SOSIOLOGI XII IPS

SOSIOLOGI XII IPS

12th Grade

22 Qs

quiz-placeholder

Similar activities

PKN KELAS 5 TEMA 7

PKN KELAS 5 TEMA 7

11th - 12th Grade

20 Qs

pluralitas masyarakat Indonesia

pluralitas masyarakat Indonesia

12th Grade

20 Qs

KONFLIK SOSIAL

KONFLIK SOSIAL

11th - 12th Grade

20 Qs

US PKN

US PKN

12th Grade

20 Qs

EXAM BAB 3 "Bhineka Tunggal Ika"

EXAM BAB 3 "Bhineka Tunggal Ika"

10th Grade - University

20 Qs

Soal PG Integrasi Nasional

Soal PG Integrasi Nasional

12th Grade

20 Qs

UH 1 PPKn Bab 4 KELAS 9

UH 1 PPKn Bab 4 KELAS 9

9th - 12th Grade

20 Qs

PAT PPKn Kelas 7

PAT PPKn Kelas 7

KG - Professional Development

20 Qs

SOSIOLOGI XII IPS

SOSIOLOGI XII IPS

Assessment

Quiz

Social Studies, Other, Philosophy

12th Grade

Medium

Created by

Ary Wib

Used 132+ times

FREE Resource

22 questions

Show all answers

1.

OPEN ENDED QUESTION

5 mins • 1 pt

TULISKAN NAMA LENGKAP KALIAN DAN KEMUKAKAN MOTIVASI KALIAN BELAJAR SOSIOLOGI

Evaluate responses using AI:

OFF

2.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

15 mins • 1 pt

Bacalah artikel ini dengan seksama !

Analisis Pemecahan Masalah;

Sampah di Indonesia saat ini belum dikelola dengan baik oleh pemerintah dan masyarakat. Padahal apabila sampah dikelola dengan baik, sangat bermanfaat bagi masyarakat. Di Kota Balikpapan terdapat bank sampah terpadu yang berlokasi di Pasar Pandansari, Jalan Pandan Wangi, RT 28, Margasari, Balikpapan Barat. Bank sampah terpadu ini berdiri di atas lahan seluas 200 meter terletak di belakang pasar Pandansari.

Bank sampah ini mengendalikan masyarakat sekitar sebagai pengelolanya. Layaknya bank konvensional, bank sampah ini memiliki kartu tabungan. Sitem transaksi sudah diterapkan dengan cara sederhana sehingga penambahan saldo setiap nasabah bisa diperhitungkan dari jenis sampah yang disetor ke bank. Seluruh sampah yang disetorkan ke bank sampah nantinya didaur ulang tergantung jenis sampahnya. Jumlah nasabah di bank sampah pasar Pandansari mencapai puluhan orang yang sebagian besar merupakan pedagang dan masyarakat sekitar pasar Pandansari. Dengan adanya bank sampah pasar Pandansari tersebut, masyarakat Margasari semakin sadar akan kelestarian lingkungan dan semakin sadar bahwa sampah bisa memberikan manfaat ekonomis bagi masyarakat jika dikelola secara baik.

Sumber:http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2014/06/28/1411389/Kelola.Sampah.dengan.Bank.Sampah

Berdasarkan artikel diatas, jawablah pertanyaan berikut.

Pilihlah pernyataan di bawah ini yang paling tepat !

Keberadaan bank sampah mampu menyelesaikan persoalan pencemaran sampah di sungai

Bank sampah membantu perekonomian warga

Kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan tercapai pada masayarakat sekitar pasar Margasari

Kesadaran akan pengelolaan sampah dengan adanya bank sampah bisa memberi manfaat ekonomis, untuk mengurangi jumlah kemiskinan dengan memanfaatkan sampah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat

3.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

15 mins • 1 pt

Bacalah essay berikut

Suku Baduy, Bersinergi Dengan Alam Menjaga Aturan Adat

Sebagai negara yang kaya akan seni dan budaya, Indonesia dihuni berbagai macam suku yang menetap di segala pelosok nusantara. Kearifan lokal serta adat istiadatnya menjaga kelestarian alam Indonesia hingga mampu terjaga dengan baik dan bersinergi dengan alam. Nama Baduy terlesip diantara banyaknya suku yang ada di Indonesia. Kelompok etnis Sunda ini hidup bersama alam di Pegunungan Kendeng, Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten.

Suku Baduy terbagi dalam dua golongan yang disebut dengan Baduy Dalam dan Baduy Luar. Perbedaan yang paling mendasar dari kedua suku ini adalah dalam menjalankan pikukuh atau aturan adat saat pelaksanaannya. Jika Baduy Dalam masih memegang teguh adat dan menjalankan aturan adat dengan baik, sebaliknya tidak dengan saudaranya Baduy Luar.

