Bacalah wacana di bawah ini!
(1) Syukur-syukur jadi anak superior dengan IQ diatas 130. (2) Dalam paradigma IQ dikenal dengan kategori hamper atau genius kalau seseorang punya IQ diatas 140. (3) Hingga hari ini pun masih banyak orang tua yang mengharapkan anak-anaknya pintar, terlahir dengan IQ (Intellegence Quotient) di atas level normal (lebih dari 100). (4) Harapan itu tentu sah saja. (5) Albert Einstein adalah ilmuwan yang IQ-nya disebut-sebut lebih dari 160.
Agar menjadi paragraf yang baik, maka urutan yang tepat untuk kalimat diatas adalah . . . .