Pada tahun 1829 Yohanes van den Bosch (1780–1844) mengajukan proposal yang akan menjadi konsep cultuurstelsel (Sistem budidaya, kadang kurang tepat disebut sistem budaya). Raja menerima proposal tersebut, dan pada Januari 1830 van den Bosch tiba di Jawa sebagai Gubernur Jenderal yang baru (1830–3). Pemikiran Van den Bosch tentang cultuurstelsel tidak pernah secara eksplisit dirumuskan, tetapi tampaknya didasarkan pada prinsip umum yang sederhana yaitu desa-desa di Jawa berutang pajak tanah (‘Land Rent’) kepada pemerintah, biasanya dihitung sebagai 40 persen dari hasil panen utama desa (biasanya beras). Kenyataannya, penilaian sebenarnya seringkali di atas angka ini, dan pemungutan pajak (sebagian besar harus dibayar tunai) seringkali sulit karena sumber daya administrasi yang tidak memadai dan belum maksimalnya penerapan mata uang. Dasar pemikiran van Den Bosch dalam mengusulkan konsep ini terletak pada?
UAS Sejarah Indonesia Masa Kolonial

Quiz
•
History
•
University
•
Hard
Sejarah Inhil
Used 933+ times
FREE Resource
20 questions
Show all answers
1.
MULTIPLE CHOICE QUESTION
5 mins • 5 pts
Peningkatan keuntungan dari penjualan rempah-rempah telah berkurang drastis karena korupsi yang dilakukan oleh Administratur Belanda di Nusantara
Konsep ini telah berhasil sebelumnya, ketika diterapkan pada daerah koloni Belanda di Amerika Selatan
Dalam estimasi Den Bosch pemerintah akan memperoleh produk tropis dengan sangat murah dari pada bergantung kepada keuntungan pajak yang tak pasti
Kesulitan keuangan yang dialami Belana setelah Perang Napoleon di Eropa mengharuskan sebuah terobosan dalam mengeruk keuntungan dari alam Nusantara
2.
MULTIPLE CHOICE QUESTION
5 mins • 5 pts
Secara teori, setiap orang mendapat manfaat dari sistem cultuurstelsel. Desa memiliki keleluasan dengan lebih banyak tanah untuk digunakan sendiri dan akan memperoleh pendapatan tunai terutama bila berhasil melebihi target.
Dalam praktiknya, konsep ini tidak berjalan sama sekali. Penerapan gagasan van den Bosch sangat bervariasi dari satu daerah ke daerah lain di Jawa. Konsepnya tentang mendapatkan manfaat untuk semua pihak berubah menjadi salah satu episode sejarah kolonial yang lebih eksploitatif. Mengapa demikian?
Karena rakyat dipaksa menanam tumbuhan yang mereka tidak ingin tanam
Para pejabat baik Belanda maupun pribumi yang kemudian menetapkan besaran pajak tanah dan tingkat produksi tanaman ekspor. Bila pembayaran hasil panen meningkat, para pejabat menggunakan ini sebagai pembenaran untuk meningkatkan penilaian pajak tanah, sehingga sebagian besar kelebihan pembayaran hasil panen dibawa kembali ke tangan pemerintah.
Karena rakyat menanam tumbuhan yang mereka tidak terbiasa untuk membudidayakannya sehingga terjadi kegagalan panen sehingga hasil bumi lainnya harus diserahkan karena gagal memenuhi target
Karena jika desa mendapatkan lebih banyak dari penjualan tanaman kepada pemerintah daripada kewajiban pajak tanahnya, kelebihan pembayaran akan tetap ada; Namun bila kurang, tetap harus membayar selisihnya dari sumber lain.
3.
MULTIPLE CHOICE QUESTION
5 mins • 5 pts
Struktur administrasi cultuurstelsel sejalan dengan konservatisme baru Belanda setelah tahun 1830. Eksperimen sebelumnya adalah menitikberatkan hubungan dengan petani individu, dan kemudian menetapkan desa menjadi unit dasar administrasi.
Kepala desa adalah penghubung antara petani dan pejabat pribumi yang lebih tinggi yaitu bangsawan yang diangkat sebagai bupati (disebut regent oleh Belanda). Bupati bertanggung jawab kepada pemerintahan kolonial Belanda, tetapi pejabat Belanda juga terlibat di tingkat yang lebih rendah. Untuk pertama kalinya kemunculan perwira-perwira Eropa di tingkat desa menunjukkan kepada orang Jawa biasa bahwa kehidupan mereka berada di bawah kekuasaan kolonial. Para pejabat, baik Belanda maupun pribumi, yang ditugaskan untuk menerapkan skema baru ini dibayar berdasarkan persentase pengiriman hasil panen.
Apa hikmah terbaik dari penjelasan ini?
Masih ada sebagian orang pribumi yang tunduk kepada kolonial dan kemudian memanfaatkan keadaan untuk keuntungannya sendiri
Sistem ini memulai peran penting desa sebagai unit otonom yang kemudian berdampak kepada kemudahan administrasi dan manajemen sumber daya
Sistem cultuurstelsel ini membuka kesempatan bagi masyarakat pribumi bangsawan untuk berkarir sebagai pegawai kolonial
