Manajamen Investasi Syariah Jan 2023

Surat berharga yang merepresentasikan dimana pemegangnya berhak atas kepemilikan asset dan pendapatan perusahaan sesuai dengan proporsi yang dimiliki disebut:

• Reksadana

• Obligasi

• Saham

• Sukuk

• Deposito

Surat berharga yang diterbitkan oleh emiten, dimana perusahaan tidak perlu mengembalikan dana investor berikut juga tidak perlu membayar yield (bunga) adalah:

• Reksadana

• Obligasi

• Saham

• Sukuk

• Deposito

Investor akan mendapatkan Capital Gain dan dividen jika berinvestasi di:

• Reksadana

• Obligasi

• Saham

• Sukuk

• Deposito

Kondisi dimana emiten menjual Sebagian sahamnya kepada publik pertama kali yang bertujuan untuk mendapatkan dana untuk kegiatan operasional perusahaan atau mempercepat ekspansi perusahaan disebut:

• Bookbuilding

• Go Public

• Pasar Sekunder

• Prospektus

• Initial Public Offering

Case 1: Pada tanggal 10 Januari 2022, Investor A membeli saham ABMM (ABM Investama Tbk.) dengan harga per lembar Rp 3.030,- dan sebanyak 5000 lembar. Pada tanggal 30 Mei 2022, Investor A menjual seluruh saham ABMM dengan harga per lembar Rp 2.930,-.

Berdasarkan ilustrasi case 1 diatas, dapat diketahui bahwa investor A mendapatkan:

• Capital Gain

• Capital Loss

• Dividend Gain

• Dividend Loss

• No Gain/No Loss

Berikut adalah karakteristik saham Syariah, kecuali:

• Tidak menjanjikan pengembalian tetap (fix return)

• Pengembalian yang terkait dengan pendapatan dari bisnis yang mendasarinya

• Profil risiko yang tidak terlepas dari bisnis

• Menggunakan akad Musyarakah

• Perlu adanya screening saham yang masuk dalam kategori saham Syariah

Berdasarkan regulasi pemerintah, berikut adalah karakteristik saham yang tidak dapat masuk dalam kategori saham Syariah, kecuali:

• Bank Konvensional

• Pabrik Alkohol

• Hotel yang 2,5% pendapatannya berasal dari penjualan barang dan jasa yang haram

• Restoran yang 80% pendapatannya berasal dari penjualan Babi Guling

• Manajer Investasi yang 30% pendapatannya berasal dari yield obligasi

Surat berharga dengan nilai tertentu yang mewakili bagian kepemilikan aset berwujud, hak pakai, dan layanan atau merepresentasikan kepemilikan aset proyek tertentu atau kegiatan investasi khusus, disebut:

• Reksadana

• Obligasi

• Saham

• Sukuk

• Obligasi

Terminologi ‘sukuk’ seringkali disebut juga dengan:

• Reksdana Syariah

• Obligasi Syariah

• Saham Syariah

• ETF Syariah

• Deposito Syariah

Perbedaan Obligasi Syariah dan Obligasi Konvesional diantaranya adalah sebagai berikut, kecuali:

• Obligasi Syariah memberikan return/pengembalian yang fix/tetap, sedangkan obligasi konvensional memberikan pengembalian yang fluktuatif/tidak tentu

• Obligasi Syariah harus memiliki underlying asset, sedangkan obligasi konvensional tidak

• Dana yang dihimpun dari obligasi Syariah tidak boleh digunakan untuk kegiatan bisnis yang dilarang dalam Syariah, sedangkan tidak ada ketentuan khusus untuk obligasi konvensional

• Obligasi Syariah bukan termasuk hutang, obligasi konvensional adalah hutang

• Return yang diterima pada obligasi Syariah tergantung kontrak, dan return yang diterima dari obligasi konvensional dalam bentuk yield (interest)