Perlawanan Indonesia Terhadap Kolonialisme dan Imperialisme

Perlawanan Indonesia Terhadap Kolonialisme dan Imperialisme

9th - 12th Grade

5 Qs

quiz-placeholder

Similar activities

Kolonialisme Barat (Eropa)

Kolonialisme Barat (Eropa)

11th Grade

10 Qs

KUIS ULTASE

KUIS ULTASE

9th - 12th Grade

10 Qs

Ulangan Sejarah Indonesia Kelas xI

Ulangan Sejarah Indonesia Kelas xI

10th - 11th Grade

10 Qs

Strategi Perlawanan Terhadap Bangsa Eropa | Sejarah Kelas XI

Strategi Perlawanan Terhadap Bangsa Eropa | Sejarah Kelas XI

11th Grade

10 Qs

Perlawanan Terhadap Kolonialisme

Perlawanan Terhadap Kolonialisme

11th Grade

10 Qs

Kolonialisme dan Imperialisme XI Sejarah KM

Kolonialisme dan Imperialisme XI Sejarah KM

11th Grade

10 Qs

KUIS SEJARAH INDONESIA

KUIS SEJARAH INDONESIA

11th Grade

10 Qs

KUIS 3, Perlawanan melawan penjajahan

KUIS 3, Perlawanan melawan penjajahan

11th Grade

10 Qs

Perlawanan Indonesia Terhadap Kolonialisme dan Imperialisme

Perlawanan Indonesia Terhadap Kolonialisme dan Imperialisme

Assessment

Quiz

History

9th - 12th Grade

Hard

Created by

Ali Auffan

Used 2+ times

FREE Resource

5 questions

Show all answers

1.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

1 min • 1 pt

Media Image

Berdasarkan infografis diatas, apa yang membuat pasukan Inggris mengancam akan menggempur kota Surabaya?

Karena keinginan pihak sekutu untuk menguasai kembali Jawa khususnya Kota Surabaya

Karena Terbunuhnya Jenderal A.W.S Mallaby

Ingin mengambil alih Indonesia dari Jepang

Karena keinginan ekspansi wilayah

2.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

Indonesia pernah mengalami masa kelamnya dijajah oleh kolonial Belanda selama 3,5 abad. Pada masa penjajahan ini, banyak perlawanan yang dilakukan oleh rakyat Indonesia dari berbagai daerah. Salah satu perlawanan rakyat Indonesia terhadap penjajahan kolonial Belanda adalah Perang Diponegoro.

Perang Diponegoro atau perang Jawa merupakan perang besar dan berlangsung selama lima tahun dari tahun 1825-1830. Perang ini, dilatarbelakangi oleh kebencian rakyat Jawa terhadap Belanda atas penindasan yang terjadi di tanah Jawa. Sesuai dengan namanya, perang ini dipimpin oleh Pangeran Diponegoro yang merupakan pangeran dari Kesultanan Yogyakarta.

Pada pertengahan bulan Mei 1825, Smissaert memutuskan untuk memperbaiki jalan-jalan kecil disekitar Yogyakarta. Namun, pembangunan jalan yang awalnya dari Yogyakarta ke Magelang melewati Muntilan dibelokkan melewati pagar sebelah timur Tegalrejo dan Belanda memasang patok-patok perbaikan jalan di sepanjang makam leluhur Pangeran Diponegoro.

Ulah Belanda inilah yang memancing kemarahan Pangeran Diponegoro dan rakyat setempat. Akhirnya, Pangeran Diponegoro mengganti patok-patok tersebut dengan tombak sebagai tanda pernyataan perang terhadap Belanda.

Pangeran Diponegoro melancarkan strategi perang melawan Belanda selama lima tahun. Ia menggunakan taktik gerilya dengan melakukan pengelabuan, serangan kilat, dan pengepungan tak terlihat. Sedangkan untuk melawan dan mengalahkan pasukan Diponegoro, Belanda yang dipimpin oleh Jenderal Hendrik De Kock menerapkan strategi Benteng Stelsel yaitu dengan mendirikan benteng di setiap daerah yang dikuasai dan dihubungkan dengan jalan agar komunikasi serta pergerakan pasukan bergerak lancar.

