TPS Pertemuan 4

(1)Banjir menggenangi lima kelurahan di wilayah Kecamatan Banyuwangi semalam. (2) Penyebab banjir selain (...) curah hujan tinggi, juga diduga akibat terjadinya pendangkalan di sepanjang aliran Sungai Kali Lo. (3) (...), alih fungsi lahan di bagian hulu memperparah banjir di perkotaan Banyuwangi.

(4) Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pengairan Banyuwangi memaparkan, saat curah hujan tinggi, sungai Kali Lo tak lagi mampu menampung debit air. (5) (...) air meluap dan masuk ke permukiman warga.

(6) Adanya pendangkalan sedimentasi pada daerah aliran sungai (DAS) Kali Lo menjadi salah satu faktor penyebab banjir. (7) Hal itu disebabkan karena dalam kurun waktu lebih dari sepuluh tahun, sedimentasi DAS Kali Lo sama sekali belum tersentuh. (8) Hanya pada bagian muara saja yang baru dilakukan normalisasi.

(Sumber: detik.com)

Konjungsi yang tepat untuk mengisi kalimat yang rumpang pada teks tersebut adalah ...

• Disebabkan, meskipun demikian, akibatnya

• Karena, sehingga, akibatnya

• Karena, selain itu, sehingga

• Sebab, sehingga, akibatnya

• Ketika, meskipun, sedangkan

(1)Banjir menggenangi lima kelurahan di wilayah Kecamatan Banyuwangi semalam. (2) Penyebab banjir selain (...) curah hujan tinggi, juga diduga akibat terjadinya pendangkalan di sepanjang aliran Sungai Kali Lo. (3) (...), alih fungsi lahan di bagian hulu memperparah banjir di perkotaan Banyuwangi.

(4) Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pengairan Banyuwangi memaparkan, saat curah hujan tinggi, sungai Kali Lo tak lagi mampu menampung debit air. (5) (...) air meluap dan masuk ke permukiman warga.

(6) Adanya pendangkalan sedimentasi pada daerah aliran sungai (DAS) Kali Lo menjadi salah satu faktor penyebab banjir. (7) Hal itu disebabkan karena dalam kurun waktu lebih dari sepuluh tahun, sedimentasi DAS Kali Lo sama sekali belum tersentuh. (8) Hanya pada bagian muara saja yang baru dilakukan normalisasi.

(Sumber: detik.com)

Inti kalimat yang terdapat pada kalimat pertama adalah ...

• Banjir menggenangi kelurahan di wilayah Banyuwangi.

• Banjir menggenangi lima kelurahan.

• Banjir semalam menggenangi kelurahan di Banyuwangi.

• Banjir menggenangi kelurahan di Banyuwangi akibat curah hujan tinggi.

• Banjir di Banyuwangi mengakibatkan permukiman warga terendam.

(1) Saat terjadi hujan, seharusnya air hujan yang turun dapat diserap oleh tanah. (2) Selebihnya, air hujan akan mengalir melalui saluran air, seperti selokan, kanal, ataupun sungai. (3) Meluapnya debit air sungai menjadi berkah tersendiri untuk penduduk sekitar dalam mencari ikan. (4) Kemudian, air hujan akan mengalir ke tempat penampungan atau laut. (5) Jika tidak ada daerah serapan yang mumpuni, akibatnya saluran-saluran air tidak dapat menampung air berlebih. (6) (...). (7) Fenomena meluap, menggenang, dan mengalirnya air ke daratan inilah yang disebut dengan banjir ataupun air bah.

(Sumber: tirto.id)

Berdasarkan informasi dalam teks tersebut, kalimat penjelas yang tidak padu terletak pada kalimat nomor ...

