TEBAK NAMA TOKOH WALI SONGO

TEBAK NAMA TOKOH WALI SONGO

9th - 12th Grade

9 Qs

quiz-placeholder

Similar activities

Demak 12 ips 2

Demak 12 ips 2

11th Grade

15 Qs

kelas XII BAB 2 Teks Sejarah

kelas XII BAB 2 Teks Sejarah

12th Grade

11 Qs

susulan sejaman xi The big Kingdom in Indonesia

susulan sejaman xi The big Kingdom in Indonesia

1st - 10th Grade

10 Qs

Sunan Drajat Lamongan Kelas 6

Sunan Drajat Lamongan Kelas 6

12th Grade

10 Qs

QUIZ SKI KELAS 9

QUIZ SKI KELAS 9

9th Grade

15 Qs

Islam Nusantara

Islam Nusantara

9th Grade

10 Qs

ULHAR 2 SKI

ULHAR 2 SKI

12th Grade

10 Qs

Kelas 9 bab 12 tradisi Islam  di Nusantara

Kelas 9 bab 12 tradisi Islam di Nusantara

7th - 9th Grade

10 Qs

TEBAK NAMA TOKOH WALI SONGO

TEBAK NAMA TOKOH WALI SONGO

Assessment

Passage

Other

9th - 12th Grade

Easy

Created by

Naila Fathiyya

Used 13+ times

FREE Resource

9 questions

Show all answers

1.

FILL IN THE BLANK QUESTION

1 min • 1 pt

Maulana Malik Ibrahim, tokoh Islam di Jawa abad ke-15, datang dari Arab ke Gresik sekitar 1404 M. Dikenal sebagai pendakwah yang ramah dan damai, berperan penting dalam menyebarkan Islam di tengah masyarakat Hindu dan Buddha Majapahit. Dia menggabungkan dakwah dengan dagang, mendirikan pesantren di Desa Leran, Gresik, untuk mendidik pemuka agama berikutnya. Meski Raja Majapahit tidak masuk Islam, Maulana Malik Ibrahim diberikan tanah di Desa Gapura. Setelah kematiannya pada tahun 1419 M, ia diakui sebagai tokoh penting dalam sejarah Islam Jawa.

2.

FILL IN THE BLANK QUESTION

1 min • 1 pt

Tokoh Islam penting abad ke-15 di Jawa. Lahir 1401 M, tiba di Jawa 1443 M, wafat 1481 M di Demak, dimakamkan di Ampel, Surabaya. Merupakan putra dari Sunan Gresik, dia aktif saat keruntuhan Majapahit. Dipanggil pemerintah untuk memulihkan moral masyarakat. Meski penguasa tidak masuk Islam, ia diizinkan mengajarkan islam tanpa paksaan. Mendirikan pesantren di Ampel. Toleran terhadap perbedaan, mengajak hindari lima hal tercela. Menekankan adab, norma, dan nilai-nilai Islam dalam mendidik masyarakat. Memiliki nama lain Raden Rahmat.

3.

FILL IN THE BLANK QUESTION

1 min • 1 pt

Tokoh ini adalah salah satu dari Wali Songo yang berperan penting dalam penyebaran Islam di Jawa abad ke-15. Memiliki nama asli Raden Makdum Ibrahim. Lahir sekitar abad ke-14 M, ia memanfaatkan alat musik tradisional bonang untuk berdakwah. Memulai pendidikan agama dari pesantren ayahnya, Sunan Ampel, lalu melanjutkan studi di luar Jawa. Kembali ke Jawa untuk menyebarkan Islam dengan menggunakan pendekatan budaya dan menciptakan suluk, syair-syair yang berisi ajaran Islam. Meskipun menghadapi penentangan, Raden Makdum Ibrahim tetap mengutamakan pendekatan damai dalam misi dakwahnya.

4.

FILL IN THE BLANK QUESTION

1 min • 1 pt

Tokoh ulama berperan besar dalam penyebaran Islam di Jawa Timur abad ke-15 hingga ke-16 Masehi. Putra Sunan Ampel, ia dikenal dengan nama Syarifuddin atau Raden Qosim. Dilahirkan sekitar 1470 M, wafat 1522 M, dimakamkan di Desa Drajat, Lamongan, Jawa Timur, ia melakukan dakwah dengan metode bijak dan tidak memaksa. Salah satu ajarannya adalah konsep Catur Piwulang, mengajarkan welas asih tanpa memandang suku, agama, ras, atau golongan. Menggunakan kesenian tradisional seperti tembang pangkur dengan gending gamelan untuk menarik perhatian masyarakat dan memperluas pengaruh Islam.

