yang termasuk dalam Tata Laksana Komprehensif DM adalah..

• 1.Identifikasi terhadap orang dengan DM tak terdiagnosis

• 1.Manajemen Pra-Diabetes untuk mencegah atau menghambat onset DM tipe 2 dan komplikasinya

• 1.Memastikan Kepatuhan pasien diabetes

  2.Monitoring efektivitas terapi diabetes

• 1.Edukasi dan Monitoring berkelanjutan

Bagaimanakah Identifikasi/Skrining orang DM yang Tak Terdiagnosis ?

• Segera anjurkan tes diabetes pada:

  ¨Umur > 45 tahun (2 x setahun, bila tak ada FR)

• ¨Overweight (BMI > 25 kg/m2) dg faktor resiko

• ¨Keturunan Langsung DM

• Riwayat Gestasional DM atau bayi dari ibu GDM

Apa sajakah faktor Resiko orang DM yang Tak Terdiagnosis ?

• Segera anjurkan tes diabetes pada:

  ¨Umur > 45 tahun (2 x setahun, bila tak ada FR)

• ¨Overweight (BMI > 25 kg/m2) dg faktor resiko

• ¨Keturunan Langsung DM

• Riwayat Gestasional DM atau bayi dari ibu GDM

Apa sajakah faktor Resiko orang DM yang Tak Terdiagnosis ?

• ¨Hipertensi TD > 140/90 mmHg

• ¨Overweight (BMI > 25 kg/m2) dg faktor resiko

• ¨Keturunan Langsung DM

• Riwayat Gestasional DM atau bayi dari ibu GDM

Apakah kriteria parameter Dari Diagnosis DM ?

• Kadar Glucosa Plasma Puasa > 126 mg/dL (> 7 mmol/L)

• Kadar Gula dalam Plasma

  2 Jam Post Prandial (OGTT) > 200 mg/dL (> 11,1 mmol/L)

• Kadar Glucosa Plasma Puasa < 100 mg/dL (5,6 mmol/L)

• Kadar Gula dalam Plasma

  2 Jam Post Prandial (OGTT) < 140 mg/dL (7,8 mmol/L)

Bagaimana cara mencegah Pra Diabetes menjadi DM tipe 2 ?

• ¨Orang dewasa dengan resiko tinggi: Program Pencegahan Diabetes (PPD) yg intinya modifikasi gaya hidup + (bila perlu) metformin

• ¨Anak2 dengan BMI > 85 sesuai umurnya, harus di konseling secara ketat untuk peningkatan aktivitas fisik & turun BB tanpa ganggu tumbuh kembang

• ¨Wanita dengan riwayat GDM:

  ¤PPD untuk meningkatkan resiko berkembang mjd DM

• ¤Menyusui dengan ASI ekslusif membantu meningkatkan resiko Obesitas à resiko DM juga ikut turun

Bagaimanakah Program Pencegahan DM?

• Terapi Nutrisi à untuk penurunan BB

• Aktivitas Fisik:

  •Minimal 30 menit latihan fisik moderat à 5 kali seminggu

• Penurunan berat badan:

  •Target realistis yang bermakna secara klinis menurunkan resiko DM adalah 5-7 % penurunan BB dari BB awal

• Fokus pada kadar gula darah dibawah 100 Gr/dL

Bagaimanakah monitoring Kepatuhan Diet pasien DM?

• ¨Makanan seimbang sesuai kebutuhan 3J à Jumlah-Jadwal-Jenis

• ¨Menurunkan jumlah porsi makan dengan komposisi dalam 1 porsi sebagai berikut ¼ gandum, ½ buah dan sayur, ¼ protein.

• komposisi makanan yang dianjurkan terdiri dari karbohidrat 45%-65%, lemak 20%-25%, protein 10%-20%, Natrium kurang dari 3g, dan diet cukup serat sekitar 25g/hari

• Menambah makanan yang mengandung lemak tersaturasi (biskuit, kue, fast food); menghindari alkohol

Monitoring Kepatuhan Olah Raga pada pasien DM berupa ?

• Berjalan pelan, jalan-jalan dengan bus, berbelanja, membersihkan rumah

• Berjalan cepat atau berjalan menuruni tangga, bersepeda, mencuci baju dengan tangan, menari pelan

• Berlari pelan, menaiki tangga, menari cepat, bermain bola voli / tenis meja.

• Lompat tali, basket, berenang.

Bagaimanakah monitoring Kepatuhan Obat pada pasien DM?

• ¨Terapi farmakologi untuk pasien diabetes melitus tipe 2 adalah insulin, α-glucosidase inhibitor, biguanida, meglitinid, peroxisome proliferator-activated receptor γ-agonist (yang biasa disebut dengan thiazolidinedion [TZD] atau glitazone), DPP-IV inhibitor, dan sulfonilurea

• ¨Kepatuhan pasien minum obat à gula darah terkontrol, cegah komplikasi penyakit diabetes mellitus, minimalis biaya obat2an

• Ketidakpatuhan pasien minum obat à gula darah tak terkontrol dan peningkatan nilai HbA1C.

• ¨PILL COUNT