Pacu Jawi, Tradisi Unik Minangkabau yang Mendunia
Pernahkah kamu mendengar tentang Pacu Jawi? Pacu Jawi yang berarti “balapan sapi” merupakan tradisi Minangkabau yang sangat unik dan hanya ada di Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat.
Permainan tradisional ini dilombakan setiap tahun. Menurut sejarahnya, Pacu Jawi sudah ada sejak ratusan tahun silam. Tradisi ini berawal dari kegiatan petani setempat setelah musim panen.
(Foto: slyvain.fr)
Sekilas mirip dengan tradisi Karapan Sapi Madura yang terkenal itu, ya? Ternyata, ada bedanya!
Jika Karapan Sapi Madura dilakukan di tanah kering, Pacu Jawi diselenggarakan di sawah milik masyarakat setempat yang habis panen, serta dalam kondisi berlumpur dan basah.
Untuk teknik permainannya, seorang joki mengendarai sepasang sapi yang diapit oleh alat pembajak sawah sambil memegang tali dan menggigit ekor kedua sapi. Jika gigitan pada ekor sapi semakin kuat, semakin cepat pula sapi tersebut berlari.
Dalam Pacu Jawi, sepasang sapi yang berlomba hanya berlari sendirian tanpa adanya lawan. Penentuan pemenang berdasarkan lurus atau tidak lurusnya sepasang sapi dalam berlari menuju garis finish. Pasangan sapi yang berlari semakin lurus tentu akan menjadi pemenangnya. Selain itu, waktu tempuh sepasang sapi dalam lintasan juga menjadi penilaian.
Pacu Jawi berperan sebagai sarana hiburan bagi masyarakat setempat. Selain itu, juga menjadi daya tarik bagi turis lokal maupun mancanegara. Tradisi ini dapat meningkatkan harga jual sapi sehingga meningkatkan perekonomian peternak.
Sumber: https://takaitu.id/pacu-jawi-tradisi-minangkabau/ dengan pengubahan
Masyarakat di Tanah Datar terus melestarikan tradisi Pacu Jawi sejak ratusan tahun silam.
Jika kamu adalah masyarakat Tanah Datar, mengapa kamu harus melestarikan tradisi tersebut?