
SOAL LITERASI

Quiz
•
World Languages
•
6th - 8th Grade
•
Hard
Firda Rahmawati
Used 4+ times
FREE Resource
97 questions
Show all answers
1.
MULTIPLE SELECT QUESTION
45 sec • 1 pt
Ruwatan
Ruwatan adalah salah satu ritual penyucian yang masih dilakukan oleh sebagian besar masyarakat Jawa dan Bali. Ruwat dalam bahasa Jawa sama dengan kata luwar yang berarti dilepas atau dibebaskan. Dengan demikian, ruwatan berarti upacara untuk membebaskan atau melepaskan seseorang yang diruwat dari hukuman atau kutukan dewa yang menimbulkan bahaya.
Asal-usul adanya ruwatan adalah dari cerita pewayangan. Diceritakan, ada seorang tokoh bernama Batara Guru yang beristrikan dua orang wanita, yaitu Pademi dan Selir. Dari Pademi ia menurunkan anak laki-laki bernama Wisnu dan dari Selir juga menurunkan anak laki-laki bernama Batarakala. Setelah dewasa, Batarakala tumbuh menjadi raksasa yang jahat. Ia kerap mengganggu anak-anak manusia untuk dimakannya. Konon, sifat jahat Batarakala ini disebabkan oleh hawa nafsu sang ayah, Batara Guru, yang tidak terkendalikan. Suatu ketika, Batara Kala meminta makanan yang berwujud manusia kepada Batara Guru. Batara Guru pun mengizinkan dengan syarat manusia yang ia makan adalah wong sukerta. Wong Sukerta adalah orang-orang yang mendapat kesialan, contohnya anak tunggal. Oleh sebab itu, setiap anak tunggal harus diruwat agar terhindar dari malapetaka dan kesialan.
Makna ruwatan adalah meminta dengan sepenuh hati agar orang yang diruwat dapat lepas dari petaka dan memperoleh keselamatan. Oleh sebab itu, upacara ruwatan dilakukan untuk melindungi manusia dari segala macam bahaya yang ada di dunia. Sampai saat ini, tradisi ruwatan masih dipercayai oleh sebagian besar masyarakat karena berpengaruh pada keselamatan anak tunggal dan keluarganya. Selain itu, masyarakat juga ingin melestarikan adat istiadat yang sudah turun-temurun dilakukan oleh masyarakat Jawa.
Ada beberapa tahapan dalam proses upacara ruwatan. 1. Prosesi siraman yang mengandung nilai pembersih badan manusia menggunakan air kembang setaman, yaitu kembang kenanga, kembang melati, dan kembang mawar. 2. Sesaji dan selametan agar orang yang diruwat selalu dalam keadaan selamat. 3. Penyerahan sarana, yaitu memberikan perlindungan terhadap orang yang tergolong sukerta yaitu orang-orang yang sial atau yang secara kodrat perlu diruwat. 4. Upacara potong rambut, yaitu bahwa segala yang kotor harus dipotong dan dibuang 5. Tirakatan, yaitu ungkapan rasa syukur dan terima kasih terhadap Tuhan Yang Maha Esa atas perlindungan-Nya
Siapakah yang perlu diruwat sesuai teks tersebut?
Orang yang tidak mampu mengendalikan nafsu
Orang yang secara kodrat perlu di ruwat
Orang yang memiliki sifat Batara Kala
Orang yang sial
2.
MULTIPLE CHOICE QUESTION
30 sec • 1 pt
Ruwatan
Ruwatan adalah salah satu ritual penyucian yang masih dilakukan oleh sebagian besar masyarakat Jawa dan Bali. Ruwat dalam bahasa Jawa sama dengan kata luwar yang berarti dilepas atau dibebaskan. Dengan demikian, ruwatan berarti upacara untuk membebaskan atau melepaskan seseorang yang diruwat dari hukuman atau kutukan dewa yang menimbulkan bahaya.
Asal-usul adanya ruwatan adalah dari cerita pewayangan. Diceritakan, ada seorang tokoh bernama Batara Guru yang beristrikan dua orang wanita, yaitu Pademi dan Selir. Dari Pademi ia menurunkan anak laki-laki bernama Wisnu dan dari Selir juga menurunkan anak laki-laki bernama Batarakala. Setelah dewasa, Batarakala tumbuh menjadi raksasa yang jahat. Ia kerap mengganggu anak-anak manusia untuk dimakannya. Konon, sifat jahat Batarakala ini disebabkan oleh hawa nafsu sang ayah, Batara Guru, yang tidak terkendalikan. Suatu ketika, Batara Kala meminta makanan yang berwujud manusia kepada Batara Guru. Batara Guru pun mengizinkan dengan syarat manusia yang ia makan adalah wong sukerta. Wong Sukerta adalah orang-orang yang mendapat kesialan, contohnya anak tunggal. Oleh sebab itu, setiap anak tunggal harus diruwat agar terhindar dari malapetaka dan kesialan.
