1. Bacalah teks berikut!
Tiba-tiba ia bangkit. “Demi Tuhan!”, ia berseru. “Celakalah yang menyiakan waktu!”Ia ingat. Meski berbuat sesuatu. Berbaring bermalasan bukan pekerjaan muslim yang baik. Ia sudah mendengar kabar, orang kampong sedang mendirikan surau baru. Banyak orang telah menyediakan bahan.Telah terkumpul kayu, genting, kapur.Anak-anak madrasah mencari batu dan pasir ke sungai. Pantaskah baginya, muslim batu dan pasir ke sungai. Pantaskah baginya, muslim seumur hidup untuk bermalasan? Tidak. Berbaktilah kamu di jalan Tuhan dengan harta dan jiwamu! Ia gelisah.
Dikutip dari : “Sepotong kayu untuk Tuhan” dalam Dilarang Mencintai Bunga-Bunga, Kuntowijoyo, 1996, Pustaka Firdaus.
Nilai kehidupan yang terdapat pada kutipan cerpen tersebut yaitu nilai ….1. Bacalah teks berikut!
Tiba-tiba ia bangkit. “Demi Tuhan!”, ia berseru. “Celakalah yang menyiakan waktu!”Ia ingat. Meski berbuat sesuatu. Berbaring bermalasan bukan pekerjaan muslim yang baik. Ia sudah mendengar kabar, orang kampong sedang mendirikan surau baru. Banyak orang telah menyediakan bahan.Telah terkumpul kayu, genting, kapur.Anak-anak madrasah mencari batu dan pasir ke sungai. Pantaskah baginya, muslim batu dan pasir ke sungai. Pantaskah baginya, muslim seumur hidup untuk bermalasan? Tidak. Berbaktilah kamu di jalan Tuhan dengan harta dan jiwamu! Ia gelisah.
Dikutip dari : “Sepotong kayu untuk Tuhan” dalam Dilarang Mencintai Bunga-Bunga, Kuntowijoyo, 1996, Pustaka Firdaus.
Nilai kehidupan yang terdapat pada kutipan cerpen tersebut yaitu nilai ….