Pos tes Pertemuan 1

Pos tes Pertemuan 1

9th - 12th Grade

5 Qs

quiz-placeholder

Similar activities

Kuis P3 Manfaat, Ancaman dan pelestarian KH

Kuis P3 Manfaat, Ancaman dan pelestarian KH

10th Grade

10 Qs

Perubahan Lingkungan X IPS 2

Perubahan Lingkungan X IPS 2

10th Grade

10 Qs

Biologi Rodent

Biologi Rodent

1st Grade - University

10 Qs

Perubahan Lingkungan

Perubahan Lingkungan

9th - 12th Grade

10 Qs

Bioteknologi Modern

Bioteknologi Modern

10th Grade

10 Qs

Kuis Biologi

Kuis Biologi

10th Grade

10 Qs

Assesment keanekaragaman hayati

Assesment keanekaragaman hayati

10th Grade

10 Qs

3.2 KEANEKARAGAMAN HAYATI ( TES PERTAMA )

3.2 KEANEKARAGAMAN HAYATI ( TES PERTAMA )

10th Grade

10 Qs

Pos tes Pertemuan 1

Pos tes Pertemuan 1

Assessment

Quiz

Biology

9th - 12th Grade

Easy

Created by

Ayu Ismawanti1

Used 2+ times

FREE Resource

AI

Enhance your content in a minute

Add similar questions
Adjust reading levels
Convert to real-world scenario
Translate activity
More...

5 questions

Show all answers

1.

OPEN ENDED QUESTION

3 mins • 20 pts

Seluas 6.358,00 Ha tutupan hutan alami Bentang Alam Seblat yang merupakan habitat kunci gajah Sumatera (Elephas maximus Sumatras) terus berkurang dalam rentang waktu 2020-2022. Rincianya berubah menjadi pertanian lahan kering campuran seluas 3.553 Ha, menjadi lahan terbuka seluas 2.088 Ha, semak belukar seluas 407,38 Ha, dan perkebunan seluas 308,99 Ha. Jumlah ini diketahui berdasarkan hasil analisis tutupan lahan yang dilakukan oleh Konsorsium Bentang Alam  Seblat melalui metodologi remote sansing memanfaatkan citra sentinel yang divalidasi menggunakan citra satelit google earth. Bentang Alam Seblat merupakan habitat terakhir bagi spesies terancam punah gajah sumatera di Provinsi Bengkulu yang membentang dari kawasan hutan TWA Seblat hingga ke kawasan hutan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). TWA Seblat hingga saat ini berfungsi sebagai Pusat Latihan Gajah Sumatera dalam pengawasan langsung BKSDA Bengkulu-Lampung. Saat ini populasi gajah sumatera di Provinsi Bengkulu diperkirakan hanya tersisa 70 – 150 individu (BKSDA Bengkulu-Lampung). Menurut Egi Ade Saputra, selaku perwakilan Konsorsium Bentang Seblat yang juga merupakan Direktur Genesis Bengkulu mengatakan, 55,89 persen dari 6.358,00 hektar hutan yang dialihfungsikan telah menjadi lahan perkebunan kelapa sawit di dalam kawasan hutan Bentang Alam Seblat.

Apa faktor pada wacana di atas yang menyebabkan permasalahan? Mengapa hal tersebut bisa terjadi ? Berikan penjelasanmu...

Evaluate responses using AI:

OFF

2.

OPEN ENDED QUESTION

3 mins • 20 pts

Seluas 6.358,00 Ha tutupan hutan alami Bentang Alam Seblat yang merupakan habitat kunci gajah Sumatera (Elephas maximus Sumatras) terus berkurang dalam rentang waktu 2020-2022. Rincianya berubah menjadi pertanian lahan kering campuran seluas 3.553 Ha, menjadi lahan terbuka seluas 2.088 Ha, semak belukar seluas 407,38 Ha, dan perkebunan seluas 308,99 Ha. Jumlah ini diketahui berdasarkan hasil analisis tutupan lahan yang dilakukan oleh Konsorsium Bentang Alam  Seblat melalui metodologi remote sansing memanfaatkan citra sentinel yang divalidasi menggunakan citra satelit google earth. Bentang Alam Seblat merupakan habitat terakhir bagi spesies terancam punah gajah sumatera di Provinsi Bengkulu yang membentang dari kawasan hutan TWA Seblat hingga ke kawasan hutan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). TWA Seblat hingga saat ini berfungsi sebagai Pusat Latihan Gajah Sumatera dalam pengawasan langsung BKSDA Bengkulu-Lampung. Saat ini populasi gajah sumatera di Provinsi Bengkulu diperkirakan hanya tersisa 70 – 150 individu (BKSDA Bengkulu-Lampung). Menurut Egi Ade Saputra, selaku perwakilan Konsorsium Bentang Seblat yang juga merupakan Direktur Genesis Bengkulu mengatakan, 55,89 persen dari 6.358,00 hektar hutan yang dialihfungsikan telah menjadi lahan perkebunan kelapa sawit di dalam kawasan hutan Bentang Alam Seblat.

Pada wacana di atas, Egi Ade Saputra mengatakan hutan yang dialihfungsikan menjadi alasan berkurangnya populasi gajah sumatra Bagaimana argumenmu tentang hal ini? Berikan penjelasan yang lengkap.

Evaluate responses using AI:

OFF

3.