Makna ruwatan adalah meminta dengan sepenuh hati agar orang yang diruwat dapat lepas dari petaka dan memperoleh keselamatan. Oleh sebab itu, upacara ruwatan dilakukan untuk melindungi manusia dari segala macam bahaya yang ada di dunia. Sampai saat ini, tradisi ruwatan masih dipercayai oleh sebagian besar masyarakat karena berpengaruh pada keselamatan anak tunggal dan keluarganya. Selain itu, masyarakat juga ingin melestarikan adat istiadat yang sudah turun-temurun dilakukan oleh masyarakat Jawa.
Ada beberapa tahapan dalam proses upacara ruwatan. 1. Prosesi siraman yang mengandung nilai pembersih badan manusia menggunakan air kembang setaman, yaitu kembang kenanga, kembang melati, dan kembang mawar. 2. Sesaji dan selametan agar orang yang diruwat selalu dalam keadaan selamat. 3. Penyerahan sarana, yaitu memberikan perlindungan terhadap orang yang tergolong sukerta yaitu orang-orang yang sial atau yang secara kodrat perlu diruwat. 4. Upacara potong rambut, yaitu bahwa segala yang kotor harus dipotong dan dibuang 5. Tirakatan, yaitu ungkapan rasa syukur dan terima kasih terhadap Tuhan Yang Maha Esa atas perlindungan-Nya.
Tradisi ruwatan bersumber dari ….
primbon Jawa
cerita pewayangan
kisah raja-raja
pemuka adat dari Bali
3.
MULTIPLE CHOICE QUESTION
30 sec • 1 pt
Pernyataan!
Sifat jahat Batara Kala disebabkan oleh ketidaksabaran Batara Guru dalam memberikan pendidikan kepada anaknya.
Benar
Salah
4.
MULTIPLE CHOICE QUESTION
30 sec • 1 pt
Nyadran
Nyadran merupakan salah satu tradisi yang masih lekat dalam kehidupan masyarakat Jawa. Nyadran berasal dari bahasa Sanskerta “sraddha” yang artinya keyakinan. Tradisi nyadran merupakan suatu budaya mendoakan leluhur yang sudah meninggal dan seiring berjalannya waktu mengalami proses perkembangan budaya sehingga menjadi adat dan tradisi yang memuat berbagai macam seni budaya. Nyadran dikenal juga dengan nama ruwahan, karena dilakukan pada bulan Ruwah. Tradisi nyadran berdasarkan sejarahnya merupakan suatu akulturasi budaya Jawa dengan Islam.
Menurut Yanu Endar Prasetyo, nyadran atau sadranan adalah tradisi yang dilakukan oleh orang Jawa yang dilakukan di bulan Sya’ban (kalender Hijriah) atau Ruwah (kalender Jawa) untuk mengucapkan rasa syukur yang dilakukan secara kolektif dengan mengunjungi makam atau kuburan leluhur yang ada di suatu kelurahan atau desa. Nyadran dimaksudkan sebagai sarana mendoakan leluhur yang telah meninggal dunia, mengingatkan diri bahwa semua manusia pada akhirnya akan mengalami kematian, juga dijadikan sebagai sarana guna melestrikan budaya gotong royong dalam masyarakat sekaligus upaya untuk dapat menjaga keharmonisan bertetangga melalui kegiatan kembul bujono (makan bersama).
Tradisi nyadran terdiri atas berbagai kegiatan. 1. Melakukan besik, yaitu pembersihan makam leluhur dari kotoran dan rerumputan. Dalam Kegiatan ini masyarakat dan antar keluarga saling bekerjasama gotong-royong untuk membersihkan makam leluhur. 2. Kirab, merupakan arak-arakan peserta nyadran menuju ketempat upacara adat dilangsungkan. 3. Menyampaikan maksud dari serangkaian upacara adat nyadran oleh pemangku adat. 4. Doa, kegiatan doa bersama yang dipimpin oleh pemangku adat yang ditujukan kepada roh leluhur yang sudah meninggal. 5. Kembul bujono dan syukuran. Masyarakat menggelar kembul bujono dengan setiap keluarga yang hadir harus membawa makanan sendiri. Makanan yang dibawa berupa makanan tradisional, seperti ayam ingkung, sambal goreng ati, urap sayur dengan lauk rempah, prekedel, tempe dan tahu bacem, dan lain sebagainya. Setelah masyarakat telah berkumpul dan membawa kendurinya masing-masing, kemudian makanan yang dibawa diletakkan didepan untuk didoakan oleh pemuka agama setempat untuk mendapatkan berkah dan kemudian tukar menukar makanan yang tadi dibawa oleh masyarakat. Untuk mengakhiri acara, masyarakat melakukan makan berasama dengan saling bersendau gurau untuk saling mengakrabkan diri.