Masyarakat Baduy Luar sudah terkontaminasi dengan budaya luar selain Baduy. Penggunaan barang elektronik dan sabun diperkenankan ketua adat yang di sebut Jaro untuk menopang aktivitas dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Selain itu, Baduy Luar juga menerima tamu yang berasal dari luar Indonesia, mereka diperbolehkan mengunjungi hingga menginap di salah satu rumah warga Baduy Luar.

Perbedaan lainnya terlihat dari cara berpakaian yang dikenakan. Pakaian adat atau baju dalam keseharian Baduy Luar tersirat dalam balutan warna putih yang mendominasi, kadang hanya bagian celananya saja bewarna hitam ataupun biru tua.

Warna putih melambangkan kesucian dan budaya yang tidak terpengaruh dari luar. Beda dengan Baduy Luar yang menggunakan baju serba hitam atau biru tua saat melakukan aktivitas.

Baduy Dalam memiliki tiga kampung yang bertugas mengakomodir kebutuhan dasar yang di perlukan semua masyarakat Suku Baduy. Tugas ini dipimpin oleh Pu'un selaku ketua adat tertinggi dibantu dengan Jaro sebagai wakilnya. Kampung Cikeusik, Cikertawana, dan Cibeo adalah tiga kampung tempat Suku Baduy tinggal, sedangkan kelompok masyarakat Baduy Luar tinggal di 50 kampung lainnya yang berada di bukit-bukit Gunung Kendeng.

Sebutan Baduy merupakan pemberian dari peneliti Belanda yang melihat kemiripan masyarakat di sini dengan masyarakat Badawi atau Bedoin di Arab. Kemiripan ini karena dahulu, masyarakat di sini sering berpindah-pindah mencari tempat yang sempurna untuk mereka tinggali. Namun ada versi lain yang menyebutkan, nama Baduy adalah nama Sungai Cibaduy yang terletak di bagian utara Desa Kanekes.

Mata pencaharian mayarakat Suku Baduy umumnya berladang dan bertani. Alamnya yang subur dan berlimpah mempermudah suku ini dalam menghasilkan kebutuhan sehari-hari. Hasil berupa kopi, padi, dan umbi-umbian menjadi komoditas yang paling sering ditanam oleh masyarakat Baduy.

Namun dalam praktek berladang dan bertani, Suku Baduy tidak menggunakan kerbau atau sapi dalam mengolah lahan mereka. Hewan berkaki empat selain anjing sangat dilarang masuk ke Desa Kanekes demi menjaga kelestarian alam.

Proses kelestarian alam juga sangat berlaku saat membangun rumah adat mereka yang terbuat dari kayu dan bambu. Terlihat dari kontur tanah yang masih miring dan tidak digali demi menjaga alam yang sudah memberi mereka kehidupan.

Rumah-rumah di sini dibangun dengan batu kali sebagai dasar pondasi, karena itulah tiang-tiang penyangga rumah terlihat tidak sama tinggi dengan tiang lainnya.


Terdapat 3 ruangan dalam rumah adat Baduy dengan fungsinya yang masing-masing berbeda. Bagian depan difungsikan sebagai penerima tamu dan tempat menenun untuk kaum perempuan. Bagian tengah berfungsi untuk ruang keluarga dan tidur, dan ruangan ketiga yang terletak di bagian belakang digunakan untuk memasak dan tempat untuk menyimpan hasil ladang dan padi. Semua ruangan dilapisi dengan lantai yang terbuat dari anyaman bambu. Sedangkan pada bagian atap rumah, serat ijuk atau daun pohon kelapa. Rumah suku Baduy dibangun saling berhadap-hadapan dan selalu menghadap utara atau selatan. Faktor sinar matahari yang menyinari dan masuk ke dalam ruangan menjadi pemilihan mengapa rumah di sini dibangun hanya pada dua arah saja.

Layaknya suku kebanyakan di nusantara, tradisi kesenian di Suku Baduy juga mengenal budaya menenun yang telah diturunkan sejak nenek moyang mereka. Menenun hanya dilakukan oleh kaum perempuan yang sudah diajarkan sejak usia dini. Ada mitos yang berlaku bila pihak laki-laki tersentuh alat menenun yang terbuat dari kayu ini maka laki-laki tersebut akan berubah perilakunya menyerupai tingkah laku perempuan.

Tradisi menenun ini menghasilkan kain tenun yang digunakan dalam pakaian adat Suku Baduy. Kain ini bertekstur lembut untuk pakaian namun ada juga yang bertekstur kasar. Kain yang agak kasar biasanya digunakan masyarakat Baduy untuk ikat kepala dan ikat pinggang.

