Pemahaman Lintas Budaya B 班

Pemahaman Lintas Budaya B 班

University

5 Qs

quiz-placeholder

Similar activities

Literasi Informasi

Literasi Informasi

4th Grade - University

10 Qs

RUMUSAN (KSSM)

RUMUSAN (KSSM)

University

9 Qs

Ragam budaya

Ragam budaya

8th Grade - University

10 Qs

KUIZ BUDAYA MEMBACA MASYARAKAT JEPUN

KUIZ BUDAYA MEMBACA MASYARAKAT JEPUN

6th Grade - University

8 Qs

Quiz Survei Karakter Siswa Kelas 5

Quiz Survei Karakter Siswa Kelas 5

4th Grade - University

10 Qs

Teks Puisi

Teks Puisi

12th Grade - University

10 Qs

UNSUR EKSTRINSIK SASTRA

UNSUR EKSTRINSIK SASTRA

University

10 Qs

MENTERJEMAH BAHAN AUTENTIK

MENTERJEMAH BAHAN AUTENTIK

University

10 Qs

Pemahaman Lintas Budaya B 班

Pemahaman Lintas Budaya B 班

Assessment

Quiz

World Languages

University

Easy

Created by

Octi Mardasari

Used 2+ times

FREE Resource

5 questions

Show all answers

1.

OPEN ENDED QUESTION

15 mins • Ungraded

Pilihlah dua festival budaya besar, satu dari Indonesia dan satu dari Tiongkok, seperti Perayaan Imlek di Indonesia dan Tiongkok. Evaluasi kemiripan dan perbedaan dalam ritual, perayaan, dan makna di balik festival ini.

Evaluate responses using AI:

OFF

2.

OPEN ENDED QUESTION

1 min • Ungraded

Evaluasi dampak globalisasi pada tren mode di Indonesia dan Tiongkok. Bandingkan tren pakaian tradisional dan modenya. Menurut Anda bagaimana media sosial dan platform e-commerce telah memengaruhi penyebaran dan adopsi tren mode global ini?

Evaluate responses using AI:

OFF

3.

OPEN ENDED QUESTION

15 mins • Ungraded

Ceritakan dampak globalisasi yang telah mempengaruhimu di kehidupan sehari-hari, baik dampak positif maupun dampak negatif?

Evaluate responses using AI:

OFF

4.

OPEN ENDED QUESTION

15 mins • Ungraded

"Dampak Globalisasi pada Warisan Budaya di Indonesia dan Tiongkok"

Di sebuah desa di Indonesia yang terpencil, hidup seorang seniman tua bernama Pak Rahmat. Ia adalah seorang seniman kerajinan tangan yang telah mewariskan keterampilannya selama berpuluh-puluh tahun. Keterampilannya dalam membuat barang-barang tradisional adalah warisan dari leluhurnya dan memiliki nilai budaya yang mendalam. Di sisi lain, di desa kecil di Tiongkok, hidup seorang seniman serupa yang bernama Li Wei, yang mengabdikan hidupnya untuk seni kaligrafi tradisional.

Namun, di era globalisasi, tantangan mulai datang. Mereka berdua mulai merasa dampak globalisasi yang memasuki desa-desa mereka melalui media sosial dan pasar global. Pak Rahmat dan Li Wei menemukan bahwa masyarakat di seluruh dunia mulai tertarik pada barang-barang seni dan kerajinan eksotis. Melalui internet dan situs web e-commerce, karya-karya mereka sekarang bisa dilihat oleh orang di berbagai negara, dan permintaan untuk barang-barang mereka mulai meningkat.

Tidak semua dampak globalisasi ini negatif. Pak Rahmat dan Li Wei merasa bangga bahwa budaya mereka dihargai di seluruh dunia. Mereka mendapatkan penghasilan tambahan dari penjualan produk-produk mereka secara online, yang membantu meningkatkan taraf hidup mereka. Mereka juga merasa senang karena dapat memperkenalkan dan membagikan kekayaan budaya mereka kepada orang-orang dari berbagai belahan dunia.

Namun, mereka juga mulai merasakan tekanan globalisasi. Semakin banyak pesanan yang datang, semakin sulit bagi mereka untuk mempertahankan kualitas karya mereka. Mereka mulai merasa terburu-buru untuk memproduksi lebih banyak barang dalam waktu yang lebih singkat, kadang-kadang dengan mengorbankan detail dan keaslian. Selain itu, ada risiko bahwa karya mereka diadaptasi atau dikomersialisasikan tanpa seizin mereka, mengurangi nilai budaya yang sebenarnya.

