Latihan Soal Cerpen

Latihan Soal Cerpen

9th Grade

10 Qs

quiz-placeholder

Similar activities

Kuiz 2:Cara-cara menjaga kesihatan diri

Kuiz 2:Cara-cara menjaga kesihatan diri

4th - 12th Grade

10 Qs

Unsur Intrinsik Cerpen

Unsur Intrinsik Cerpen

9th Grade

11 Qs

PENDIDIKAN MORAL TAHUN 6 - KESEDERHANAAN

PENDIDIKAN MORAL TAHUN 6 - KESEDERHANAAN

4th - 12th Grade

12 Qs

SAA 8 Agustus 2021

SAA 8 Agustus 2021

KG - 12th Grade

8 Qs

UNSUR-UNSUR CERPEN

UNSUR-UNSUR CERPEN

9th Grade

10 Qs

Pendalaman  Teks Cerpen 1

Pendalaman Teks Cerpen 1

9th Grade - University

10 Qs

Evaluasi Teks Cerita Pendek

Evaluasi Teks Cerita Pendek

9th - 12th Grade

10 Qs

Pretest Teks Cerita Pendek

Pretest Teks Cerita Pendek

9th Grade

15 Qs

Latihan Soal Cerpen

Latihan Soal Cerpen

Assessment

Quiz

Other

9th Grade

Medium

Created by

Sri Yeti

Used 63+ times

FREE Resource

10 questions

Show all answers

1.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

2 mins • 1 pt

“Hanya itu alasan Mama melarang Anisa menikah dengan Handoko?” Bibir Anisa menyinggung sinis. “Oh, alangkah piciknya pikiran Mama! Lalu apa artinya kemuliaan hati Mama selama ini yang Anisa kagumi? Padahal dulu Mama tidak pernah mempermasalahkan status Handoko yang ternyata belum mempunyai pekerjaan tetap. Demikian kakakku yang selama ini mendukungku sekarang berbalik arah.

Konflik yang terdapat dalam kutipan cerpen tersebut adalah …

Anisa dan Handoko tidak jadi menikah

Anisa dilarang menikah oleh Mama dan kakaknya

Mama yang berpikiran picik terhadap Handoko

Keinginan Mama agar Anisa hidup bahagia

2.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

2 mins • 1 pt

“Hanya itu alasan Mama melarang Anisa menikah dengan Handoko?” Bibir Anisa menyinggung sinis. “Oh, alangkah piciknya pikiran Mama! Lalu apa artinya kemuliaan hati Mama selama ini yang Anisa kagumi? Padahal dulu Mama tidak pernah mempermasalahkan status Handoko yang ternyata belum mempunyai pekerjaan tetap. Demikian kakakku yang selama ini mendukungku sekarang berbalik arah.

Penyebab konflik pada kutipan cerpen di atas adalah…

Status Handoko yang sudah mempunyai istri

Mama yang menginginkan menantu orang kaya

Handoko yang belum mempunyai pekerjaan tetap

Mama yang mempersalahkan masa lalu Handoko

3.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

2 mins • 1 pt

Ketika tubuhnya digerogoti penyakit dengan enteng orang miskin itu melenggang ke rumah sakit. Ia menyerahkan Kartu Tanda Miskim pada suster jaga. Karena banyak bangsal kosong, suster itu menyuruhnya menunggu di lorong.”begitulah enaknya jadi orang miskin,” batinnya,”dapat fasilitas gratis tidur di lantai.” Dan orang miskin itu dibiarkan menunggu berhari-hari.

Permasalahan pada kutipan cerpen di atas adalah…

Tubuhnya digerogoti penyakit

Buruknya pelayanan rumah sakit

Susahnya menjadi orang miskin

Banyak bangsal yang kosong

4.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

3 mins • 1 pt

Tatkala aku masuk sekolah Mulo, demikian fasih lidahku dalam bahasa Belanda sehingga orang yang hanya mendengarkanku berbicara dan tidak melihat aku, mengira aku anak Belanda. Aku pun bertambah lama bertambah percaya pula bahwa aku anak Belanda, sungguh hari-hari ini makin ditebalkan pula oleh tingkah laku orang tuaku yang berupaya sepenuh daya menyesuaikan diri dengan langgam lenggok orang Belanda. “Kenang-kenangan” oleh Abdul Gani A.K.

