Latihan Soal Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa

Pada awal kemerdekaan Indonesia harus menghadapi ancaman dis-integrasi yang berasal dari dalam dan luar negeri. Ancaman dis-integrasi dari dalam negeri pada masa itu berupa..

• Dominasi Kerajaan-kerajaan local

• Dukungan rakyat bagi kemerdekaan

• Konflik dan pergolakan disejumlah daerah

• Agresi militer yang dijalankan Belanda

Pada saat bangsa Indonesia harus berjuang mempertahankan kemerdekaan, di Jawa Barat muncul gerakan separatis DI/TII yang dipimpin oleh SM Kartosoewirjo. Gerakan ini, selain disebabkan banyak pasukan SM Kartosoewirjo yang teranulir kebijakan Rera, juga kecewa terhadap pemerintah RI karena

• Tunduk terhadap perundingan Renville

• Pasukannya tidak diakui pemerintah

• Tidak mengakomodir pasukannya

• Bersekutu dengan kekuatan Belanda

Selain masalah poitik, pemberontakan DI/TII juga berkaitan dengan masalah militer, yaitu...

• Para tokoh DI/TII dijanjikan jabatan dalam Angkatan bersenjata

• Para tokoh DI/TII akan mengganti ideologi Pancasila

• Para tokoh DI/TII terlibat dalam bisnis persenjataan

• Para tokoh DI/TII tidak mendapat jabatan yang layak (RERA Reorganisasi dan Rasionalisasi=seleksi ulang tentara)

Operasi militer untuk menumpas pemberontakan DI/TII di Jawa Barat, adalah...

• Operasi bharatayuda dengan strategi pagar betis

• Operasi guntur, dengan membentuk “pasukan banteng raiders"

• Operasi kilat yang disebut "gerakan benteng nasional"

• Opersi sapta marga dengan strategi pagar betis

Latar belakang pemberontakan Andi Azis di Sulawesi Selatan adalah …

• Rasa tidak puas terhadapan pemerintahan RI

• Menolak masuknya pasukan APRIS dan TNI ke wilayahnya

• Keinginan untuk mendirikan negara sendiri

• Adanya dukungan dari luar negeri

Kahar Muzakar memimpin pemberontakan DI/TII di daerah...

• Aceh

• Jawa Tengah

• Sulawesi Selatan

• Kalimantan Selatan

Dilihat dari proses penyelesaian peristiwa DI/TII di Aceh sangat berbeda dengan penyelesaian DI/TII di berbagai daerah seperti di Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan dan Kalimantan Selatan. Keistimewaan penyelesaian DI/TII di Aceh tersebut yaitu...

• Bekerja sama dengan GAM

• Penyelesaian secara damai

• Menggunakan mediator asing

• Menggunakan Operasi Militer

Beberapa hari menjelang HUT Kemerdekaan RI ke-74, Sardjono Kartosoewirjo - salah seorang anak dari Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo yang pernah memimpin gerakan DI/TII di Jawa Barat—beserta sejumlah keturunan tokoh DI/TII yang lain, pada Selasa (13/8/2019) melakukan ikrar setia kepada NKRI di depan Menko Polhukam. Peristiwa ini mengundang keheranan sejumlah pihak karena tragedi pemberontakan DI/TII yang banyak memakan korban. Kesimpulan yang bisa dituliskan dari informasi tersebut diatas adalah...

• Semua gerakan sparatisme harus di tumpas dari bumi Indonesia

• Keinginan pemerintah untuk menyatakan rakyat Indonesia dalam NKRI tanpa kecuali

• Gerakan sparatisme adalah gerakan yang melanggar hukum dan harus ditumpas

• Usaha pemerintah untuk membina hubungan baik dalam bingkai NKRI

Pada masa revolusi kemerdekaan partai komunis Indonesia menjadi salah satu kekuatan politik yang berpengaruh dalam pemerintahan RI. Fakta yang mendukung pernyataan tersebut adalah...

• Ajaran Nasakom menajdi landasan politik luar negeri Indonesia

• Partai Komunis Indonesia bergabung dengan Front Demokrasi Rakyat

• Moh. Hatta mengurangi pengaruh kelompok kiri dalam pemerintah

• Amir Syarifudin menjabat sebagai perdana Menteri

Gerakan sparatis di bawah ini yang merupakan peristiwa konflik dan pergerakan yang berkaitan dengan faktor kepentingan adalah...

• RMS, Andi Aziz dan APRA

• PKI dan Pemesta

• DI/TII dan Kahar Muzakar

• PRRI Dan APRA