Berikut ini definisi yang paling tepat tentang anak berkebutuhan khusus adalah . . .

• Anak yang secara signifikan berbeda dalam beberapa dimensi yang penting dari fungsi kemanusiaannya.

• Anak yang memiliki karakteristik khusus yang biasanya tampak dalam bentuk hambatan sehingga membutuhkan layanan pendidikan khusus untuk mengoptimalkan potensinya.

• Anak yang secara fisik, psikologis, kognitif dan atau sosial terhambat dalam mencapai tujuan-tujuan/kebutuhan dan potensinya secara maksimal.

• Anak yang memiliki perbedaan dalam kemampuan motorik, kerugian indera, kecakapan sosial, komunikasi, perilaku adaptif.

Anak yang secara nyata mengalami hambatan dan keterbelakangan perkembangan mental jauh di bawah rata-rata sedemikian rupa sehingga mengalami kesulitan dalam tugas-tugas akademik, tugas bantu diri, komunikasi, maupun penyesuaian sosial dan terjadi pada masa perkembangan.

Pernyataan tersebut merupakan definisi dari tipe anak berkebutuhan khusus yaitu . . .

• Autism

• Gangguan emosi dan perilaku

• Tunarahita atau hambatan intelektual

• Berkesulitan belajar spesifik

Berikut ini definisi tentang pendidikan inklusi yang paling tepat adalah . . .

• Pendidikan inklusif merupakan usaha sadar membina segala potensi manusia dengan penyelenggaraan pembelajaran di sekolah secara bersama-sama untuk peserta didik yang beragam.

• Pendidikan inklusi merupakan upaya nyata untuk memenuhi hak anak berkebutuhan khusus yang tadinya bersekolah di sekolah khusus secara eksklusif, beralih ke sekolah reguler secara inklusif.

• Pendidikan inklusi merupakan pendidikan yang mensyaratkan karakter yang sama dari peserta didik untuk dapat diterima dalam satu lingkungan belajar yang sama.

• Pendidikan inklusi merupakan penyelenggaraan pendidikan di sekolah reguler dimana didalamnya terdapat siswa berkebutuhan khusus yang mendapatkan layanan pendidikan sesuai dengan kebutuhannya.

Perhatikan point-point berikut:

1. Asesmen kebutuhan

2. Membentuk tim

3. Merencanakan pengembangan

4. Menciptakan program inklusi ramah terhadap pembelajaran

5. Mengevaluasi rencana

6. Mengimplementasikan rencana

Langkah-langkah yang tepat dalam menciptakan lingkungan inklusif yang ramah pembelajaran adalah . . .

• 1 - 2 - 4 - 3 - 6 - 5

• 2 - 1 - 3 - 4 - 6 - 5

• 1 - 2 - 3 - 4 - 6 - 5

• 2 - 1 - 4 - 3 - 6 - 5

Berikut ini merupakan faktor internal anak tidak bersekolah kecuali . . .

• Anak yang mengalami penyakit kronis dan kelaparan

• Anak yang tidak memiliki akta kelahiran

• Anak korban pengasuhan yang tidak sesuai

• Anak berkebutuhan khusus

Proses identifikasi anak berkebutuhan khusus dapat dilakukan oleh beberapa pihak diantaranya . . .

• Guru, pemerintah, ahli terkait, orang tua.

• Kepala sekolah, lurah, camat.

• Guru, masyarakat, staf khusus bupati.

• Orang tua, kepala desa, sekretaris lurah.

Suatu proses yang sistematis dan komprehensif untuk menggali permasalahan lebih lanjut untuk mengetahui apa yang menjadi masalah, hambatan, keunggulan, dan kebutuhan individu disebut sebagai suatu proses . . .

• Identifikasi

• Diagnosis

• Asesmen

• Labeling

Perhatikan pernyataan berikut!

1. Peserta didik

2. Guru

3. Kurikulum

4. Kegiatan pembelajaran

5. Penilaian dan sertifikasi

6. Manajemen sekolah

7. Akomodasi lingkungan dan sarana prasarana

Berdasarkan pernyataan diatas, yang termasuk komponen dalam pendidikan inklusi adalah point . . .

• 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7

• 1, 2, 3, 4, 5, 7

• 1, 2, 3, 5, 6, 7

• 1, 2, 3, 4, 6, 7

Berikut ini yang tidak termasuk bentuk akomodasi pembelajaran bagi siswa dengan hambatan penglihatan adalah . . .

• Informasi disajikan dalam bentuk auditif dan taktil.

• Posisi guru dapat terlihat baik oleh siswa.

• Jika masih ada sisa penglihatan, perhatikan pencahayaan, kekontrasan, tempat duduk.

• Tempatkan siswa lain jadi pendamping di sebelahnya untuk menginformasikan tulisan, gerakan, gestur guru.

Berikut ini pernyataan yang tepat perihal Ijazah Bagi Peserta Didik Berkebutuhan Khusus di Satuan Pendidikan Umum sesuai dengan surat Edaran Dirjen Dikdasmen Nomor : 2951/D.D6/HK/2017 tanggal 2 Mei 2017 adalah . . .

• Peserta didik berkebutuhan khusus yang dinyatakan lulus dari satuan pendidikan umum tidak memperoleh ijazah yang dikeluarkan oleh kepala satuan pendidikan dimana peserta didik belajar.

• Blangko ijazah bagi peserta didik berkebutuhan khusus berbeda dengan peserta didik lainnya.

• Ijazah yang diperoleh peserta didik berkebutuhan khusus tidak dapat digunakan untuk melanjutkan ke satuan pendidikan dan jenjang yang lebih tinggi.

• Untuk mengantisipasi pertanyaan masyarakat dan atau lembaga pengguna terkait dengan kekhususan peserta didik, maka kepala satuan pendidikan umum membuat surat keterangan bahwa peserta didik tersebut adalah peserta didik berkebutuhan khusus dengan mencantumkan jenis hambatan sebagai keterangan tambahan dari ijazah dimaksud.