Pada akhirnya, strategi Benteng Stelsel ini berhasil memecah pasukan lawan sehingga lebih mudah untuk dikalahkan. Dimana, pada tahun 1829 Kyai Mojo sebagai pemimpin spiritual pemberontakan ditangkap, menyusul kemudian Pangeran Mangkubumi dan panglima utamanya Alibasah Sentot Prawirodirjo menyerah kepada Belanda.

Akhirnya, pada 28 Maret 1830 Jenderal De Kock berhasil menjepit pasukan Diponegoro di Magelang. Di sana, Pangeran DiponegorIndonesia pernah mengalami masa kelamnya dijajah oleh kolonial Belanda selama 3,5 abad. Pada masa penjajahan ini, banyak perlawanan yang dilakukan oleh rakyat Indonesia dari berbagai daerah. Salah satu perlawanan rakyat Indonesia terhadap penjajahan kolonial Belanda adalah Perang Diponegoro.

Perang Diponegoro atau perang Jawa merupakan perang besar dan berlangsung selama lima tahun dari tahun 1825-1830. Perang ini, dilatarbelakangi oleh kebencian rakyat Jawa terhadap Belanda atas penindasan yang terjadi di tanah Jawa. Sesuai dengan namanya, perang ini dipimpin oleh Pangeran Diponegoro yang merupakan pangeran dari Kesultanan Yogyakarta.

Pada pertengahan bulan Mei 1825, Smissaert memutuskan untuk memperbaiki jalan-jalan kecil disekitar Yogyakarta. Namun, pembangunan jalan yang awalnya dari Yogyakarta ke Magelang melewati Muntilan dibelokkan melewati pagar sebelah timur Tegalrejo dan Belanda memasang patok-patok perbaikan jalan di sepanjang makam leluhur Pangeran Diponegoro.

Ulah Belanda inilah yang memancing kemarahan Pangeran Diponegoro dan rakyat setempat. Akhirnya, Pangeran Diponegoro mengganti patok-patok tersebut dengan tombak sebagai tanda pernyataan perang terhadap Belanda.

Pangeran Diponegoro melancarkan strategi perang melawan Belanda selama lima tahun. Ia menggunakan taktik gerilya dengan melakukan pengelabuan, serangan kilat, dan pengepungan tak terlihat. Sedangkan untuk melawan dan mengalahkan pasukan Diponegoro, Belanda yang dipimpin oleh Jenderal Hendrik De Kock menerapkan strategi Benteng Stelsel yaitu dengan mendirikan benteng di setiap daerah yang dikuasai dan dihubungkan dengan jalan agar komunikasi serta pergerakan pasukan bergerak lancar.

Pada akhirnya, strategi Benteng Stelsel ini berhasil memecah pasukan lawan sehingga lebih mudah untuk dikalahkan. Dimana, pada tahun 1829 Kyai Mojo sebagai pemimpin spiritual pemberontakan ditangkap, menyusul kemudian Pangeran Mangkubumi dan panglima utamanya Alibasah Sentot Prawirodirjo menyerah kepada Belanda.

Akhirnya, pada 28 Maret 1830 Jenderal De Kock berhasil menjepit pasukan Diponegoro di Magelang. Di sana, Pangeran Diponegoro menyatakan bersedia menyerahkan diri dengan syarat sisa anggota laskarnya dilepaskan. Oleh karena itu, Pangeran Diponegoro ditangkap dan diasingkan ke Manado lalu dipindahkan ke Makassar hingga wafatnya di Benteng Rotterdam pada 8 Januari 1855 menyatakan bersedia menyerahkan diri dengan syarat sisa anggota laskarnya dilepaskan. Oleh karena itu, Pangeran Diponegoro ditangkap dan diasingkan ke Manado lalu dipindahkan ke Makassar hingga wafatnya di Benteng Rotterdam pada 8 Januari 1855.