Sistem sebelumnya dinilai tidak efektif karena memfokuskan kepada petani pembudidaya yang sifatnya sangat tidak konsisten untuk mendapatkan keuntungan tetap
4.
MULTIPLE SELECT QUESTION
5 mins • 1 pt
Desentralisasi pengelolaan cultuurstelsel yang bertumpu kepada pejabat di tingkat bawah menyebabkan penyimpangan-penyimpangan. Sehingga, korupsi dan penyalahgunaan wewenang merajalela. Hasil panen diremehkan, perdagangan pribadi tanaman pemerintah tumbuh, dan kesepakatan curang menjamur di antara administrator pribumi, pejabat Belanda, dan pengusaha Cina. Pemerintah kolonial di Batavia tidak mampu sepenuhnya untuk memantau dan mengontrol pelaksanaan arahannya. Apa dampak yang dialami oleh rakyat kecil pribumi oleh kebijakan ini?
Rakyat pribumi dipaksa menanam tumbuhan yang mereka tidak ingin menanamnya
Tuntutan yang berlebihan kepada desa-desa oleh administratur kolonial menyebabkan penderitaan bagi para petani
Sebagian besar rakyat pribumi kemudian harus menyerahkan lahannya kepada pemerintah kolonial bahkan besarannya terkadang melebihi keharusan
Pemufakatan jahat yang dilakukan oleh pihak-pihak korup menyebabkan terjadinya kesenjangan sosial
5.
MULTIPLE SELECT QUESTION
5 mins • 5 pts
Bagi elit aristokrat pibumi di seluruh Jawa, masa penerapan cultuurstelsel ini adalah waktu yang nyata-nyata menguntungkan bagi mereka. Posisi mereka menjadi lebih aman, dan suksesi turun-temurun ke jabatan resmi menjadi norma terutama setelah Peraturan Konstitusi 1854.
Apa hikmah yang bisa diambil dari pernyataan ini?
Kaum priyayi menegaskan posisi mereka dalam kelas sosial semasa kolonialisme Belanda
Bibit-bibit nepotisme dalam karakter administrasi di Indonesia dimulai sejak lama
Masih ada pribumi yang mendapatkan keuntungan di tengah penderitaan yang dialami oleh rakyat kecil
Suksesi jabatan-jabatan administrasi kolonial diwariskan berdasarkan garis keturunan
Perubahan konstitusi 1854 memberikan previledge bagi kelompok Priyayi
6.
MULTIPLE CHOICE QUESTION
5 mins • 5 pts
Untuk elit bangsawan di seluruh Jawa masa cultuurstelsel memberikan keuntungan yang nyata. Mereka sering mendapat untung besar dari persentase yang dibayarkan untuk pengiriman hasil panen. Namun, mereka secara langsung bergantung pada pemerintahan Belanda untuk posisi dan pendapatan mereka, dan harus mengorganisir paksaan yang terbukti diperlukan agar cultuurstelsel berfungsi. Mereka semakin tunduk pada pengawasan atau campur tangan dari pejabat Belanda. Mereka dipisahkan dari masyarakat mereka sendiri, dibebaskan dari tekanan dari sanksi adat sebelumnya atas penyalahgunaan kekuasaan, dan tidak didorong untuk memodernisasi dengan cara apa pun.
Mengapa kelompok aristokrasi diistimewakan oleh Belanda?
Sebagian besar bangsawan telah mendapat didikan melalui sekolah-sekolah formal Belanda di nusantara
Kelompok priyayi lebih loyal kepada Pemerintah Kolonial Belanda
Belanda memanfaatkan prestise aristokrasi 'tradisional' demi administrasi yang murah.
Para bangsawan relatif lebih terdidik dibandingkan dengan rakyat pribumi biasa
7.
MULTIPLE CHOICE QUESTION
5 mins • 5 pts
Mereka yang berada pada posisi terbaik untuk memanfaatkan keuntungan dari cultuurstelsel adalah elit desa dan supra desa melalui penguasaan mereka atas tanah dan otoritas lokal, pengusaha non-pribumi (terutama Cina, tetapi juga beberapa orang Arab) melalui kontrol mereka atas modal dan pajak. pertanian (terutama pertanian opium), dan pejabat Eropa dan pengusaha melalui kontrol mereka atas modal dan pengaruh atas mesin pemerintah. Kepentingan bersama sering menghubungkan ketiga kelompok ini dalam pengaturan hukum.
Apa akibat sosiologis dari struktur sosial masa cultuurstelsel ini?
Para penduduk kecil pribumi hilang dari peredaran sosial di masa cultuurstelsel
Tatanan sosial menjadi kurang egaliter, lebih terstratifikasi, karena para elit menangkap peluang untuk meningkatkan kepemilikan tanah dan pendapatan mereka sementara lebih banyak rekan mereka menjadi buruh tani.
Terjadinya mobilitas vertikal kaum pribumi sebagai salah satu kelompok sosial yang berpengaruh dan setara dengan para non-pribumi asia, dan eropa
Interaksi sosial antara kelompok-kelompok sosial ini mempengaruhi kebijakan serta hukum yang berlaku di Hindia Belanda contohnya pada kebijakan Konstitusional Kolonial Hindia Belanda Tahun 1854
Create a free account and access millions of resources
Similar Resources on Wayground
15 questions
LOMBA CERDAS CERMAT SEJARAH INDONESIA

