TRY OUT SEJARAH INDONESIA KLS. X

Setelah masuknya agama Hindu dan Buddha ke Nusantara kedudukan pemimpin masyarakat lokal digantikan oleh Raja. Kedudukan raja tidak lagi dipilih oleh rakyatnya, akan tetapi diturunkan secara turun temurun. Sebelum masuknya agama Hindu – Budha, bentuk pemerintahan yang berkembang di Indonesia adalah …

• Monarkhi Absolut

• Kerajaan

• Kekaisaran

• Republik

• Kesukuan

Sejak permulaan abad 1 M, telah terjalin hubungan antara Indonesia dengan India, hal itu disebabkan ....

• letak Indonesia di tengah jalur lalu lintas perdagangan India dengan Cina

• kerajaan kerajaan besar India memperuas wilayah kekuasaannya sampai ke Indonesia

• Indonesia adalah wilayah tujuan dagang pedagang pedagan India

• adanya kesamaan minat di bidang perdagangan

• terjadinya perubahan jalur lalu lintas perdagangan antara India dengan Cina dari semula menggunakan jalur Darat menjadi menggunakan jalur laut

Terdapat beberapa pengaruh budaya India terhadap perkembangan masyarakat Indonesia, salah satu pengaruh terbesar dari proses interaksi bangsa Indonesia dengan budaya India adalah sejak saat itu bangsa Indonesia masuk ke dalam jaman sejarah. Hal tersebut disebabkan berkembangnya unsur budaya India yaitu….

• memiliki kepercayaan terhadap Dewa

• mengembangkan system pemerintahan kerajaan

• memiliki kepandaian dalam arsitektur

• berkembangnya konsep Dewa Raja

• budaya India mengenalkan aksara

Sebelum masuknya agama Hindu Buddha ke Nusantara, upacara keagamaan dipimpin oleh kepala suku. Seorang kepala suku merupakan orang pilihan yang mengetahui tentang adat istiadat dan upacara pemujaan roh nenek moyangnya dengan baik. Kepercayaan yang dianut oleh penduduk Nusantara sebelum masuknya Pengaruh Hindu Buddha adalah …

• Animisme dan Dinamisme

• Islam

• Yahudi

• Katolik dan Kristen

• Khonghucu

Sistem kemasyarakatan yang dikembangkan oleh bangsa Arya yang berkembang di Lembah Sungai Indus adalah sistem kasta. Sistem kasta mengatur hubungan sosial bangsa Arya dengan bangsabangsa yang ditaklukkannya. Sistem ini membedakan masyarakat berdasarkan fungsinya. Penggolongan seperti inilah yang disebut caturwarna. Berikut yang tidak termasuk dalam Caturwarna atau kasta dalam Agama Hindu adalah …. 

• Brahmana

• Ksatria

• Waisya

• Sudra

• Dalit

Proses Masuk Hindu dan Buddha ke Nusantara adalah bagian dari sejarah perkembangan agama dan budaya yang tidak dapat dipisahkan dalam sejarah Indonesia. Berikut yang bukan merupakan teori masuknya Hindu dan Buddha ke Nusantara adalah ....

• Brahmana

• Ksatria

• Waisya

• Sudra

• Arus Balik

Perhatikan data berikut.

1)   Golongan Brahmana (pendeta) menduduki golongan pertama.

2)   Ksatria (bangsawan, prajurit) menduduki golongan kedua.

3)   Waisya (pedagang dan petani) menduduki golongan ketiga.

4)   Sudra (rakyat biasa) menduduki golongan keempat.

5)   Dalit atau Paria (penyamak kulit, petani-petani miskin dan para buruh yang tidak bertanah, pemulung sampah) mereka tidak termasuk dalam kasta.

Golongan Kasta yang turut serta dalam penyebaran Agama Hindu di Nusantara di tunjukan oleh nomor ....

• 1, 2 dan 3

• 1, 2 dan 4

• 1, 2 dan 5

• 2, 3 dan 4

• 3, 4 dan 5

Munculnya kerajaan atau pengaruh Hindu di Kepulauan Indonesia disebabkan oleh peranan kaum ksatria atau para prajurit India. Para prajurit diduga melarikan diri dari India dan mendirikan kerajaan-kerajaan di Kepulauan Indonesia dan Asia Tenggara pada umumnya. Teori ini disampaikan oleh ....

• Van Leur

• F.D.K. Bosch

• N.J. Krom

• Van Feber

• R.C. Majundar

Teori ini terkait dengan pendapat N.J. Krom yang mengatakan bahwa kelompok yang berperan dalam dalam penyebaran Hindu-Buddha di Asia Tenggara, termasuk Indonesia adalah kaum pedagang India. Pernyataan tersebut sesuai dengan teori ....

• Brahmana

• Ksatria

• Waisya

• Sudra

• Dalit

Hinduisasi di Kepulauan Indonesia disebabkan oleh peranan kaum Brahmana. Pendapat ini didasarkan atas temuan-temuan prasasti yang menggunakan bahasa Sansekerta dan huruf Pallawa. Bahasa dan huruf tersebut hanya dikuasai oleh kaum Brahmana. Hipotesa ini dikemukakan oleh ....

• Van Leur

• F.D.K. Bosch

• N.J. Krom

• R.C. Majundar

• Van Feber