• 2

• 3

• 4

• 5

• 7

(1) Saat terjadi hujan, seharusnya air hujan yang turun dapat diserap oleh tanah. (2) Selebihnya, air hujan akan mengalir melalui saluran air, seperti selokan, kanal, ataupun sungai. (3) Meluapnya debit air sungai menjadi berkah tersendiri untuk penduduk sekitar dalam mencari ikan. (4) Kemudian, air hujan akan mengalir ke tempat penampungan atau laut. (5) Jika tidak ada daerah serapan yang mumpuni, akibatnya saluran-saluran air tidak dapat menampung air berlebih. (6) (...). (7) Fenomena meluap, menggenang, dan mengalirnya air ke daratan inilah yang disebut dengan banjir ataupun air bah.

(Sumber: tirto.id)

Kalimat yang tepat dan padu untuk melengkapi kalimat yang rumpang pada teks tersebut adalah ...

• Kemudian, air hujan kan meluap kedaratan.

• Akibatnya, banjir pun tidak dapat diantisipasi.

• Oleh karena itu, proses ini dapat menjadikan banjir.

• Air hujan pun tidak dapat terkontrol karena tidak ada lagi jalur air lain selain menggenangi pemukiman warga.

• Dengan meluapnya air hujan inilah yang dapat menyebabkan banjir/air bah.

(1) Ada orang yang merasa tenang saja berada di rumah yang berantakan, sementara tak sedikit orang yang menjadi stress berada di rumah yang kacau dan tidak rapi. (2) Kerapian rumah bukan semata soal keindahan interior, melainkan juga lebih dari itu berdampak signifikan pada kesehatan mentalnya. (3) Suatu studi kecil tahun 2009 menemukan perempuan yang mendeskripsikan rumahnya dengan katakata berantakan dan kacau memiliki tingkat kortisol (hormon stress) yang tidak menunjukkan penurunan. (4) Hormon kortisol dikaitkan dengan stress kronis yang lebih besar. (5) Suatu survei tahun 2016 juga menemukan dampak rumah berantakan terhadap orang-orang dengan masalah kecemasan ringan hingga parah. (6) Disebutkan pula, ruang tamu berantakan berdampak negatif pada persepsi seseorang tentang rumah dan kepuasan hidup secara keseluruhan.

(7) "Penting untuk disadari kekacauan di rumah dapat menjadi penyebab dan akibat dari masalah kesehatan mental jika berlebihan," kata psikoterapis Cindy Glovinsky kepada Huffpost. (8) Dia mengatakan bahwa banyak kliennya yang didiagnosis dengan masalah kesehatan mental, ... depresi, gangguan defisit perhatian, atau gangguan obsesif-kompulsif akibat kekacauan di rumah. (9) "Lingkungan dapat memengaruhi suasana hati menjadi lebih baik atau lebih buruk. (10) Setiap orang merespons lingkungan tertentu secara berbeda," kata psikolog klinis Gina Delucca. (11) Dia mencontohkan, beberapa orang mungkin merasa terganggu dengan kerumunan di festival musik, tetapi yang lainnya merasa senang. (12) Ini juga berlaku untuk keadaan rumah. (13) Ada individu yang memiliki tingkat toleransi tinggi apabila rumahnya berantakan dan benda-benda tidak tersusun rapi. (14) Di sisi lain, individu yang rentan terhadap kecemasan (atau sangat sensitif) mungkin memiliki ambang batas yang lebih rendah untuk kekacauan di sekitarnya.

Sumber: https://lifestyle.kompas.com/read/2021 /04/13/183100220/beres-beres-rumah -cara-mudah-redakan-gejala-kecemasan

Konjungsi yang tepat untuk melengkapi kalimat (8) teks tersebut adalah ...

• tetapi.

• bahwa.

• meskipun.

• sedangkan.

• seperti.

(1) Ada orang yang merasa tenang saja berada di rumah yang berantakan, sementara tak sedikit orang yang menjadi stress berada di rumah yang kacau dan tidak rapi. (2) Kerapian rumah bukan semata soal keindahan interior, melainkan juga lebih dari itu berdampak signifikan pada kesehatan mentalnya. (3) Suatu studi kecil tahun 2009 menemukan perempuan yang mendeskripsikan rumahnya dengan katakata berantakan dan kacau memiliki tingkat kortisol (hormon stress) yang tidak menunjukkan penurunan. (4) Hormon kortisol dikaitkan dengan stress kronis yang lebih besar. (5) Suatu survei tahun 2016 juga menemukan dampak rumah berantakan terhadap orang-orang dengan masalah kecemasan ringan hingga parah. (6) Disebutkan pula, ruang tamu berantakan berdampak negatif pada persepsi seseorang tentang rumah dan kepuasan hidup secara keseluruhan.