Sudut pandang pengarang yang digunakan dalam penggalan tersebut adalah …

orang pertama pelaku utama

orang ketiga pelaku sampingan

orang ketiga pelaku utama

orang pertama dan ketiga

5.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

3 mins • 1 pt

Tatkala aku masuk sekolah Mulo, demikian fasih lidahku dalam bahasa Belanda sehingga orang yang hanya mendengarkanku berbicara dan tidak melihat aku, mengira aku anak Belanda. Aku pun bertambah lama bertambah percaya pula bahwa aku anak Belanda, sungguh hari-hari ini makin ditebalkan pula oleh tingkah laku orang tuaku yang berupaya sepenuh daya menyesuaikan diri dengan langgam lenggok orang Belanda. “Kenang-kenangan” oleh Abdul Gani A.K.

Amanat dalam penggalan cerpen tersebut adalah…

Jangan membuang waktu selagi masih ada waktu

Sebaiknya kita menyesuaikan diri dengan keadaan

Jangan lupa diri bila menguasai bahasa orang

Jangan mudah dipengaruhi oleh orang lain

6.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

5 mins • 1 pt

“Kang, kita harus benar-benar pergi dari sini?” Tanya Siti Halimah di sela tangisnya.

“Tentu saja. Seperkasa apa pun perlawanan kita, ternyata tetap kalah melawan yang berkuasa. Kita ini hanya wong cilik, orang iskin,” sahut Karjan sembari melihat rumah Lik Paijan yang siap diruntuhkan.

Teriakan Lik Paijan masuh terdengar menyayat hati. Lelaki tua itu merebut tali yang mengikat seekor sapi miliknya. Wajahnya memerah seperti nyaris terbakar, suaranya melengking-lengking menolak pengosongan rumahnya. Tetapi, pelawanan Lik Paijan pun percuma saja. Beberapa petugas berbadan tegap mengangkat tubuhnya. Melihat itu, tangis Siti Halimah semakin pecah. Dia mendekap Satriya Piningit lebih erat.

“Akhirnya kita harus pergi dari rumah kita sendiri, Kang. Pergi dari kampong yang membesarkan kita,” ucap Siti Halimah getir.

“Iya, mau tak mau kita harus mengalah. Gusti Allah tidak tidur, Bune. Di tempat lain, semoga kita mendapat ladang rezeki yang lebih baik lagi,” ujar Karjan.

Tema yang terdapat dalam kutipan cerpen tersebut adalah….

Sosial

Politik

Agama

Ekonomi

7.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

5 mins • 1 pt

“Kang, kita harus benar-benar pergi dari sini?” Tanya Siti Halimah di sela tangisnya.

“Tentu saja. Seperkasa apa pun perlawanan kita, ternyata tetap kalah melawan yang berkuasa. Kita ini hanya wong cilik, orang iskin,” sahut Karjan sembari melihat rumah Lik Paijan yang siap diruntuhkan.

Teriakan Lik Paijan masuh terdengar menyayat hati. Lelaki tua itu merebut tali yang mengikat seekor sapi miliknya. Wajahnya memerah seperti nyaris terbakar, suaranya melengking-lengking menolak pengosongan rumahnya. Tetapi, pelawanan Lik Paijan pun percuma saja. Beberapa petugas berbadan tegap mengangkat tubuhnya. Melihat itu, tangis Siti Halimah semakin pecah. Dia mendekap Satriya Piningit lebih erat.

“Akhirnya kita harus pergi dari rumah kita sendiri, Kang. Pergi dari kampong yang membesarkan kita,” ucap Siti Halimah getir.

“Iya, mau tak mau kita harus mengalah. Gusti Allah tidak tidur, Bune. Di tempat lain, semoga kita mendapat ladang rezeki yang lebih baik lagi,” ujar Karjan.

suasana yang tergambar dalam kutipan cerpen tersebut adalah….

Menakutkan

Mengenaskan

Mengharukan

Membingungkan

Create a free account and access millions of resources

Create resources
Host any resource
Get auto-graded reports
or continue with
Microsoft
Apple
Others
By signing up, you agree to our Terms of Service & Privacy Policy
Already have an account?