pretest/post test ppl 2 pertemuan 1

1.     Bacalah artikel berikut ini untuk menjawab pertanyaan no. 1 dan 3.

Mengapa Uyah Bleng Berbahaya untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya

TIMESINDONESIA, MALANG –

Uyah Bleng atau orang Jawa banyak menyebutnya sebagai "kethek" ini ternyata masuk kategori bahan makanan yang berbahaya untuk kesehatan. Dalam jangka lama, makanan ini bisa merusak ginjal bahkan sampai kematian. Mengapa? Itu karena bahan makanan ini mengandung boraks. Karena itu dalam sidak Tim Satgas Kabupaten Malang, Senin (10/12/2018) siang di pasar Lawang, Tim Satgas ini terpaksa menyita Uyah bleng ini karena berbahaya buat kesehatan. Mengapa uyah bleng (natrium biborat, natrium piroborat, natrium tetraborat) ini masuk ke dalam kelompok barang berbahaya?.

Jawaban paling utama adalah karena mengandung boraks. Boraks bersifat basa lemah denga pH 9,15-9,20.

Penggunaan bleng dalam makanan bertujuan untuk memberikan aroma dan rasa khas di samping mengenyalkan dan membuat adonan mengembang. Tekstur dan rupa makanan menjadi bagus. Bleng membuat kerupuk gendar/karak/puli mekar saat digoreng dan terasa renyah. Zat ini juga berperan sebagai pengawet dan pengeras mie, lontong, ketupat, bakso, kecap, cenil, lupis, dan sosis. Boraks atau bleng hanya diperbolehkan dalam makanan dengan batas maksimal 1 gram per 1 kilogram atau 1:1000. Zat ini akan menumpuk dalam tubuh seiring seringnya mengonsumsi makanan yang mengandung boraks atau bleng. Dosis berlebihan akan menyebabkan demam, kerusakan ginjal, hingga kematian.

Bagaimana cara mengenali makanan yang mengandung bleng/boraks?

Ciri-ciri makanan yang mengandung zat ini adalah :

-  Kerupuk: renyah dan terasa getir

-  Bakso: sangat kenyal, warna cenderung. putih, tidak cokelat seperti warna daging

-  Mie basah: kenyal, lebih mengkilat, tidak lengket, dan tidak mudah putus

-  Lontong: sangat kenyal, terasa tajam, sangat gurih, terasa getir

(sumber: https://www.timesindonesia.co.id/read/news/ 192369/mengapa-uyah-bleng-berbahaya- untuk-kesehatan-begini-penjelasannya)

Berikut inipernyataanyangsesuaidengan permasalahanyangadapadaartikeldiatas adalah

• Penggunaan boraks pada makanan seperti kerupuk diperbolehkan jika dalam 5Kg tepung, boraks yang ditambahkan sebanyak 3 gram untuk membuat krupuk menjadi renyah

• A.     Uyah bleng yang biasanya digunakan dalam pembuatan krupuk nasi, mengandung zat yang berbahaya bagi kesehatan walaupun bukan tergolong ke dalam boraks

• A.      Uyah bleng atau boraks biasanya sering digunakan oleh pedagang mie ayam untuk bahan tambahan agar mie yang buat lebih lembut dan rasanya lebih gurih

• A.      Kandungan boraks yang menumpuk dalam tubuh seiring dengan seringnya mengonsumsi makanan yang mengandung boraks atau bleng akan menyebabkan berbagai dampak negatif bagi kesehatan, seperti anemia, kejang, dan stroke. 

Jika berbicara tentang bakso, pasti hampir seluruh masyarakat Indonesia suka makan bakso. Berdasarkan artikel di atas, bakso merupakan salah satu makanan yang rawan dicurangi dengan menambahkan boraks untuk membuat bakso agar lebih kenyal dan tahan lama. Untuk mengantisipasi agar terhindar dari boraks pada bakso maka solusi yang dapat dilakukan adalah ....