Quiz
•
KG - Professional Dev...
17 questions
Menjelang Politik Etis

Quiz
•
University
20 questions
Quiz Sejarah Indonesia BAB 4

Quiz
•
11th Grade - University
20 questions
PERGERAKAN MENUJU KEMERDEKAAN

Quiz
•
8th Grade - University
15 questions
Kolonialisme dan Imperialisme di Indonesia

Quiz
•
11th Grade - University
15 questions
Sistem Tanam Paksa di Indonesia

Quiz
•
11th Grade - University
15 questions
Kolonialisme dan Imperialisme Bangsa Eropa di Indonesia

Quiz
•
11th Grade - University
20 questions
PAHLAWAN MELAWAN BELANDA

Quiz
•
11th Grade - University
Popular Resources on Wayground
25 questions
Equations of Circles

Quiz
•
10th - 11th Grade
30 questions
Week 5 Memory Builder 1 (Multiplication and Division Facts)

Quiz
•
9th Grade
33 questions
Unit 3 Summative - Summer School: Immune System

Quiz
•
10th Grade
10 questions
Writing and Identifying Ratios Practice

Quiz
•
5th - 6th Grade
36 questions
Prime and Composite Numbers

Quiz
•
5th Grade
14 questions
Exterior and Interior angles of Polygons

Quiz
•
8th Grade
37 questions
Camp Re-cap Week 1 (no regression)

Quiz
•
9th - 12th Grade
46 questions
Biology Semester 1 Review

Quiz
•
10th Grade