12 Indo

Kabinet M. Natsir memulai pemerintahan dan beberapa bulan kemudian pemerintahan M. Natsir berakhir karena

• tidak mampu melaksanakan pemilu

• tidak dapat melakukan penataan aparatur

• tidak mampu menyelesaikan masalah Irian Barat

• tidak mampu mencari bantuan luar negeri

Kabinet Sukiman merupakan kabinet kedua di era demokrasi liberal. Kabinet ini didukung dua partai besar (Masyumi dan PNI) tetapi tidak berumur panjang. Hal ini disebabkan

• membawa politik luar negeri Indonesia condong ke Blok Barat

• membawa politik luar negeri Indonesia condong ke Blok Timur

• menolak bantuan ekonomi militer dari Amerika Serikat

• adanya kebijakan pemerintah keluar dari PBB

Pemilu pertama dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap pertama dilaksanakan pada tanggal

• 10 November

• 28 Oktober

• 17 Agustus

• 29 September

Pemilu pertama 1955 dilaksanakan pada tahun 1955 yang diikuti banyak partai politik maupun perorangan. Pemilu 1955 dilaksanakan dua tahap. Pada tahap pertama untuk memilih anggota

• DPD

• DPR

• MPR

• Konstituante

Pada masa demokrasi liberal (1950-1959) kabinet sering mengalami jatuh bangun. Selama 9 tahun terjadi 7 kali pergantian kabinet. Hal ini membuktikan bahwa demokrasi liberal

• belum waktunya untuk diterapkan

• presiden tidak menyukai sistem pemerintahannya

• tidak terjadi pergantian presiden

• tidak cocok diterapkan di Indonesia

Pemilu tahap kedua dilaksanakan untuk memilih

• DPD

• DPR

• Badan Konstituante

• MPR

Pemilu pertama dilaksanakan pada tahun 1955. Tahap kedua dilaksanakan pada tanggal

• 15 Desember

• 6 Juni

• 1 Juni

• 1 Oktober

pada masa kabinet Burhanudin Harahap, pemerintah berhasil menyelenggarakan  

• menentukan batas wilayah RI

• Pemilu

• KMB

• KAA

Dengan dikeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959, maka berakhirlah masa demokrasi liberal, dan memasuki demokrasi yang baru yang dikenal yaitu

• Demokrasi liberal

• Demokrasi sosial

• Demokrasi Terpimpin

• Demokrasi Pancasila

Dalam usaha untuk menyelamatkan bangsa dan negara dari jurang kehancuran, Presiden Soekarno mengeluarkan sebuah konsepsi dengan nama Demokrasi Terpimpin. Keluarnya konsepsi ini antara lain disebabkan

• Masyumi, NU dan PSI menilai parlemen tidak berfungsi

• keinginan presiden untuk tampil menjadi kepala pemerintahan

• kegagalan badan konstituante dalam menyusun Undang-Undang Dasar Baru

• penolakan  PNI dan PKI terhadap pelaksanaan konsepsi presiden