AL-QUR'AN HADIS BAB 7 "BERKOMPETISI DALAM KEBAIKAN"

Lanjutan QS. Fatir : 32 berikut adalah

....ثُمَّ أَوْرَثْنَا ٱلْكِتَٰبَ ٱلَّذِينَ ٱصْطَفَيْنَا مِنْ عِبَادِنَا ۖ فَمِنْهُمْ

• كَافِرٌ 

• مُسْلِمٌ

• ظَالِمٌ لِنَفْسِهِ 

• مُقْتَصِدٌ

• سَابِقٌ بِالخَيْرَاتِ

Perhatikan QS. Fatir : 32

ثُمَّ أَوْرَثْنَا ٱلْكِتَٰبَ ٱلَّذِينَ ٱصْطَفَيْنَا

Makna kata ( ٱصْطَفَيْنَا ) adalah .... 

• Kami pilih

• Kami angkat

• Kami harapkan

• Kami utus

• Kami jauhkan

Golongan yang bersikap meninggalkan perintah-perintah Allah swt dan mengerjakan larangannya disebut dengan istilah....

• Saabiqun bil hayat

• Hubbu dunya

• Dzalimun linafsih

• Muqtashid

• Saabiqun bil khairat

Arti dari lafal ( مُّقْتَصِدٌ ) dalam QS. Fatir : 32 adalah ....

• Yang pertengahan

• Yang pertama

• Yang lebih dahulu

• Yang zalim

• Yang akhir

Golongan yang bersikap segera melakukan kebaikan-kebaikan dengan izin Allah disebut dengan istilah....

• Saabiqun bi sayyiaat

• Muqtashid

• Hubbu dunya

• Dzalimun linafsih

• Saabiqun bil khairat

Golongan yang bersikap selain melaksanakan semua kewajiban dan menjauhi segala larangan, juga terkadang masih meninggalkan perkara yang disunahkan dan melakukan perkara-perkara yang dimakruhkan disebut dengan istilah….

• Saabiqun bi sayyiaat

• Muqtashid

• Hubbu dunya

• Dzalimun linafsih

• Saabiqun bil khairat

Perhatikan QS. Fatir : 32 berikut..

ثُمَّ أَوْرَثْنَا ٱلْكِتَٰبَ ٱلَّذِينَ ٱصْطَفَيْنَا مِنْ عِبَادِنَا ۖ فَمِنْهُمْ ظَالِمٌ لِّنَفْسِهِۦ وَمِنْهُم مُّقْتَصِدٌ وَمِنْهُمْ سَابِقٌۢ بِٱلْخَيْرَٰتِ بِإِذْنِ ٱللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ هُوَ ٱلْفَضْلُ ٱلْكَبِيرُ

Makna kata ( ٱلْفَضْلُ ٱلْكَبِيرُ ) adalah ....

• Kami pilih

• Kami wariskan

• Karunia yang besar

• Kuasa atas segala sesuatu

• Ampunan dan pahala yang besar

Ungkapan  حَيَاةً طَيَّبَةً  menurut Ali bin Abi Thalib adalah ....

• Kehidupan yang sejahtera di dunia dan di akhirat

• Kehidupan yang disertai qana’ah

• Ketentraman jiwa

• Kesejahteraan hidup di dunia saja

• Semua kebutuhan hidupnya akan tercukupi

Ungkapan  حَيَاةً طَيَّبَةً  menurut Ibnu Katsir adalah ....

• Kehidupan yang sejahtera di dunia dan di akhirat

• Kesejahteraan hidup di dunia saja

• Semua kebutuhan hidupnya akan tercukupi

• Ketentraman jiwa

• Kehidupan yang disertai qana’ah

Hidup sejahtera dan bahagia dengan rezeki yang halal dan baik merupakan salah satu ungkapan dari kata حَيَاةً طَيَّبَةً menurut ....

• Abu Thalib

• Ibnu Mas'ud

• Ali bin Abi Thalib

• Ibnu Katsir

• Ibnu 'Abbas