Pendirian Taman Siswa merupakan bentuk perlawanan Ki Hadjar Dewantara terhadap deskriminasi pendidikan yang diterapkan oleh pemerintah kolonial Belanda.
Dalam buku Munculnya Elite Modern Indonesia (2009) karya Robert Van Niel, pada masa Politik Etis (1901-1916), Belanda menerapkan sistem pendidikan bertingkat sesuai dengan status sosial masyarakat Indonesia.Rakyat jelata hanya diberikan pendidikan setingkat Sekolah Dasar (SD), sedangkan kaum priyayi dan bangsawan Eropa diperbolehkan untuk menempuh pendidikan tinggi. Bahkan, banyak kaum priyayi yang mendapat akses untuk berkuliah di Eropa.
Dengan kondisi sosial dan pendidikan yang seperti itulah, Ki Hadjar Dewantara mendirikan Taman Siswa sebagai sarana perjuangan melawan kolonialisme Belanda.
Hal tersebut mendapatkan respon dari bangsa Indonesia di antaranya adalah