• A.      Mengurangi konsumsi bakso, karena selain rawan mengandung zat berbahaya seperti boraks, bakso juga banyak mengandung kolesterol sehingga kurang menyehatkan

• A.     Membuat bakso sendiri di rumah agar bahan-bahan yang digunakan lebih sehat dan tidak berbahaya bagi tubuh

• Melakukan uji sederhana dengan menusukkan tusuk gigi ke kunyit, selanjutnya tusuk gigi tersebut ditusukkan pada bakso yang akan dimakan. Jika terjadi perubahan warna menjadi merah maka bakso tersebut tidak boleh dikonsumsi

• Mengamati bakso yang akan dimakan. Apabila bakso tersebut memiliki tesktur yang lembut dan mudah hancur serta berwarna lebih cerah maka bakso tersebut mengandung boraks dan tidak boleh dikonsumsi

Dena sedang melakukan kegiatan eksperimen untuk menguji kandungan boraks pada makanan yang beredar di masyarakat. Ada 4 sample bahan makanan yang diteliti. Dena menggunakan larutan kunyit sebagai indikator ada atau tidaknya kandungan boraks. Dari eksperimen yang dilakukan oleh Dena diperoleh data sebagai berikut:

Berdasarkan data eksperimen uji boraks di atas pernyataan berikut yang benar adalah

• Bahan makanan D mengandung boraks karena menunjukkan perubahan warna menjadi merah akibat reaksi antara larutan kunyit dengan senyawa pada boraks yang bersifat basa

• Bahan makanan A dan D mengandung boraks karena menunjukan perubahan warna menjadi merah akibat reaksi antara larutan kunyit dengan senyawa pada boraks yang bersifat basa

• Bahan makanan B tidak mengandung boraks karena tidak menunjukkan perubahan warna akibat reaksi antara antara larutan kunyit dengan senyawa pada boraks yang bersifat asam

• Bahan B dan C mengandung boraks karena tidak menunjukkan perubahan warna akibat reaksi antara antara larutan kunyit dengan senyawa pada boraks yang bersifat asam

Seorang anak mencoba mencelupkan kertas lakmus merah ke dalam larutan A ternyata kertas lakmus tidak berubah warnanya, lalu kertas lakmus merah dicelupkan ke dalam larutan B, kertas lakmus berubah warna menjadi biru. Kesimpulan yang benar kedua larutan adalah

• Larutan A dan B bersifat garam
  

• Larutan A bersifat asam dan basa
  

• Larutan A bersifat asam, larutan B bersifat basa
  

• Larutan A dan B bersifat asam
  

• Larutan A dan B bersifat basa

Kertas lakmus biru berubah menjadi merah apabila ditetesi larutan

• Condisioner

• Pembersih lantai 

• Sabun mandi

• Shampo

• Detergen

disajikan Data hasil uji coba larutan dengan lakmus seperti di samping, Maka larutan yang mengandung ion OH- adalah..

• 1 dan 2 

• 1 dan 3 
  

• 1 dan 5
  

• 2 dan 3
  

• 4 dan 5

Apabila ekstrak bunga sepatu merah digunakan sebagai indikator asam basa, maka gejala berikut yang benar adalah

• Dalam asam berwarna merah dan di dalam basa berwarna hijau
  

• Dalam asam berwarna hijau dan di dalam basa berwarna merah
  

• Dalam asam berwarna ungu dan di dalam basa berwarna merah

• Dalam asam berwarna merah dan di dalam basa berwarna ungu
  

• Dalam asam berwarna orange dan di dalam basa berwarna biru

Bahan berikut dijadikan sebagai indikator alami asam-basa adalah

• Kulit jeruk 
  

• Kulit manggis 
  

• Kulit tomat
  

• Kulit pisang
  

• Kulit magga

Warna yang ditunjukkan oleh basa dengan indikator alami adalah

• Kemerahan 
  

• Kebiruan atau kehijauan 
  

• Keunguan
  

• Kehitaman
  

• Kejinggaan

Nilai pH yang baik digunakan pada rambut adalah sekitar

• 0 – 1 
  

• 1 – 6,5 
  

• 6,5 – 7,5

• 7,5 - 10
  

• 10 – 14