UAS Bahasa Indonesia Kelas 9

UAS Bahasa Indonesia Kelas 9

9th Grade

5 Qs

quiz-placeholder

Similar activities

KUIZ BAHASA MELAYU TAHUN 3 (10.04.2022)

KUIZ BAHASA MELAYU TAHUN 3 (10.04.2022)

1st - 12th Grade

10 Qs

BM Penjodoh Bilangan

BM Penjodoh Bilangan

1st - 12th Grade

10 Qs

QUIZ 2 SOALAN BAHASA MELAYU

QUIZ 2 SOALAN BAHASA MELAYU

2nd Grade - University

10 Qs

KATA ARAH

KATA ARAH

KG - 12th Grade

10 Qs

Peribahasa Bahasa Melayu

Peribahasa Bahasa Melayu

7th - 12th Grade

10 Qs

PERUMPAMAAN

PERUMPAMAAN

1st - 12th Grade

10 Qs

DKBB-Kuiz Novel Pelari Muda

DKBB-Kuiz Novel Pelari Muda

9th Grade

10 Qs

Evaluasi Cerpen Kelas 2.3.1

Evaluasi Cerpen Kelas 2.3.1

9th Grade

10 Qs

UAS Bahasa Indonesia Kelas 9

UAS Bahasa Indonesia Kelas 9

Assessment

Quiz

World Languages

9th Grade

Hard

Created by

Nurdin Achmad

Used 122+ times

FREE Resource

5 questions

Show all answers

1.

FILL IN THE BLANK QUESTION

5 mins • 1 pt

Media Image

Gambar di atas menunjukkan berbagai bentuk teks laporan percobaan yang telah diteliti dan dianalisis terlebih dahulu oleh seorang peneliti dan dibuat laporannya untuk dipertanggungjawabkan. Berdasarkan gambar tersebut, simpulkanlah model teks laporan dari setiap gambar yang ada!

2.

FILL IN THE BLANK QUESTION

5 mins • 1 pt

Pendidikan Moral

Bismillahirrohmaanirrohiim

Assalamualaikum wr, wb

Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu yang saya hormati, Pada hari ini marilah kita mengucapkan syukur kepada Allah SWT rahmat dan ridho yang telah Dia berikan, sehingga kita bisa berjumpa di tempat ini. Adapun materi pidato yang akan saya sampaikan ini mempunyai tema pentingnya pendidikan moral.

Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu sekalian,

Akhir-akhir ini kita seringkali melihat perilaku buruk yang dilakukan seluruh elemen masyarakat kita, entah itu dari kalangan menengah, kalangan menengah ke atas, sampai ke para pejabat kita. Adapun perilaku buruk yang mereka lakukan antara lain pencurian, pemerkosaan, pembunuhan, penipuan, penyalahgunaan narkotika, dan tindak pidana korupsi. Semua perilaku buruk itu telah mengakibatkan kerugian yang banyak untuk negara ini, baik kerugian secara moral maupun secara material.

Perilaku-perilaku buruk tersebut disebabkan karena lemahnya moral yang ada di masyarakat kita. Hingga tak heran, jika perilaku-perliku buruk tersebut masih banyak dilakukan dan sulit dilakukan. Salah satu cara atau supaya kita dapat meminimalisir hal tersebut adalah dengan diselenggarakannya pendidikan moral. Pendidikan moral sendiri merupakan pendidikan yang berbasis kepada pengembangan moral dari para peserta didik, sehingga peserta didik mempunyai moral yang baik disamping mempunyai otak yang cerdas.

Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu sekalian,

Adapun cara yang bisa kita lakukan untuk mengaplikasikan pendidikan moral kepada anak-anak kita adalah dengan menjadikan kita sebagai teladan yang bermoral baik dihadapan anak-anak kita.

Selain itu, pengajaran nilai-nilai moral juga mesti ditanamkan kepada anak-anak kita sejak dini. Proses pengajarannya mesti dilakukan semenarik mungkin dan libatkan sang anak dalam proses pembelajaran, supaya pembelajaran nilai-nilai moral tidak berjalan satu arah, dan anak-anak merasa terlibat, serta jauh lebih paham terkait nilai-nilai moral yang mesti dianut. Mungkin proses pendidikan moral yang dijalankan tidaklah singkat dan mudah. Namun, hasil yang didapat sangat setimpal dari lama dan sulitnya proses pendidikan moral tersebut.

Untuk itu, marilah kita terapkan pendidikan moral kepada anak-anak kita sejak saat ini, baik di lingkungan keluarga, masyarakat, maupun di berbagai instansi pendidikan.

Dengan begitu, anak-anak kita nantinya akan menjadi generasi yang cerdasdan bermoral baik, sehingga perilaku-perilaku buruk yang sering terjadi akhir-akhir ini tidak dilakukan oleh generasi yang akan datang. Mungkin hanya itu saja yang mampu saya sampaikan pada pidato singkat kali ini. Dengan segenap kerendahan hati, saya memohon maaf bila ada kesalahan dan kekurangan di dalam pidato yang saya sampaikan ini. Semoga rahmat dan ridho-Nya senantiasa ada bersama kita. Amin ya robbal alamin.

