Asesmen Formatif 1 - Kerajaan

Raja Mulawarman memiliki sikap dermawan yang perlu dicontoh oleh generasi muda. Sikap terpuji itu ditulis dalam Prasasti Yupa berupa...

• Menghadiahkan 20.000 ekor lembu kepada Brahmana

• Membangun tempat ibadah Waprakeswara

• Menaklukan suku-suku di Hulu Sungai Mahakam

• Mengundang para brahmana dari India ke Kutai

• Membuat tujuh buah Yupa peringatan

Kerajaan Tarumanegara  banyak meninggalkan sumber informasi sejarah berupa prasasti. Salah satu prasasti yang dibuat pada masa Kerajaan Tarumanegara adalah prasasti Ciaruteun yang menerangkan tentang

• Perluasan wilayah ke Pulau Sumatera pada masa Raja Purnawarman

• Pemindahan Ibukota dari Jayasingapura ke Ibukota baru bernama Sunda

• Pembangunan sebuah terusan untuk mengatasi banjir dan kekeringan

• Keberhasilan Tarumanegara menguasai jalur dagang di Selat Sunda

• Telapak kaki Raja Purnawarman yang digambarkan sebagai kaki Dewa Wisnu

Raja Sanjaya mendirikan sebuah dinasti  yang menganut agama Hindu Syiwa yang menjadi cikal-bakal  trah Dinasti Sanjaya di Jawa. Hal tersebut ditandai dengan peristiwa

• Pendirian sebuah lingga di Desa Kunjarakunja

• Membangun komplek Candi Prambanan

• Mengadakan upacara Aswamedha

• Membangun Keraton Candi Ratu Boko

• Penyusunan Kitab Sang Hyang Kahayamanikan

Sebelum masuknya tradisi Hindu Jawa yang dibawa oleh orang-orang Majapahit, Bali telah memiliki adat istiadat yang unik. Salah satunya adalah tradisi menaruh jenazah dibawah pohon Taru Menyan yang dikembangkan oleh Suku

• Penida

• Gel-gel

• Bali Aga

• Sasak

• Bawean

Kerajaan Kalingga yang berkuasa di sekitar pesisir utara Jawa, berkembang pesat pada abad ke 6 Masehi. Faktor ekonomi yang mendorong pesatnya perkembangan Kerajaan Kalingga adalah

• Kerajaan Kutai di Kalimantan mengalami kemunduran

• Ramainya perdagangan beras dan rempah di pantai utara Jawa

• Banyaknya pendeta Buddha Tiongkok yang belajar di Kalingga

• Keberhasilan Raja Sanna menaklukan wilayah pedalaman Jawa

• Terjalinnya hubungan diplomatic dengan Tiongkok

Kerajaan Sriwijaya temasuk salah satu kerajaan yang banyak menghasilkan prasasti. Salah satu diantaranya adalah Prasasti Kota Kapur yang ditemukan di Pulau Bangka yang berisi tentang

• Dapunta Hyang memimpin 20.000 pasukan untuk menaklukan beberapa wilayah

• Kutukan terhadap mereka yang menentang dan melakukan kejahatan terhadap Sriwijaya

• Penaklukan Bumi Jawa yang dianggap tidak berbakti kepada Sriwijaya

• Pembangunan asrama bagi para pendeta  Budha dari Sriwijaya

• Keberhasilan Sriwijaya berhasil menguasai Tanah Genting Kra dan Semenanjung Malaya

Dalam upaya membangun aliansi politik, Kerajaan Singasari pernah menghadiahkan simbol persahabatan kepada Raja Kerajaan Melayu Dharmasraya berupa

• Naskah Tantrayana

• Arca Amoghapasa

• Putri Kertanegara

• 100 gajah perang

• Emas dan  rempah-rempah

Kemegahan  Candi Borobudhur menjadi bukti keluhuran budi pekerti nenek moyang  Bangsa Indonesia. Hal tersebut nampak pada relief “Karmawibhangga” yang memuat cerita

• Kelahiran tokoh Sidhharta Gautama sebagai pendiri ajaran Buddha

• Seseorang yang berhasil masuk Nirwana atas bantuan orang-orang suci

•                                   Seseorang Pangeran  yang taat memeluk agama Buddha

•                                    Sang Buddha pertama kali berkhotbah setelah mendapat pencerahan

•                                    Perilaku jahat yang dilakukan didunia akan mendapat siksa diakhirat      

Perpindahan pusat kerajaan Mataram Kuno dari Jawa Tengah ke Jawa Timur oleh Empu Sindok yang berpusat disekitar Sungai Brantas berdampak pada sektor perekonomian yaitu

• Sistem perdagangan dengan cara barter mulai ditinggalkan

• Ancaman serangan Sriwijaya semakin berkurang

• Terjadi perubahan corak masyarakat agraris menjadi masyarakat maritim

• Batu andhesit digantikan batu bata sebagai bahan pembuatan candi

• Mulai berkembang bandar-bandar dagang didaerah pedalaman

Untuk mencapai kestabilan politik dan mengurangi acaman dari pihak luar,  Kerajaan Majapahit menerapkan kebijakan luar negeri yang dikenal dengan Mitreka Satata  yaitu

• Menjalin persahabatan yang sederajat dengan kerajaan-kerajaan besar

• Memberikan otonomi yang luas kepada negeri bawahan selama setia kepada Majapahit

• Membagi pusat pemerintahan berupa Keraton Barat di Daha dan Keraton Timur di Wengker

• Tidak memihak kepadda kerajaan-kerajaan yang sedang berkonflik

• Memberikan dukungan bagi gerakan pemberontakan dinegeri lawan politik Majapahit