(7) "Penting untuk disadari kekacauan di rumah dapat menjadi penyebab dan akibat dari masalah kesehatan mental jika berlebihan," kata psikoterapis Cindy Glovinsky kepada Huffpost. (8) Dia mengatakan bahwa banyak kliennya yang didiagnosis dengan masalah kesehatan mental, ... depresi, gangguan defisit perhatian, atau gangguan obsesif-kompulsif akibat kekacauan di rumah. (9) "Lingkungan dapat memengaruhi suasana hati menjadi lebih baik atau lebih buruk. (10) Setiap orang merespons lingkungan tertentu secara berbeda," kata psikolog klinis Gina Delucca. (11) Dia mencontohkan, beberapa orang mungkin merasa terganggu dengan kerumunan di festival musik, tetapi yang lainnya merasa senang. (12) Ini juga berlaku untuk keadaan rumah. (13) Ada individu yang memiliki tingkat toleransi tinggi apabila rumahnya berantakan dan benda-benda tidak tersusun rapi. (14) Di sisi lain, individu yang rentan terhadap kecemasan (atau sangat sensitif) mungkin memiliki ambang batas yang lebih rendah untuk kekacauan di sekitarnya.

Sumber: https://lifestyle.kompas.com/read/2021 /04/13/183100220/beres-beres-rumah -cara-mudah-redakan-gejala-kecemasan

Penulisan kata yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia adalah ...

• stress (kalimat 1).

• signifikan (kalimat 2).

• survei (kalimat 5).

• merespons (kalimat 10).

• festival (kalimat 11).

(1) Ada orang yang merasa tenang saja berada di rumah yang berantakan, sementara tak sedikit orang yang menjadi stress berada di rumah yang kacau dan tidak rapi. (2) Kerapian rumah bukan semata soal keindahan interior, melainkan juga lebih dari itu berdampak signifikan pada kesehatan mentalnya. (3) Suatu studi kecil tahun 2009 menemukan perempuan yang mendeskripsikan rumahnya dengan katakata berantakan dan kacau memiliki tingkat kortisol (hormon stress) yang tidak menunjukkan penurunan. (4) Hormon kortisol dikaitkan dengan stress kronis yang lebih besar. (5) Suatu survei tahun 2016 juga menemukan dampak rumah berantakan terhadap orang-orang dengan masalah kecemasan ringan hingga parah. (6) Disebutkan pula, ruang tamu berantakan berdampak negatif pada persepsi seseorang tentang rumah dan kepuasan hidup secara keseluruhan.

(7) "Penting untuk disadari kekacauan di rumah dapat menjadi penyebab dan akibat dari masalah kesehatan mental jika berlebihan," kata psikoterapis Cindy Glovinsky kepada Huffpost. (8) Dia mengatakan bahwa banyak kliennya yang didiagnosis dengan masalah kesehatan mental, ... depresi, gangguan defisit perhatian, atau gangguan obsesif-kompulsif akibat kekacauan di rumah. (9) "Lingkungan dapat memengaruhi suasana hati menjadi lebih baik atau lebih buruk. (10) Setiap orang merespons lingkungan tertentu secara berbeda," kata psikolog klinis Gina Delucca. (11) Dia mencontohkan, beberapa orang mungkin merasa terganggu dengan kerumunan di festival musik, tetapi yang lainnya merasa senang. (12) Ini juga berlaku untuk keadaan rumah. (13) Ada individu yang memiliki tingkat toleransi tinggi apabila rumahnya berantakan dan benda-benda tidak tersusun rapi. (14) Di sisi lain, individu yang rentan terhadap kecemasan (atau sangat sensitif) mungkin memiliki ambang batas yang lebih rendah untuk kekacauan di sekitarnya.