Anda diminta untuk memberikan satu pemikiran atau analisis tentang cerita ini dalam konteks pemahaman lintas budaya antara Indonesia dan Tiongkok. Anda dapat membahas dampak globalisasi pada pelestarian dan penyebaran budaya, dilema antara ekonomi dan kelestarian budaya, serta peran media sosial dalam proses ini. Mahasiswa juga dapat mempertimbangkan solusi atau pendekatan yang dapat diambil oleh seniman seperti Pak Rahmat dan Li Wei untuk menjaga warisan budaya mereka dalam era globalisasi.

Tolong berikan tanggapan pribadi, dilarang mengcopy dari Internet atau sumber lain. Maksimal 1000 kata.

Evaluate responses using AI:

OFF

5.

OPEN ENDED QUESTION

15 mins • Ungraded

"Tantangan Pemahaman Lintas Budaya: Perasaan Superioritas Budaya"

Cerita ini mengisahkan seorang mahasiswa bernama Ahmad, seorang warga negara Indonesia yang mendapatkan beasiswa untuk belajar di sebuah universitas di Tiongkok. Ahmad adalah pemuda yang cerdas dan ambisius. Dia merasa bangga dengan budaya Indonesia dan yakin bahwa budayanya lebih baik daripada budaya Tiongkok. Sejak tiba di Tiongkok, ia selalu membandingkan segala hal dengan budayanya sendiri dan merasa superior.

Ahmad sering kali mengkritik kebiasaan, makanan, dan bahkan bahasa Tiongkok. Dia menghindari teman-teman sekelasnya yang Tiongkok dan lebih suka berkumpul dengan mahasiswa Indonesia lainnya. Ia merasa bahwa budaya Tiongkok tidak lebih dari sekadar tradisi kuno yang tidak memiliki relevansi dengan dunia modern. Dia sering kali mengungkapkan perasaan tersebut secara terbuka di media sosial, dan ini mulai menimbulkan ketegangan antara dia dan rekan-rekan Tiongkoknya.

Suatu hari, Ahmad diundang untuk menghadiri sebuah acara budaya Tiongkok di kampus. Acara ini merupakan upaya untuk memperkenalkan budaya Tiongkok kepada mahasiswa internasional. Ahmad awalnya ragu-ragu, tetapi dia datang dengan sikap terbuka. Di acara tersebut, dia terkesan oleh keindahan seni kaligrafi, tarian tradisional, dan masakan Tiongkok yang lezat.

Selama acara, Ahmad berbicara dengan beberapa mahasiswa Tiongkok yang ramah. Mereka berbagi cerita tentang kehidupan mereka, tantangan yang mereka alami, dan makna mendalam dalam budaya mereka. Ahmad mulai memahami bahwa budaya Tiongkok bukanlah sekadar tradisi kuno, tetapi sebuah warisan kaya yang memiliki nilai dan keindahan tersendiri.

Setelah acara tersebut, Ahmad merenung dan menyadari bahwa dia telah terlalu cepat menghakimi dan merasa superior terhadap budaya Tiongkok. Ia memutuskan untuk lebih terbuka terhadap budaya Tiongkok dan belajar dari pengalaman ini. Dia mulai berusaha memahami persamaan dan perbedaan antara budaya Indonesia dan Tiongkok dengan sikap yang lebih inklusif.

Mahasiswa diminta untuk memberikan satu pemikiran atau analisis tentang cerita ini dalam konteks pemahaman lintas budaya antara Indonesia dan Tiongkok. Anda dapat membahas dampak sikap superioritas budaya terhadap hubungan antarbudaya, pentingnya terbuka terhadap pemahaman budaya lain, dan bagaimana pengalaman Ahmad mengilustrasikan pentingnya mengatasi prasangka budaya. Mahasiswa juga dapat memberikan saran tentang bagaimana sikap seperti yang Ahmad alami dapat dihindari atau diatasi.

Tolong berikan tanggapan pribadi, dilarang mengcopy dari Internet atau sumber lain. Maksimal 1000 kata.

Evaluate responses using AI:

OFF