Tata cara pelaksanaan tradisi nyadran tidak hanya sekedar ziarah ke makam leluhur tetapi juga terdapat nilai-nilai sosial budaya seperti gotong royong, pengorbanan, ekonomi, menjalin silaturahmi, dan saling berbagi antarmasyarakat di suatu lingkungan. Tradisi Nyadran dilakukan dengan kearifan lokal masing-masing sehingga dibeberapa tempat terdapat perbedaan-perbedaan dalam prosesi pelaksanaannya. Dalam perjalanannya terdapat pengembangan-pengembangan dalam prosesi Nyadran yakni dengan memasukkan unsur-unsur budaya, salah satunya yakni dengan menampilkan bebagai kesenian khas daerah tersebut sebagai unsur pertunjukan. Nyadran termasuk sebagai salah satu tradisi menjelang datangnya bulan Ramadan.
Ide pokok paragraf pertama teks tersebut adalah ….
tradisi nyadran
asal kata nyadran
tujuan nyadran
sejarah nyadran
5.
MULTIPLE CHOICE QUESTION
30 sec • 1 pt
Selain untuk mendoakan arwah yang telah meninggal, nyadran juga memiliki fungsi sosial.
benar
salah
6.
MULTIPLE SELECT QUESTION
45 sec • 1 pt
Mengapa gambar sudah tepat mewakili isi teks tentang tradisi nyadran?
o Menggambarkan bagian kegiatan nyadran
o Menunjukkan pentingnya makan-makan
o Menggambarkan bahwa nyadran dapat menciptakan kerukunan
o Menunjukkan bahwa makan-makan membuat nyadran lebih meriah
7.
MULTIPLE CHOICE QUESTION
30 sec • 1 pt
Perpustakaan Kota
Aku menaiki anak tangga perpustakaan itu. Dengan seragam putih abu-abu yang sudah lusuh karena seharian beraktivitas di sekolah, aku memaksakan untuk menukarkan buku di perpustakaan kota. Buku bercover warna biru putih itu sudah lama belum aku kembalikan. Jika aku menundanya lagi, sudah pasti tunggakanku makin banyak. Aku tak selesai membacanya karena hanya berisi cerpen remaja yang remeh temeh tentang cinta.
Setelah sampai ke meja pustakawan, terlihat pustakawan sudah siap-siap mau pulang.
Segera, aku bilang untuk memberitahu ingin mengembalikan buku. Hanya saja, ibu pustakawan yang sudah beruban itu bilang, "Diurus sama mas yang itu, ya. Lagi magang dia. Reno, sini, No". Sosok tinggi berusia 20 tahunan itu pun langsung menghampiri meja pustakawan. "Ibu pulang duluan ya, No. Anak bakal rewel nih".
"Ah iya bu," lelaki itu hanya tersenyum sopan. Lantas ibu itu pergi keluar dan menyisakan kami berdua.
"Bidhari, ya.. tunggakannya Rp.20.000," ujarnya sambil mengecek di layar komputer. Aku serahkan uang itu kepadanya, lantas ia tersenyum sambil menerima uangku, "Namanya bagus".
"Terima kasih, Mas," hanya itu yang bisa kuucapkan karena terlalu salah tingkah dengan pujian yang aku terima. Pasalnya, baru pertama kali ada yang memuji namaku.
Segera aku berbalik arah dan mencoba tidak berbalik. Namun, ia memanggil dan menyusulku. Ia pun menghalangi jalanku dengan postur tubuhnya.
"Kartu perpusnya ketinggalan, Dek," ujarnya sambil tersenyum. Aku kembali kikuk dan mengucapkan terima kasih.
Sepertinya kikukku terlihat jelas olehnya. Segera kupercepat langkah juga. Namun, saat perjalanan pulang, aku terus memikirkannya.
Inikah yang dirasakan para tokoh-tokoh remaja di buku cerpen remaja saat jatuh cinta? Sekarang, aku menjadi tahu apa yang harus kulakukan, sesering mungkin ke perpustakaan kota.
Mengapa Bidhari akhirnya memutuskan untuk sesering mungkin pergi ke perpustakaan kota?
Ia merasa jatuh hati kepada Reno sehingga ingin sesering mungkin ke perpustakaan agar bisa bertemu.
Ia menganggap bahwa berkunjung ke perpustakaan cukup penting agar ia tidak terkena denda.
Ia memiliki motivasi yang tinggi untuk membiasakan diri saat mendapat pujian dari orang lain.
Ia menyadari bahwa cerpen remaja tidak remeh temeh karena berisi tentang kisah cinta.
Create a free account and access millions of resources
Similar Resources on Wayground
100 questions
Y6 PERIBAHASA LK 1 - LK20