Sumber: https://lifestyle.kompas.com/read/2021 /04/13/183100220/beres-beres-rumah -cara-mudah-redakan-gejala-kecemasan

Inti teks tersebut adalah ...

• Hormon kortisol menyebabkan stress ketika rumah kacau.

• Studi tentang hubungan kecemasan dengan kekacauan rumah.

• Kerapian rumah berdampak pada kesehatan mental sebagian orang.

• Kekacauan rumah dapat menjadi penyebab kecemasan bagi semua orang.

• Ambang batas seseorang dalam menangani stress akibat kekacauan rumah.

(1) Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) melakukan uji coba model pengasuhan positif terhadap anak. (2) Model pengasuhan tersebut dibuat dalam bentuk E-Learning Pengasuhan Positif dengan menargetkan orang tua dan pengasuh. (3) “Uji coba E-learning Pengasuhan Positif ini merupakan upaya untuk menjawab tantangan sekaligus solusi bagi 81,2 juta keluarga agar mampu mengasuh anak dengan baik sesuai kaidah hak anak," ujar Asisten Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak atas Pengasuhan Keluarga dan Lingkungan Kemen PPPA Rohika Kurniadi Sari, dikutip dari siaran pers, Rabu (14/4/2021). (4) Rohika berharap e-learning tersebut menjadi alat bantu bagi para orang tua agar mampu mengasuh, mendidik, memelihara, dan menumbuhkan pendidikan karakter pada anak tanpa kekerasan. (5) Hal itu disebabkan dalam setiap proses pengasuhan, baik oleh orang tua maupun pengasuh, perlu ada pemahaman khusus. (6) Tujuannya agar pola pengasuhan yang mereka terapkan pada anak tidak menjurus pada tindak kekerasan yang dapat merugikan anak, baik fisik maupun psikis. (7) "Uji coba e-learning ini sebagai upaya mencegah dan menekan angka kekerasan dalam pengasuhan," kata dia. (8) Sementara itu, Zaldy Zulkifli dari Save The Children menilai, pengasuhan positif sangat penting diterapkan karena terkadang orang tua gagal memaknai disiplin dengan tepat. (9) Hal itu menyebabkan pengasuhan yang dilakukan malah mengarah pada unsur kekerasan. (10) "Kekerasan masih dianggap efektif dalam mengasuh dan mendidik anak. (11) Ini juga disebabkan oleh adanya pemahaman yang kurang tepat terkait dengan disiplin,“ kata dia.

Sumber: https://nasional.kompas.com/read/2021/04/14/11561431/cegah-kekerasan-pada -anak-kementerian-pppa-uji-coba-model -pengasuhan-positif?page=all

Kata itu pada kalimat (9) merujuk pada ...

• E-Learning Pengasuhan Positif.

• penilaian Save The Children.

• orang tua gagal memaknai disiplin.

• kegagalan penerapan disiplin.

• tindak kekerasan pada anak.

