Dia, cowok paling menyebalkan yang pernah ada. Janet melangkah memasuki kelas dengan wajah memerah. Rasa geram bercampur malu membuat matanya berkaca-kaca. Teriakan Brennen dari bawah ring basket masih terngiang di telinga.
“Hei... cegat gadisku!,” Brennen meneriaki teman-temannya yang berkumpul di depan kelas.
“Nggak berani!” Mark menepi dan memberi jalan.
“Ada apa pagi-pagi, teriak kayak Tarzan?” protes Janet sambil cemberut.
Latar tempat pada kutipan cerpen tersebut adalah di ...