Quiz
•
6th Grade
100 questions
Y6 Kata Ganda

Quiz
•
3rd - 6th Grade
99 questions
UTS Bahasa Indonesia Genap

Quiz
•
7th Grade
97 questions
PTS Bahasa Indo

Quiz
•
4th Grade - University
100 questions
PANCASILA

Quiz
•
6th Grade
101 questions
One o One Games (general knowledge)

Quiz
•
6th - 8th Grade
95 questions
bahasa melayu tahap 2 (W9)

Quiz
•
1st - 10th Grade
100 questions
SAS BHS.INDO KLS. VI 2024

Quiz
•
6th Grade - University
Popular Resources on Wayground
55 questions
CHS Student Handbook 25-26

Quiz
•
9th Grade
10 questions
Afterschool Activities & Sports

Quiz
•
6th - 8th Grade
15 questions
PRIDE

Quiz
•
6th - 8th Grade
15 questions
Cool Tool:Chromebook

Quiz
•
6th - 8th Grade
10 questions
Lab Safety Procedures and Guidelines

Interactive video
•
6th - 10th Grade
10 questions
Nouns, nouns, nouns

Quiz
•
3rd Grade
20 questions
Bullying

Quiz
•
7th Grade
18 questions
7SS - 30a - Budgeting

Quiz
•
6th - 8th Grade
Discover more resources for World Languages
20 questions
Saludos y Despedidas

Quiz
•
6th Grade
15 questions
Spanish Alphabet

Quiz
•
6th - 8th Grade
23 questions
Spanish Greetings and Goodbyes

Quiz
•
7th Grade
8 questions
El alfabeto repaso

Lesson
•
6th - 9th Grade
25 questions
Spanish Cognates

Quiz
•
6th - 8th Grade
25 questions
Spanish Numbers 1-100

Quiz
•
8th Grade
26 questions
Vocabulary in Context - Greetings in Spanish

Quiz
•
8th Grade
27 questions
Subject Pronouns

Quiz
•
7th - 9th Grade