Berdasarkan teks diatas, sebab awal terjadinya Perang Diponegoro adalah?

Karena semangat nasionalisme bangsa Indonesia

Karena Keinginan Pangeran Diponegoro untuk mengusir penjajah

Karena masalah Internal dari Pangeran Diponegoro dan Rakyatnya

Karena kesalapahaman Pangeran Diponegoro

3.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

Media Image

Berdasarkan Infografis tersebut, apa yang membuat perjuangan rakyat nusantara pada kala itu banyak mengalami kegagalan?

Tertinggalnya teknologi dan kurangnya persatuan dan kesatuan

Strategi perang kurang matang

kurangnya dana untuk membiayai perlengkapan perang

Karena tidak adanya pemimpin yang bisa dipercaya

4.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

Kejayaan Gowa-Tallo ketika berada dibawah pemerintahan Sultan Hasanuddin (1653-1669 M) membuat posisi VOC di kawasan Indonesia Timur menjadi terancam. Rivalitas antara Gowa-Tallo dan VOC semakin meruncing dan perang tak lagi bisa terelakkan.

Dalam buku Islamisasi dan Perkembangan Kerajaan-Kerajaan Islam di Indonesia (2012) karya Daliman, latar belakang perlawanan Gowa-Tallo terhadap VOC, yaitu:

-       VOC menginginkan Hak Monopoli perdagangan di kawasan Indonesia Timur.

-       VOC melakukan blokade terhadap kapal-kapal yang akan berlabuh di Somba Opu.

Untuk menghadapi tindakan VOC yang semena-mena, Sultan Hasanudin memperkuat pasukan dengan memerintahkan kerajaan bawahan di Nusa Tenggara untuk mengirimkan prajuritnya.

Sedangkan di lain sisi, VOC menggunakan politik Devide et Impera dengan meminta bantuan Arung Palaka dari Kesultanan Bone. Arung Palaka menerima permintaan dari VOC dengan alasan ingin membalas kekalahannya atas Gowa-Tallo dan merebut kembali kemerdekaan Bone.

VOC dibawah JC Speelman membawa sekitar 1900 prajurit dan 21 armada kapal perang. Ditambah lagi pasukan dari Bone dibawah pimpinan Arung Palaka.

Pertempuran berlangsung sengit selama 4 bulan dan Sultan Hasanuddin dipaksa menandatangani perjanjian Bongaya yang intinya berisi :

-       VOC diperbolehkan memonopoli perdagangan di kawasan Indonesia Timur

-       Semua orang asing diusir dari Gowa-Tallo, kecuali VOC

-       Gowa-Tallo mengganti biaya kerugian perang

-       Beberapa wilayah kekuasaan Gowa-Tallo diserahkan kepada VOC

Berdasarkan teks di atas, Akibat kalahnya pasukan Gowa-Tallo terhadap daerah makassar adalah?

Membuat kerajaan Gowa-Tallo menjadi milik VOC

Kerajaan Gowa-Tallo dan VOC membangun kerjasama perdagangan

Membuat VOC bisa berdagang di Makassar

Kerajaan Gowa-Tallo menanggung kerugian, kehilangan sebagian daerahnya dan VOC bebas beraktivitas di Makassar

5.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

Media Image

Berdasarkan infografis berikut, dibawah ini pernyataan yang tidak benar adalah?

Sebab awal terjadinya Perang Aceh adalah Belanda melanggar peraturan dari Raja Siak

Terjadi mulai 1873 hingga 1904

Perang ini diakhiri dengan kekalahan rakyat Aceh dan membuat rakyat Aceh terusir dari daerahnya

Perang Aceh terjadi karena keinginan Kesultanan Aceh untuk mengusir Belanda yang menggangu ketentraman wilayah Aceh