Beliau adalah seorang dokter Indonesia dan salah satu tokoh pendiri Republik Indonesia, anggota organisasi Budi Utomo, pada tahun 1945 terpilih untuk memimpin Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPK) yang lebih dikenal dengan BPUPKI. Pada tanggal 9 Agustus 1945, sehari setelah bom atom Nagasaki bersama dengan tokoh nasionalis Soekarno dan Mohammad Hatta diterbangkan ke Saigon untuk bertemu dengan Field Marshall Hisaichi Terauchi, komandan Jepang dari Grup Tentara Ekspedisi Selatan .
Pada tahun 1950, setelah menjadi anggota legislatif, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), ia memimpin sidang paripurna pertama. Dua tahun kemudian, beliau meninggal dan dimakamkan di Yogyakarta. Beliau dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia pada 8 November 2013.