Wassalamualaikum wr, wb.


Berdasarkan teks pidato di atas, simpulkanlah isi pidato yang berisikan tentang pengaplikasian pendidikan moral yang harus ditanaman dalam dunia pendidikan, berilah alasanmu!

3.

MULTIPLE SELECT QUESTION

5 mins • 1 pt

Legenda Danau Lipan


Negeri Muara Kaman diperintah oleh seorang ratu yang bernama Ratu Aji Bidara Putih. Sudah banyak raja, pangeran, dan bangsawan yang ingin mempersuntingnya, namun selalu ditolak. Suatu hari, sebuah kapal besar dari negeri Tiongkok berlabuh di Muara Kaman. Kapal itu milik seorang pangeran kaya di Tiongkok. Tujuan kedatangannya adalah meminang Ratu Aji Bidara Putih. Sang Pangeran membawa banyak cendera mata mewah dari emas. Semua itu untuk Ratu Aji Bidara Putih. Sambil memberikan cendera mata, mereka menyampaikan pinangan kepada Ratu Aji Bidara Putih. Kali ini, sang Ratu tidak langsung menolak. Namun, ia meminta waktu untuk berpikir. Kemudian, para utusan kembali ke kapal. Setelah para utusan pergi, ia memanggil punggawa kepercayaannya. "Paman, nanti malam selidikilah pangeran itu," perintah sang Ratu. Malamnya, Si Punggawa melaksanakan perintah Sang Ratu. Ia menaiki kapal. Dengan waspada, ia menghindari para penjaga. Sampai akhirnya, ia berhasil menemukan bilik Sang Pangeran. Bilik itu masih terang, tanda Sang Pangeran belum tidur. Si Punggawa mengintip ke dalam. Saat itu, Sang Pangeran sedang berbincang dengan salah seorang prajuritnya. Rupanya, Sang Pangeran hendak menaklukkan Muara Kaman dengan pura-pura menikahi Sang Ratu. Mendengar berita mengejutkan itu, Si Punggawa bergegas pergi untuk secepatnya

memberi tahu junjungannya. "Kau jangan mengada-ada, Paman," tegur Ratu setelah mendengar laporan Si Punggawa. "Saya tidak mengada-ada! Pembicaraan mereka sangat jelas," jawab si Punggawa. "Pangeran itu berniat buruk." Paginya, utusan Sang Pangeran kembali datang untuk meminta jawaban. Sang Ratu segera menolak mentah-mentah lamaran tersebut. Sang Pangeran amat murka, ia segera memerintahkan prajuritnya untuk menyerang Muara Kaman. Para prajurit Muara Kaman terdesak. Para prajurit sang Pangeran pun makin dekat dengan istana. Sang Ratu mencoba untuk tetap tenang. Setelahnya, ia mengucapkan doa sambil mengunyah sirih. Kemudian, kunyahan itu dilemparkan ke arena pertempuran. Tiba-tiba, sirih itu berubah menjadi lipan-lipan raksasa yang amat banyak. Lipan-lipan itu menyerang para prajurit Sang Pangeran. Para prajurit itu menjadi ketakutan dan berlarian ke kapal. Tetapi lipan-lipan itu tidak berhenti menyerbu. Lipan-lipan itu membalikkan kapal hingga tenggelam. Kini, tempat bekas tenggelamnya kapal itu oleh penduduk Muara Kaman disebut Danau Lipan.


Setelah membaca cerita tersebut manakah karakter Ratu Aji Bidara Putih yang sesuai dengan teks?