OPEN ENDED QUESTION

3 mins • 20 pts

Seluas 6.358,00 Ha tutupan hutan alami Bentang Alam Seblat yang merupakan habitat kunci gajah Sumatera (Elephas maximus Sumatras) terus berkurang dalam rentang waktu 2020-2022. Rincianya berubah menjadi pertanian lahan kering campuran seluas 3.553 Ha, menjadi lahan terbuka seluas 2.088 Ha, semak belukar seluas 407,38 Ha, dan perkebunan seluas 308,99 Ha. Jumlah ini diketahui berdasarkan hasil analisis tutupan lahan yang dilakukan oleh Konsorsium Bentang Alam  Seblat melalui metodologi remote sansing memanfaatkan citra sentinel yang divalidasi menggunakan citra satelit google earth. Bentang Alam Seblat merupakan habitat terakhir bagi spesies terancam punah gajah sumatera di Provinsi Bengkulu yang membentang dari kawasan hutan TWA Seblat hingga ke kawasan hutan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). TWA Seblat hingga saat ini berfungsi sebagai Pusat Latihan Gajah Sumatera dalam pengawasan langsung BKSDA Bengkulu-Lampung. Saat ini populasi gajah sumatera di Provinsi Bengkulu diperkirakan hanya tersisa 70 – 150 individu (BKSDA Bengkulu-Lampung). Menurut Egi Ade Saputra, selaku perwakilan Konsorsium Bentang Seblat yang juga merupakan Direktur Genesis Bengkulu mengatakan, 55,89 persen dari 6.358,00 hektar hutan yang dialihfungsikan telah menjadi lahan perkebunan kelapa sawit di dalam kawasan hutan Bentang Alam Seblat.

Jika kamu diminta untuk menjelaskan artikel tersebut dalam bentuk diagram, maka data manakah yang dapat kamu gunakan? Mengapa demikian?

Evaluate responses using AI:

OFF

4.

OPEN ENDED QUESTION

3 mins • 20 pts

Seluas 6.358,00 Ha tutupan hutan alami Bentang Alam Seblat yang merupakan habitat kunci gajah Sumatera (Elephas maximus Sumatras) terus berkurang dalam rentang waktu 2020-2022. Rincianya berubah menjadi pertanian lahan kering campuran seluas 3.553 Ha, menjadi lahan terbuka seluas 2.088 Ha, semak belukar seluas 407,38 Ha, dan perkebunan seluas 308,99 Ha. Jumlah ini diketahui berdasarkan hasil analisis tutupan lahan yang dilakukan oleh Konsorsium Bentang Alam  Seblat melalui metodologi remote sansing memanfaatkan citra sentinel yang divalidasi menggunakan citra satelit google earth. Bentang Alam Seblat merupakan habitat terakhir bagi spesies terancam punah gajah sumatera di Provinsi Bengkulu yang membentang dari kawasan hutan TWA Seblat hingga ke kawasan hutan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). TWA Seblat hingga saat ini berfungsi sebagai Pusat Latihan Gajah Sumatera dalam pengawasan langsung BKSDA Bengkulu-Lampung. Saat ini populasi gajah sumatera di Provinsi Bengkulu diperkirakan hanya tersisa 70 – 150 individu (BKSDA Bengkulu-Lampung). Menurut Egi Ade Saputra, selaku perwakilan Konsorsium Bentang Seblat yang juga merupakan Direktur Genesis Bengkulu mengatakan, 55,89 persen dari 6.358,00 hektar hutan yang dialihfungsikan telah menjadi lahan perkebunan kelapa sawit di dalam kawasan hutan Bentang Alam Seblat.

Apa solusi yang dapat dilakukan agar habitat gajah tetap lestari? Berikan alasanmu..

Evaluate responses using AI:

OFF

5.

OPEN ENDED QUESTION

3 mins • 20 pts

Seluas 6.358,00 Ha tutupan hutan alami Bentang Alam Seblat yang merupakan habitat kunci gajah Sumatera (Elephas maximus Sumatras) terus berkurang dalam rentang waktu 2020-2022. Rincianya berubah menjadi pertanian lahan kering campuran seluas 3.553 Ha, menjadi lahan terbuka seluas 2.088 Ha, semak belukar seluas 407,38 Ha, dan perkebunan seluas 308,99 Ha. Jumlah ini diketahui berdasarkan hasil analisis tutupan lahan yang dilakukan oleh Konsorsium Bentang Alam  Seblat melalui metodologi remote sansing memanfaatkan citra sentinel yang divalidasi menggunakan citra satelit google earth. Bentang Alam Seblat merupakan habitat terakhir bagi spesies terancam punah gajah sumatera di Provinsi Bengkulu yang membentang dari kawasan hutan TWA Seblat hingga ke kawasan hutan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). TWA Seblat hingga saat ini berfungsi sebagai Pusat Latihan Gajah Sumatera dalam pengawasan langsung BKSDA Bengkulu-Lampung. Saat ini populasi gajah sumatera di Provinsi Bengkulu diperkirakan hanya tersisa 70 – 150 individu (BKSDA Bengkulu-Lampung). Menurut Egi Ade Saputra, selaku perwakilan Konsorsium Bentang Seblat yang juga merupakan Direktur Genesis Bengkulu mengatakan, 55,89 persen dari 6.358,00 hektar hutan yang dialihfungsikan telah menjadi lahan perkebunan kelapa sawit di dalam kawasan hutan Bentang Alam Seblat.

Penuruanan populasi gajah berbanding lurus dengan penurunan habitat gajah. Berdasarkan artikel yang disajikan sejak tahun 2020 hingga 2022 terjadi peningkatan. Tuliskan ancaman tingkat keanekaragaman hayati apa yang disampaikan pada artikel tersebut ? Berikan alasannya..

Evaluate responses using AI:

OFF