5.

FILL IN THE BLANK QUESTION

1 min • 1 pt

Tokoh ini merupakan salah satu dari sembilan wali yang menyebarkan Islam di tanah Jawa. Lahir sekitar tahun 1500 M di daerah Jipang Panolan, Blora, dan wafat pada tahun 1550 M, dimakamkan di Kudus, Jawa Tengah. Memperdalam ilmu agama Islam dari ayahnya dan ulama lain seperti Kiai Telingsing dan Sunan Ampel. Menggunakan metode dakwah tanpa kekerasan, turut membaur dalam masyarakat, dan menarik simpati dengan menghormati tradisi setempat. Salah satu caranya adalah membangun pancuran wudu di masjid dengan delapan pancuran untuk menarik minat masyarakat.

6.

FILL IN THE BLANK QUESTION

1 min • 1 pt

Tokoh ini, dikenal sebagai Raden Paku atau Ainul Yaqin, lahir sekitar tahun 1442 M di Blambangan dan wafat pada tahun 1506 M. Belajar agama Islam dari Sunan Ampel dan Sunan Bonang, mendirikan pesantren di Sidomukti yang menjadi pusat kekuasaan Giri Kedaton. Mahir dalam politik, ia menyerahkan pemerintahan Majapahit kepada Raden Patah, langkah awal berdirinya kerajaan Islam pertama di Jawa, yaitu Demak Bintoro. Selain pendidikan formal di pesantren, ia menyebarkan Islam melalui pendekatan budaya dan politik, menciptakan tembang-tembang populer di kalangan masyarakat seperti Asmaradhana.

7.

FILL IN THE BLANK QUESTION

1 min • 1 pt

Tokoh tersebut, Raden Said, adalah salah satu dari Wali Songo. Lahir sekitar tahun 1450 M di Tuban dan wafat sekitar tahun 1580 M. Meskipun dari kalangan bangsawan, hidupnya sederhana. Bertemu Sunan Bonang setelah diusir ayahnya, lalu berguru kepada Sunan Gunung Jati dan wali lainnya. Sebagai Sunan Kalijaga, menyebarkan Islam melalui pemerintahan, keagamaan, dan kesenian. Terlibat dalam pembangunan Masjid Agung Demak. Memperkenalkan Islam secara bertahap tanpa menghilangkan tradisi lama. Menjadi penasehat kerajaan Demak dan berpengaruh besar. Dalam berpakaian, ia tidak menggunakan busana khas ulama tetapi berbaur dengan masyarakat untuk meraih hati mereka.

8.

FILL IN THE BLANK QUESTION

1 min • 1 pt

Tokoh tersebut merupakan salah satu dari Wali Songo aktif pada abad ke-15 hingga awal abad ke-16 Masehi, dikenal karena pemakamannya di Gunung Muria, Kudus. Wilayah dakwahnya terutama di pantai utara Jepara dan sekitarnya. Menggunakan seni sebagai media dakwah, lebih suka berdakwah kepada rakyat lapisan bawah dan mengajarkan Islam kepada berbagai golongan masyarakat. Aktif dalam menyebarkan Islam pada masa kejayaan kasultanan Demak, mempertahankan seni tradisional dan menciptakan karya seni sebagai media dakwah.

9.

FILL IN THE BLANK QUESTION

1 min • 1 pt

Tokoh tersebut adalah seorang ulama terkenal yang lahir pada tahun 1450 M dengan nama asli Syarif Hidayatullah. Setelah menyelesaikan pendidikan agama di luar negeri, kembali ke Jawa dan menetap di Caruban dekat Cirebon. Sebagai penguasa Kasultanan Cirebon, ia berperan dalam penyebaran Islam di Jawa dengan membuat kebijakan untuk menyederhanakan pajak dan membangun masjid. Dalam dakwahnya, menunjukkan toleransi Islam terhadap kepercayaan lain dan menjadi contoh integrasi antara ulama dan penguasa dalam menyebarluaskan ajaran Islam di Jawa.