Kami tiba di Pangandaran kira-kira pukul 2.00 pagi. Segala sesuatu tentang Pangandaran adalah ombak yang berdebur dan angin yang kuat berembus. Aku bisa merasakan napas laut menyentuhku hingga terasa di rahangku.
Di sana, aku bisa menemukan diriku seperti hidup kembali meskipun sesekali ada kegelisahan yang berusaha menyelinap ke dalam diriku, tetapi tidak aku biarkan berlama-lama, kemudian menikmati seleraku sebagai seorang anak muda yang merdeka, yang kami rayakan di sana.
Kami datang untuk udara!
(DILAN, Dia adalah Dilanku tahun 1990, Pidi Baiq)
Majas yang dominan muncul pada kutipan cerita tersebut adalah…