industri 4.0,” kata Gati dalam keterangan resmi, Selasa (2/4).
Dia menjelaskan IKM sangat penting un-tuk mendongkrak daya saing di kancah global. Peningkatan daya saing IKM lokal juga menjadi prioritas dalam peta jalan Making Indonesia 4.0. Pelatihan e-Smart IKM telah terlaksana pada 34 provinsi. Kementerian Perindustrian meng-gandeng Bank Indonesia, BNI, Google, Asosiasi E-commerce (idEA), serta Kementerian Ko-munikasi dan Informatika. Selain itu, pemerintah daerah juga ikut serta membantu Program e-Smart.
“Program e-Smart IKM juga telah bekerja sama dengan marketplace seperti Bukalapak, Tokopedia, Shopee, BliBli, Blanja.com, Ralali, dan Gojek Indonesia,” ujar Gati. Selanjutnya, Program e-Smart IKM bakal memberikan pelaku usaha kesempatan untuk kerja sama dengan ATT Group selaku Authorized Global Partner Alibaba.com di Indonesia. Kerja sama juga meliputi pelatihan pemasaran online dalam Alibaba serta pertukaran data dan informasi dalam e-Smart IKM.
Berdasarkan data Sensus Ekonomi tahun 2016 dari Badan Pusat Statistik, IKM berjumlah 4,4 juta unit usaha, atau sekitar 99 persen dari seluruh unit usaha industri. Sektor industri mikro, kecil, dan menengah menyerap 10,5 juta tenaga kerja, atau sekitar 65% tenaga kerja sektor industri secara keseluruhan. Gati berharap program e-Smart IKM akan memacu para pelaku usaha supaya tidak tertinggal dalam tren transaksi online dalam situs jual beli. "Sehingga, semakin banyak produk-produk IKM lokal yang kompetitif dan banyak mengisi di pasar e-commerce,” ujarnya.
Sumber : https://katadata.co.id/berita/2019/04/02/program-e-smart-kemenperin-jangkau- 5945-ikm-dalam-dua-tahun
Berdasarkan paragraf 1, manakah dibawah ini pernyataan yang paling MUNGKIN BENAR . . .
A. akhir tahun 2019, Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) menyatakan omzet para pelaku usaha hasil program e-Smart IKM mencapai Rp 2,37 miliar
B. e-Smart membantu IKM agar go digital
C. Program e-Smart akan berhenti tahun ini
D. sepanjang 2017-2018, dalam 1 tahun, 5.945 IKM mendapatkan Program e-Smart
E. Tahun-tahun berikutnya IKM akan bertambah menjadi dua kali lipat dari yang sekarang