Sombong

Penuh perhatian

Tidak mudah percaya

selalu ingin menang sendiri

4.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

3 mins • 1 pt

Hujan Beras

Subuh-subuh, Mak Onah sudah mempersiapkan perbekalan. Ia membawa nasi bungkus daun jati, berlauk kering tempe, sambal, dan lalap daun singkong. Sebotol plastik air putih matang. Kata Yu Jiah, kecamatan puluhan kilo dari dusun mereka. Pulang pergi naik truk membutuhkan waktu sekitar lima jam. Belum lagi antre di kantor pos. Jadi mereka harus membawa bekal, daripada jajan yang akan mengeluarkan uang tambahan. “Mak, apa tidak lebih baik kalau Neneng yang berangkat?” Neneng memberi usul. Selain kasihan pada Mak, ia juga sebenarnya ingin pergi ke kecamatan. Terakhir ke kecamatan saat kelas empat SD, lima tahun silam. Kala itu diajak guru melihat karnaval Agustusan. Pasti kecamatan sekarang lebih ramai. Banyak bangunan megah. Jalanan bagus. Punya alun-alun luas yang menggelar tontonan, ombak banyu atau komidi putar. “Tak perlu. Hari ini Juragan Madun panen singkong. Kamu bisa ikutan buruh.” Mak Onah memutuskan. “Tapi, Mak ….” Neneng masih berkeras. Siapa tahu Mak Onah berubah pikiran. “Kalau tak harus pergi ke kecamatan, Mak juga bisa ikutan buruh panen singkong. Kita dapat dua bagian, lumayan. Singkong bisa kita simpan, kita makan kalau tak punya beras.” “Iya, Mak.” Neneng menurut, tak ingin membantah nenek, yang sudah dianggapnya ibu. Bahkan ia memanggilnya dengan Mak. “Sudah, Mak sebentar lagi pergi. Ingat-ingat pesan Mak. Kau urus adik-adikmu. Kau siapkan buku-buku dan bantu pe-ernya. Adik-adikmu pintar, semoga bisa terus sekolah. Semoga hidupnya lebih baik daripada Mak.” “Iya, Mak, Neneng ngerti.” Pada cermin tua di kamar

reotnya, Mak Onah dandan, mengenakan jarit dan kebayanya yang paling bagus. Mak Onah tampak semringah. Kemarin ia sudah mengambil jatah beras raskin sepuluh kilo yang bisa untuk jatah makan selama sebulan. Kali ini ia akan mendapat sejumlah uang lumayan banyak. Rencana sebagian untuk membayar utang, sisanya disimpan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Untuk beli buku cucu. Untuk jajan sangu cucu. Selama naik mobil bak terbuka, Mak Onah tersenyum bungah seraya melantunkan doa.

***

Pada sebuah berita televisi lokal tertayang berita tentang kecelakaan kendaraan yang membawa penduduk miskin hendak mengambil uang di kantor pos kecamatan. Colt ditabrak truk fuso pembawa beras. Semua penumpang, termasuk beberapa jompo yang terjepit di antara puluhan orang, tewas tertimbun hujan beras! ***


Mengapa mereka harus membawa bekal?

Kantor

kecamatan jauh dari rumah mereka.

Mereka tidak perlu keluar uang untuk jajan

Mereka akan pergi menggunakan truk

Mereka harus antre lama di kantor pos.

5.

FILL IN THE BLANK QUESTION

5 mins • 1 pt

Ramin Tak Kunjung Pulang


Ramin nyaris menjerit, tangannya tertumbuk dahan hanyut saat buru-buru sembunyi di dalam pelukan akar, untung ia segera melihat dahan itu. Hampir ia mengira dahan itu adalah mulut buaya yang siap menelan lengannya. Teringat lagi ia pada Aco, sejak semusim lalu ia ikut Dadan karena hasil cengkehnya tak bagus, sementara tengkulaknya minta selalu dibayar. Aco tertangkap petugas saat adu mulut di warung nasi lemak lantaran ia mengumpat pada preman yang menutupi jalan. Hari itu memang perpaduan nasib sial jatuh di hadapan Aco. Umpatannya didengar preman, adu mulut terjadi, dan petugas sedang lewat. Apes. Aco lalu dibawa petugas, digiring bagai ternak ke tengah lapangan, dipukuli dengan bengis saat mencoba kabur, ditanyai macam-macam, didenda hingga ia tak sanggup bayar, diambil hasil kerjanya satu musim, dideportasi, pulang ke rumah dengan tangan hampa, ditunggu tengkulak pula. Bah! Hilang sudah satu kebun cengkeh dirundung sial. Gara-gara Aco juga, petugas kini memburu Ramin dan Dadan. Ternyata Dadan memang sudah dicari-cari petugas karena beberapa kali memasukkan tenaga kerja tanpa izin. Ramin memang tak berpikir panjang saat berangkat kerja dengan Dadan, yang penting ia bisa membawa pulang uang untuk menikahkan anaknya, buat pengobatan sakit gula ayahnya, dan sisanya bisa ia belikan mesin cuci yang saban hari diminta istrinya. Ramin tak mau nasib nahas Aco terjadi pada dirinya. Wajah semringah anak gadisnya sudah terbayang girang menyambutnya dengan ransel penuh uang. Bunyi langkah mendekat, pelan, Ramin membeku, sekuat-kuatnya menahan napas. Baginya lebih baik tak bernapas daripada tertangkap petugas-petugas berwajah garang itu. Bisik-bisik makin kencang. Ramin memutar otak. Kalau mereka melihat rumput-rumput rebah itu, atau kalau ada satu dua orang cukup jitu tebakannya, mungkin mereka bisa yakin kalau pelarian yang mereka kejar bersembunyi di antara akar pohon.

(Karya: Lina PW, Kompas, 8 Desember 2019)

---


Berdasarkan teks tersebut, bagaimana karakter Ramin? Tuliskan satu bukti dari cerpen tersebut untuk mendukung jawabanmu!