2023 PAS XII SEJARAH PEMINATAN

KELAS

• X
• XI.1
• XI.2
• XII IPA
• XII IPS

NAMA

Pada 26 April – 6 Mei 1947 rombongan diplomat Indonesia di bawah pimpinan Sutan Sjahrir betemu dengan pejabat tinggi Mesir dan pembesar Ikhwanul Muslimin. Keputusan penting dari keputusan tersebut adalah ...

• Pengakuan de jure Mesir dan Liga Arab atas kemerdekaan Indonesia.
• Pembukaan kantor perwakilan pemerintah Indonesia di Kairo, Mesir.
• Pengutusan Mohammad Abdul Mun’im untuk bertemu Presiden Soekarno.
• Pendirian Panitia Pusat Perkumpulan Kemerdekaan Indonesia di Kairo.
• Penyelenggaraan sidang majelis Liga Arab yang membahas kedaulatan Indonesia.

Setelah mengakui kemerdekaan Indonesia secara de facto pada 22 Maret 1946, Mesir tetap berupaya memperjuangkan kedaulatan Indonesia dalam forum Internasional. Upaya Mesir tersebut dilakukan dengan cara . . . .

• memutus hubungan kerja sama politik dan ekonomi dengan Belanda secara sepihak
• mengajak negara-negara liga Arab untuk turut mengakui Indonesia sebagai negara yang berdaulat penuh
• menyiarkan berita kemerdekaan Indonesia melalui surat kabar Al-Ahram yang disebarkan ke negara-negara Timur Tengah
• membuka kantor kedutaan di Jakarta dan pengutusan sejumlah diplomat ke Indonesia pada April 1946
• mendesak Dewan Keamanan PBB untuk membentuk komisi perdamaian bagi Indonesia

Simpati Australia atas perjuangan kemerdekaan Indonesia ditandai dengan aksi protes para pelaut yang tergabung dalam Australian Seamen's Union in Sydney. Aksi tersebut dilatarbelakangi oleh . . . .

• pelarangan kapal dagang Australia untuk berlabuh di Indonesia
• pendirian gudang logistik militer Belanda di pelabuhan Australia
• blokade Belanda terhadap kapal-kapal Bugis yang berlayar menuju Australia
• diskriminasi perusahaan Belanda terhadap pelaut asal Indonesia
• pemanfaatan wilayah laut Australia sebagai basis pertahanan pasukan Belanda

Pada 24 September 1945 terjadi perstiwa Black Ban di Australia yang dipelopori oleh Waterside Workers Federation dan Australian Seamen’s Union in Sydney. Dampak peristiwa tersebut bagi Belanda adalah ...

• Terhambatnya pengiriman logistik militer ke Indonesia.
• Ditutupnya perusahaan pelayaran Belanda di pelabuhan Sydney.
• Berakhirnya kerja sama perdagangan antara Belanda dan Australia.
• Dikuasainya kapal SS Meroten Bay milik Belanda oleh pelaut Indonesia.
• Tertundanya pengiriman bantuan persenjataan dari Amerika Serikat.

India merupakan negara yang paling lantang mengecam Agresi Militer Belanda (AMB) I di Indonesia. Kecaman tersebut diwujudkan India melalui . . . .

• pemberian bantuan beras kepada Indonesia akibat blokade pasca-Agresi Militer I
• pelaksanaan Colombo Conference untuk menggalang dukungan terhadap kemerdekaan Indonesia
• penyampaian permasalahan kedaulatan Indonesia dalam sidang Dewan Keamanan PBB
• pengiriman armada pesawat untuk membantu pasukan Indonesia melawan Belanda
• pendirian pemerintahan darurat Republik Indonesia di Kota Mumbai saat Agresi Militer II

Peran diplomat memiliki peran penting dalam perjuangan pengakuan kemerdekaan Indonesia. Peran tersebut ditunjukkan dengan . . . .

• memberikan saran dan strategi kepada para pemimpin indonesia pada saat ditawan
• menyampaikan resolusi PBB atas masalah konflik Indonesia-Belanda kepada presiden
• memperjuangkan pengakuan kemerdekaan Indonesia melalui sidang PBB
• menjadi panutan bagi tokoh-tokoh militer Indonesia saat bertempur melawan Belanda
• menggantikan kedudukan Soekarno dan Hatta saat diasingkan di Belanda

Pada Agustus 1947 pememrintah Indonesia mengutus sejumlah diplomat untuk menghadiri sidang Dewan Keamanan PBB di Lake Success, Amerika Serikat. Diplomat tersebut antara lain .... [Pilih 3 Jawaban]

• A.A. Maramis
• Soedjatmoko
• Soedarsono
• Sutan Sjahrir
• Agus Salim

Pernyataan berikut yang menunjukkan informasi mengenai perjuangan diplomasi L.N. Palar ditunjukkan oleh kombinasi ....

• Menjadi anggota majelis parlemen Belanda di bawah partai ISDP.
• Menghadiri sidang Dewan Keamanan PBB di London tahun 1946.
• Menjadi salah satu pendiri Pemerintah Indonesia Pengasingan di New Delhi.
• Membuka kantor perwakilan Republik Indonesia di New York pada akhir 1947.
• Membuka Perwakilan RI di Singapura untuk mengamankan ekspor beras