(1) Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) melakukan uji coba model pengasuhan positif terhadap anak. (2) Model pengasuhan tersebut dibuat dalam bentuk E-Learning Pengasuhan Positif dengan menargetkan orang tua dan pengasuh. (3) “Uji coba E-learning Pengasuhan Positif ini merupakan upaya untuk menjawab tantangan sekaligus solusi bagi 81,2 juta keluarga agar mampu mengasuh anak dengan baik sesuai kaidah hak anak," ujar Asisten Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak atas Pengasuhan Keluarga dan Lingkungan Kemen PPPA Rohika Kurniadi Sari, dikutip dari siaran pers, Rabu (14/4/2021). (4) Rohika berharap e-learning tersebut menjadi alat bantu bagi para orang tua agar mampu mengasuh, mendidik, memelihara, dan menumbuhkan pendidikan karakter pada anak tanpa kekerasan. (5) Hal itu disebabkan dalam setiap proses pengasuhan, baik oleh orang tua maupun pengasuh, perlu ada pemahaman khusus. (6) Tujuannya agar pola pengasuhan yang mereka terapkan pada anak tidak menjurus pada tindak kekerasan yang dapat merugikan anak, baik fisik maupun psikis. (7) "Uji coba e-learning ini sebagai upaya mencegah dan menekan angka kekerasan dalam pengasuhan," kata dia. (8) Sementara itu, Zaldy Zulkifli dari Save The Children menilai, pengasuhan positif sangat penting diterapkan karena terkadang orang tua gagal memaknai disiplin dengan tepat. (9) Hal itu menyebabkan pengasuhan yang dilakukan malah mengarah pada unsur kekerasan. (10) "Kekerasan masih dianggap efektif dalam mengasuh dan mendidik anak. (11) Ini juga disebabkan oleh adanya pemahaman yang kurang tepat terkait dengan disiplin,“ kata dia.

Sumber: https://nasional.kompas.com/read/2021/04/14/11561431/cegah-kekerasan-pada -anak-kementerian-pppa-uji-coba-model -pengasuhan-positif?page=all

Gagasan utama paragraf (1) pada teks tersebut adalah ...

• uji coba model pengasuhan positif pada anak dalam bentuk e-learning.

• pengasuhan positif untuk mengurangi kekerasan pada anak.

• pengasuhan positif sangat penting diterapkan untuk memaknai kedisiplinan.

• Orang tua dan pengasuh sebagai target pengasuhan dalam bentuk e-learning.

• E-learning Pengasuhan Positif ini merupakan upaya untuk menjawab tantangan sekaligus solusi.

(1) Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) melakukan uji coba model pengasuhan positif terhadap anak. (2) Model pengasuhan tersebut dibuat dalam bentuk E-Learning Pengasuhan Positif dengan menargetkan orang tua dan pengasuh. (3) “Uji coba E-learning Pengasuhan Positif ini merupakan upaya untuk menjawab tantangan sekaligus solusi bagi 81,2 juta keluarga agar mampu mengasuh anak dengan baik sesuai kaidah hak anak," ujar Asisten Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak atas Pengasuhan Keluarga dan Lingkungan Kemen PPPA Rohika Kurniadi Sari, dikutip dari siaran pers, Rabu (14/4/2021). (4) Rohika berharap e-learning tersebut menjadi alat bantu bagi para orang tua agar mampu mengasuh, mendidik, memelihara, dan menumbuhkan pendidikan karakter pada anak tanpa kekerasan. (5) Hal itu disebabkan dalam setiap proses pengasuhan, baik oleh orang tua maupun pengasuh, perlu ada pemahaman khusus. (6) Tujuannya agar pola pengasuhan yang mereka terapkan pada anak tidak menjurus pada tindak kekerasan yang dapat merugikan anak, baik fisik maupun psikis. (7) "Uji coba e-learning ini sebagai upaya mencegah dan menekan angka kekerasan dalam pengasuhan," kata dia. (8) Sementara itu, Zaldy Zulkifli dari Save The Children menilai, pengasuhan positif sangat penting diterapkan karena terkadang orang tua gagal memaknai disiplin dengan tepat. (9) Hal itu menyebabkan pengasuhan yang dilakukan malah mengarah pada unsur kekerasan. (10) "Kekerasan masih dianggap efektif dalam mengasuh dan mendidik anak. (11) Ini juga disebabkan oleh adanya pemahaman yang kurang tepat terkait dengan disiplin,“ kata dia.

Sumber: https://nasional.kompas.com/read/2021/04/14/11561431/cegah-kekerasan-pada -anak-kementerian-pppa-uji-coba-model -pengasuhan-positif?page=all

Paragraf tersebut dapat diurai menjadi dua paragraf. Kalimat yang tepat untuk mengawali paragraf 2 adalah ...

• kalimat (4).

• kalimat (5).

• kalimat (6).

• kalimat (7).

• kalimat (8).