Selain digunakan dalam keseharian, kain ini juga diperjualbelikan untuk wisatawan yang datang berkunjung ke Desa Kanekes. Tidak hanya kain, ada juga kain dari kulit kayu pohon terep yang menjadi ciri khas dari Suku Baduy dalam urusan benda seni. Tas yang bernama koja atau jarog ini digunakan Suku Baduy untuk menyimpan segala macam kebutuhan yang diperlukan pada saat beraktivitas atau perjalanan.

Suku Baduy percaya, mereka keturunan dari Batara Cikal, salah satu dari tujuh dewa atau batara yang diutus ke bumi. Asal usul tersebut sering pula dihubungkan dengan Nabi Adam sebagai nenek moyang pertama. Menurut kepercayaan mereka, warga Kanekes mempunyai tugas untuk menjaga harmoni dunia. Kepercayaan ini disebut juga dengan Sunda Wiwitan. Kepercayaan yang memuja nenek moyang sebagai bentuk penghormatan.

Wilayah Suku Baduy telah ditetapkan sebagai cagar budaya oleh pemerintah daerah Lebak pada tahun 1990. Kawasan yang melintas dari Desa Ciboleger hingga Rangkasbitung ini telah menjadi tempat bermukimnya Suku Baduy yang menjadi suku asli Provinsi Banten. Wisatawan juga bisa mengunjungi suku ini melalui Terminal Ciboleger sebagai pemberhentian terakhir kendaraan bermotor.

Dari sini pemandu akan mengajak wisatawan melintasi bukit masuk ke dalam hutan hingga menemukan kampung terluar Desa Baduy Luar. Waktu yang ditempuh mencapai 1 jam dengan jalan mendaki dan menurun. Namun bagi wisatawan yang ingin mengunjungi wilayah Baduy Dalam bisa berjalan hingga waktu 7 jam sebelum tiba di Kampung Cibeo, salah satu kampung dari 3 kampung Baduy Dalam. [Riky/IndonesiaKaya]

Baduy Dalam masih memegang teguh adat dan menjalankan aturan adat dengan baik, mereka masih bergantung pada alam, mengolah alam, menjaga alam dan melestarikan alam.

Suku Baduy sejak perkembangan globaisasi yang semakin cepat, arus modernisasi yang semakin deras, suku baduy sudah tidak memiliki karakteristik sudah menjadi masyarakat modern, suku baduy yang seperti itu adalah suku Baduy luar.

4.

OPEN ENDED QUESTION

5 mins • 1 pt

Berdasarkan essay tentang suku baduy, Apa yang dapat dipetik dan di ambil hikmahnya dengan mempelajari kearifan lokal dari suku baduy untuk masyarakat saat ini ?

Evaluate responses using AI:

OFF

5.

OPEN ENDED QUESTION

15 mins • 1 pt

Media Image

Tuliskan atau Review jika jawaban kalian ada yang TIDAK berikan alasan mengapa menjawab tidak, dan berikan solusi untuk meningkatkan pemahaman terhadap materi tersebut.!

Evaluate responses using AI:

OFF

6.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

2 mins • 1 pt

Masyarakat sedang menggemari modernisasi, baik pada masyarakat tradisional maupun masyarakat kota yang telah maju. Di tengah-tengah modernisasi, masih ada masyarakat tertentu yang tetap konsisten mempertahankan adat kebiasaan yang telah mendarah daging sehingga seolah-olah mereka tidak peduli dengan modernisasi. Salah satu alasan mereka mempertahankan adat kebiasaan yang telah mendarah daging adalah . . .

Di dalamnya terkandung pedoman untuk menjalani hidup

Merupakan warisan nenek moyang sehingga harus dilestarikan

Memberikan gambaran yang jelas untuk meningkatkan kehidupan spiritual

Setiap orang dapat leluasa melakukan hubungan sosial

Budaya masyarakat akan terkontaminasi dengan hal-hal negatif

7.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

2 mins • 1 pt

Sebagian besar masyarakat beranggapan bahwa modernisasi merupakan proses meniru budaya barat. Mereka juga menganggap bahwa kebudayaan Barat merupakan kebudayaan yang terbaik. Sikap tersebut terjadi karena . . . .

masyarakat kurang memahami makna modernisasi

masyarakat selalu berpikir konservatif

masyarakat merasa bangga jika memiliki produk-produk impor

masyarakat tidak memiliki prinsip yang tegas

menggunakan produk asing dapat meningkatkan status sosial

Create a free account and access millions of resources

Create resources
Host any resource
Get auto-graded reports
or continue with
Microsoft
Apple
Others
By signing up, you agree to our Terms of Service & Privacy Policy
Already have an account?