Informed Consent

Pengertian tentang Informed Consent / persetujuan tindakan medik, berdasrkan pada:

• Nurenberg Code

• Perjanjian Helsinki

• World Medical Association

• PMK 290 / th 2008

• UU 32/ 1992 ttg Kesehatan

Bentuk persetujuan Informed consent yang baik adalah bisa berupa:

• Lisan atau tertulis

• Harus tertulis meskipun untuk tindakan yang ringan karena tetap mengandung suatu resiko medik

• Cukup lisan saja , yang penting keluarga pasien sudah setuju

• Persetujuan tindankan medik biar ringan maupun berat tetap dalam bentuk tertulis

• Cukup dengan menyodorkan tangan untuk diambil darahnya

Yang menjadi azas Hukum suatu Pelayanan Medik adalah :

• UU ttg Kesehatan RI th 1992

• UU Praktik Kedokteran 29/ no 2004

• UU no 290 / 2008

• KUHP pasal 72 tahun 1970

• Sumpah dokter th 1966/ UU tahun 1995

Informed consent pada keadaan kedarutan medic / emergency, bisa

• Diberikan secara persetujuan tertulis

• Cukup persetujuan lisan

• Bisa diwakilkan kepada keluarga bila anak - anak

• Harus secara impressed written consent

• Tidak diperlukan persetujuan tindakan kedokteran, bila untuk keselamatan pasien

Dinegara tertentu, Seorang anak dapat memperoleh informed consent, tanpa diwakili oleh orang tua atau wali, pada situasi /keadaan :

• Sudah berusia 21 tahun

• Menikah

• Penegakan diagnosis dan pengobatan untuk anak tidak mampu biaya

• Sebagai objek penelitian Klinik

• Pada uji klinik / trial pengobatan gratis