Di hari menjelang Lebaran itulah, Nak, kota akan terlihat penuh tukang jahit yang berkeliling menjahitkan pakaian. Mereka menggelar dasaran di trotoar, di pojokan jalan, di keteduhan pepohonan, dan di emper pertokoan. Mereka mengeluarkan mesin jahit lipat dari kotak yang dibawanya; menata bundelan-bundelan benang jarum dondom dan jarum pentul, gunting, silet, mangkuk-mangkuk berisi kancing warna-warni, dan meletakkan di atas kotak kayu yang digunakan sebagai meja. Para penduduk antre menjahitkan pakaian dan hiruk dalam keramaian menyambut Lebaran. Anak-anak berceloteh riang tentang baju baru yang akan mereka kenakan.
Nilai kehidupan yang terdapat dalam kutipan cerpen tersebut adalah….