Teori proses masuknya agama dan kebudayaan Islam ke Indonesia

Berdasarkan batu nisan kuno yang ditemukan di Indonesia diperkirakan agama Islam dibawa masuk oleh pedagang dari:

• Arab

• Gujarat

• Persia

• China

• Turki

Tokoh yang berpendapat bahwa Islam di Indonesia berasal dari Arab adalah:

• Hamka

• Husein Djajadiningrat

• Snouck Hurgronje

• Slamet Mulyono

• NJ. Krom

Bukti sejarah bahwa Islam masuk ke Indonesia sekitar abad ke-13 Masehi adalah:

• Batu nisan Sultan Malikul al-Saleh Dari Samudra Pasai

• Catatan Hsin-tangshu dari Dinasti Tang di Cina

• Tradisi Tabot di Pariaman Sumatera Barat

• Masjid Menara Kudus di Jawa Tengah

• Adanya perkampungan Leren/Leran di Gresik

Penyebaran Islam di Indonesia salah satunya melalui jalur:

• peperangan

• perdamaian

• pertanian

• perdagangan

• perburuhan

Tokoh tasawuf berikut yang berasal dari kalangan walisanga adalah:

• Sunan Muria

• Sunan Kudus

• Sunan Ampel

• Sunan Bonang

• Sunan Drajat

Dalam melakukan penyebaran agama Islam di Indonesia, banyak cara yang dilakukan, salah satunya adalah perkawinan. Proses islamisasi yang dilakukan melalui perkawinan dengan putri Tumenggung Wilatika, yaitu Nyai Gede Manila adalah:

• Sunan Kudus

• Sunan Kalijaga

• Sunan Bonang

• Sunan Giri

• Sunan Ampel

Faktor yang mendorong proses Islamisasi berjalan dengan baik di kalangan masyarakat adalah:

• Pendekatan budaya yang dilakukan dalam penyebaran agama Islam

• Aliran sufisme yang melembaga

• Pembawanya adalah pedagang

• Islam tidak mengenal penggolongan masyarakat

• Keramahan dari para pendakwahnya

Hoessein Djajadiningrat mengemukakan pendapat bahwa agama Islam yang masuk ke Indonesia dibawa oleh orang Persia. Hal ini didasarkan pada adanya bukti:

• Kesamaan nisan di Sumatra Utara dan Gresik

• Tradisi perdagangan yang telah berlangsung lama

• Adanya aliran Syi’ah di Indonesia

• Ajaran Islam yang berintikan mazhab Syafi’i

• Di Sumatra Barat adanya peringatan 1 syuro

Pendapat yang mengatakan bahwa Islam datang dari India dikemukakan oleh:

• Snouck Hurgronje

• Marco Polo

• P.J. Veth

• Hoesein Djajadiningrat

• H.J. de Graaf

Di bawah ini adalah beberapa metode dakwahyang disampaikan para wali di Jawa sehingga mudah diterima masyarakat, kecuali:

•       Menggunakan pendekatan kebudayaan

• Tidak menentang budaya masyarakat yang ada

• Melalui media kesenian

• Melalui perkawinan

• Berperan sebagai pemimpin menaklukan daerah lain