Geografi Budaya

Penduduk Suku Tengger yang tinggal di sekitar Gunung Bromo memiliki kebudayaan yang khas. Di daerah tersebut berkembang kearifan lokal untuk menghormati alam yang terwujud dalam bentuk upacara Kasada. Kondisi tersebut menunjukkan ….

• kebudayaan masyarakat menyebabkan perubahan alam

• intensitas curah hujan mempengaruhi kearifan lokal

• kebudayaan di wilayah pegunungan lebih beragam

• morfologi wilayah mempengaruhi jenis kebudayaan

• masyarakat pegunungan lebih menghormati alam

Masyarakat Kampung Naga di Tasikmalaya memiliki kearifan lokal yaitu hutan laranagan. Mereka tidak diperbolehkan memasuki dan melakukan aktifitas di wilayah tersebut agar keseimbangan ekosistem tetap terjaga. Dalam hal ini fungsi kearifan lokal hutan larangan adalah ….

• sebagai penangkal kebudayaan luar

• sebagai alat pengendalian lingkungan

• sebagai pedoman hidup komunitas

• memberi arah pengembangan budaya

• menggambungkan dua kebudyaan lokal

Berikut ini contoh fenomena yang menunjukkan kaitan antara kondisi geografis dengan pembentukkan kebudayaan Indonesia adalah ….

• dominasi bahasa Jawa dalam pembentukan bahasa Indonesia

• perubahan cuaca digunakan untuk penanda dalam menentukan jenis tanaman oleh masyarakat Jawa

• rumah Suku Baduy dibangun menghadap arah datang sinar matahari dalam rangka penghematan energi

• rumah Honai dibuat dua tingkat dan lantai bawah digunakan untuk kandang ternak

• masyarakat Suku Bajo banyak memilih menjadi petani karena memiliki tanah leluhur

Berikut kearifan lokal dapat digunakan sebagai penanggulangan bencana kecuali….

• kontruksi rumah berbentuk panggung terbuat dari papan kayu

• upacara kasada di Gunung Bromo oleh warga Suku Tengger

• pembangunan rumah mengikuti kontur tanah

• pepatah Sunda: Gawir Awian (tebing tanami bambu)

• terdapat hutan larangan Adat kenegarian, Kab. Kampar, Riau

Perhatikan kebudayaan berikut!

1) Pasar apung tradisional di Sungai Barito

2) Upacara subak di lahan pertanian padi Bali          

3) Larung hasil bumi di pesisir pantai

4) Pelaksanaan upacara kasada di Bromo

5) Pola permukiman di pesisir mengelompok

• 1), 2), dan 3)

• 1), 3), dan 5)

• 2), 3), dan 5)

• 2). 4), dan 5)

• 3), 4), dan 5)

  Batik Lasem mudah ditemukan di Lasem, Rembang, Jawa Tengah. Batik ini memadukan motif pakaian Tiongkok dengan karakteristik atau model batik di Indonesia. Misalnya motif naga yang dipadukan dengan motif batik Jawa. Bentuk kebudayaan ini terbentuk karena adanya akulturasi yang mempengaruhi .....

• Ragam kesenian tradisional

• Arsitektur bangunan adat

• tata cara upacara adat

• selera berpaiakan penduduk

• Gaya berpaiakan atau budaya

   Desa Wisata Wae Rebo di Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan salah satu desa wisata minat khusus. Wisatawan yang datang berkunjung umumnya mempunyai ketertarikan terhadap kebudayaan masyarakat setempat. Untuk mengoptimalkan kegiatan wisata di lokasi ini, tindakan yang dapat dilakukan adalah ....

• Membatasi jumlah pengunjung yang datang untuk mengoptimalkan keuntungan ekonomis

• Memberikan pelatihan kepada masyarakat setempat untuk optimalisasi kegiatan wisata

• Membangun daerah wisata di lokasi tersebut dengan fasilitas modern secara masif

• Mengganti bangunan rumah adat dengan penginapan yang memiliki fasilitas lengkap

• Mengembangkan indutri kerajinan dari berbagai daerah untuk dijual kepada wisatawan

Masyarakat adat Kaluppini di Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, mempunyai tradisi Pembollo. Pembollo adalah racikan obat dari berbagai macam tanaman yang digunakan untuk mengobati suatu penyakit. Adanya tradisi tersebut dipengaruhi potensi alam, yaitu ....

• Vegetasi setempat

• Ketersediaan sumber air

• Kondisi hidrologi setempat

• perubahan iklim daerah

• perbedaan topografi

Masyarakat Suku Baduy, Banten membedakan lahan menjadi lahan miring (gedeng) dan lahan datar (cepak). Mereka bercocok tanam di lahan cepak, bukan di lahan gedeng. Budaya tersebut masih dilaksanakan hingga sekarang. Mereka melakukan kebiasaan ini untuk menghindari ....

• Banjir bandang

• Kebakaran hutan

• Kekeringan

• lahan tandus

• longsor

Kampung wisata Lawas Maspati merupakan salah satu aset budaya di Kota Surabaya. Lokasi kampung Lawas Maspati di pusat kota termasuk kawasan bernilai ekonomis. Kondisi tersebut mengindikasikan adanya tantangan yang dihadapi bagi pengembangan kawasan wisata budaya, salah satunya berupa ....

• Perkembangan pemanfaatanbudaya intangible yang makin pesat melalui kerja sama

• Kemudahan akses menuju kampung karena kondisi infrastruktur yang memadai

• Peningkatan harga lahan mendorong masyarakat kampung menjual lahan kepada investor

• Kesulitan pengelolaan kampung wisata budaya karena kurangnya kesadaran warga

• Interaksi penduduk di kawasan perkotaan tersebut meningkatkan potensi wisata