Lomba Pacu Jalur
Pacu jalur merupakan sebuah perlombaan mendayung di sungai dengan menggunakan sebuah perahu panjang yang terbuat dari kayu pohon. Panjang perahu ini bisa mencapai 25 hingga 40 meter dan lebar bagian tengah kira-kira 1,3 meter sampai dengan 1,5 meter. Dalam bahasa penduduk setempat, kata jalur berarti Perahu. Pacu jalur biasanya dilakukan di Sungai Batang Kuantan. Hal ini tak lepas dari catatan panjang sejarah Sungai Batang Kuantan yang terletak di antara Kecamatan Hulu Kuantan bagian hulu dan Kecamatan Cerenti di hilir yang telah digunakan sebagai jalur pelayaran jalur sejak awal abad ke-17.
Di sungai ini pula perlombaan pacu jalur pertama kali dilakukan. Arena lomba pacu jalur bentuknya mengikuti aliran Sungai Batang Kuantan, dengan panjang lintasan sekitar 1 km. Lintasan ditandai dengan enam tiang pancang. Keunikan lomba pacu jalur ini terlihat pada jalur-jalur yang diberi ukiran indah, seperti ukiran kepala ular, buaya, atau harimau. Ukiran tersebut juga ada di bagian lambung maupun selembayung perahu. Ada pula perlengkapan seperti payung, tali-temali, selendang, tiang tengah (gulang-gulang) serta lambai-lambai (tempat juru mudi berdiri), mengingat terdapat banyak pendayung dalam satu jalur ditambah satu orang juru mudi yang berdiri.
Kegiatan pacu jalur merupakan pesta rakyat yang terbilang sangat meriah. Menurut kepercayaan masyarakat setempat, pacu jalur merupakan puncak dari seluruh kegiatan, segala upaya, dan segala keringat yang mereka keluarkan untuk mencari penghidupan selama setahun. Masyarakat Kuantan Singingi dan sekitamya tumpah ruah menyaksikan acara yang ditunggu-tunggu ini.
Glosarium:
KBBI Lambung: bagian samping badan kapal, atau perahu.
KBBI Payung: Alat pelindung badan supaya tidak terkena panas matahari atau hujan, terbuat dari kain atau kertas diberi tangkai dan dapat dilipat-lipat, dan ada juga dipakai sebagai tanda kebesaran.
KBBI Selendang: Kain panjang penutup leher (bahu, kepala) atau untuk menari.
KBBI Tiang tengah (gulang-gulang) : Tiang tengah gubuk.
KBBI Juru mudi: Awak kapal yang bertugas melayani kemudi dan pengemudi kapal.
Warisan Budaya Takbenda Indonesia: 2.
Selembayung: hiasan yang terletak bersilangan pada kedua ujung perabung bangunan.
Keunikan apa yang terdapat pada lomba pacu jalur berdasarkan teks tersebut?
Klik pada setiap pilihan jawaban benar dengan memberikan tanda centang (✓)!
Jawaban benar lebih dari satu.