MAKNA KATA

.............. melahap puluhan rumah.

Kata yang tepat untuk melengkapi kalimat di atas adalah ...

• Si jago merah

• Api berkobar

• Si jago bakar

• Panasnya api

• Api membakar

Bima ingin meminum teh botol. Tutupnya yang terbuat dari logam sangat sulit dilepas dari botolnya yang terbuat dari kaca. Walaupun sudah memakai tuas untuk melepasnya, ia masih kesulitan untuk melepas tutup tersebut. Akhirnya, ia memanaskan sebentar tutup botol itu di atas kompor gas yang menyala. Tutup botol itu memuai, kemudian dengan mudah Bima dapat melepasnya menggunakan tuas.

Ungkapan yang tepat sesuai ilustrasi cerita di atas adalah ….

• berpikir jernih

• otak encer

• panjang akal

• akal bulus

• seperti kancil

Kata yang berkonotasi terdapat dalam kalimat ....

• Di pekarangannya banyak ditumbuhi bunga beraneka warna.

• Ali harus membayar bunga setelah meminjam kepada rentenir.

• Pohon jambu di belakang rumahku sudah kembali berbunga.

• Hatinya berbunga-bunga begitu mendengar anaknya naik kelas.

• Di kota ini paman bekerja sebagai penjual bunga.

Anak-anakku yang kusayang, Sebagai bangsa yang sedang membangun kita merasakan derasnya arus perubahan menuju kemajuan. Itulah sebabnya, kita memperingati hari kemerdekaan selalu ada makna yang khusus. Demikian pula 17 Agustus 2009 tahun ini adalah tahun yang penuh tantangan, arus globalisasi dan reformasi semakin dirasakan. Oleh karena itu, kalian sebagai generasi penerus sudah selayaknya mempersiapkan diri dengan belajar tekun demi masa depan bangsa.

Kata yang mengalami perluasan makna pada paragraf tersebut ditandai nomor ...

• anak

• kita

• kemerdekaan

• reformasi

• generasi

Kata yang mengalami penyempitan makna terdapat dalam kalimat ...

• Buku ini dipinjam dari perpustakaan sekolah.

• Karena ingin mendalami ilmu agama, Ali bersekolah di madrasah.

• Asep memancing ikan di kolam neneknya.

• Pohon jeruk tersebut besar-besar buahnya.

• Semua ibu pasti ingin yang terbaik untuk anaknya.

Mengapa dari tadi engkau seperti tersiram minyak panas saja?

Peribahasa yang maknanya sama dengan pernyataan tersebut adalah ...

• Seperti ular dicubit ekor.

• Seperti rusa masuk kampung.

• Seperti membeli kucing dalam karung.

• Seperti si cebol merindukan bulan.

• Seperti cacing kepanasan.

Mirna, anak Pak Manan setiap hari kerjanya hanya membual. Tetangga kanan-kirinya bosan mendengar celotehnya. Semua yang diceritakan ternyata tidak ada kenyataannya. Di kampungnya ia mendapat sebutan ...

Peribahasa yang tepat untuk melengkapi paragraf tersebut adalah ...

• Lain di mulut, lain di hati

• Habis manis sepah dibuang.

• Tong kosong nyaring bunyinya.

• Seperti air di daun talas.

• Anak ayam kehilangan induknya.

(1) Pak Adun memiliki harta yang berlimpah ruah. (2) Kekayaan tersebut dari hasil cucuran keringat dan kerja kerasnya semenjak beliau masih muda. (3) Di kampungnya beliau sering dipanggil si kaya. (4) Anehnya beliau merasa sangat miskin dengan hartanya yang berlimpah itu.

Majas paradoks yang digunakan dalam paragraf tersebut terletak pada kalimat benomor ...

• (1)

• (2)

• (3)

• (4)

• Semua salah

(1) Wulan: "Sari, coba dengarkan lagu ini!

(2) Sari : "Wah, suaranya enak sekali."

(3) Wulan: "Kamu baru tahu ya, lagu ini sedang naik daun."

(4) Sari : "Kalau boleh, aku pinjam, ya!"

(5) Wulan: "Jangan lupa diri saat mendengarnya, ya!"

Dalam percakapan tersebut, kata yang bersinestesia terdapat pada nomor ...

• (1)

• (2)

• (3)

• (4)

• (5)

Yang manakah kalimat inversi?

• Tuan hendak ke mana?

• Banyak uang dihabiskan untuk menjudi.

• Marahkah ia setelah mendengar cerita itu?

• Gajah kalah semut bersorak.

• Hidup segan, mati pun tak mau.