“Ah, masa iya aku tak bisa memberi hadiah untuk Tommy, temanku!” Gumam Andi seraya bangkit dari tempat pembaringan. Ia beranjak menuju meja belajarnya. Dimatikannya lampu tidur dan digantikan dengan lampu belajar. Ia mengambil secarik kertas, pensil, dan spidol warna-warni. Tangannya mulai mencoret-coret. Kini ada senyum menghiasi bibirnya. “Besok pagi, aku sudah punya hadiah untuk Tommy.”
Sudut pandang penulis dalam penggalan cerpen tersebut adalah...