Ayah Ingin Minta Maaf | #08FreeOurMinds

Ayah Ingin Minta Maaf | #08FreeOurMinds

Professional Development

10 Qs

quiz-placeholder

Similar activities

Damai Sejahtera - GPS 12/01/23

Damai Sejahtera - GPS 12/01/23

Professional Development

10 Qs

𝘊𝘦𝘯𝘵𝘦𝘳 𝘰𝘧 𝘉𝘭𝘦𝘴𝘴𝘪𝘯𝘨𝘴 | #13FreeOurMinds

𝘊𝘦𝘯𝘵𝘦𝘳 𝘰𝘧 𝘉𝘭𝘦𝘴𝘴𝘪𝘯𝘨𝘴 | #13FreeOurMinds

Professional Development

10 Qs

QUIZ IJDA JABAR 10 2025

QUIZ IJDA JABAR 10 2025

Professional Development

15 Qs

MAIN BARENG YUK

MAIN BARENG YUK

Professional Development

11 Qs

LATIHAN UJIAN BAB 1 QURAN HADITS KELAS XI MA YPP JAMANIS

LATIHAN UJIAN BAB 1 QURAN HADITS KELAS XI MA YPP JAMANIS

2nd Grade - Professional Development

10 Qs

Quiz Pak Stefanus - 18 Oktober 2023

Quiz Pak Stefanus - 18 Oktober 2023

Professional Development

15 Qs

Kebahagiaan sejati bab 6

Kebahagiaan sejati bab 6

Professional Development

10 Qs

Agama kelas 2

Agama kelas 2

5th Grade - Professional Development

15 Qs

Ayah Ingin Minta Maaf | #08FreeOurMinds

Ayah Ingin Minta Maaf | #08FreeOurMinds

Assessment

Quiz

Religious Studies

Professional Development

Hard

Created by

from gloomy to bloomy

Used 9+ times

FREE Resource

10 questions

Show all answers

1.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

1 min • 10 pts

Media Image

Tahun 2020 lalu, ada statement berbasiskan data yang ini bahkan disampaikan langsung oleh Direktur Jenderal PAUDDASMEN

Data ini semakin menebalkan makna bahwa memang, keluarga itu sejatinya benteng pertahanan terakhir dari kerusakan-kerusakan.

Problematikanya yang umumnya terjadi hari ini, keluarga yang seharusnya hadir menjadi rumah, ternyata belum tentu jadi menjadi rumah yang teduh. Anak-anak muda yang kini tumbuh dewasa fisiknya, berkutat pada lifestyle makan yang berlebihan, semua orang ingin bicara hingga kebodohan dimana-mana, urusan seks bukan sesuatu yang sulit menjadi bahan obrolan, anak muda lebih dekat dengan temannya daripada ayahnya. Dan banyak hal yang ternyata, itu semua sudah dikabarkan Rasulullah ﷺ dari kejauhan 1400 tahun yang lalu.

Semua hal nggak nyaman ini tetap ada hulunya, dimanakah sumber masalah ini?

Seorang Suami yang lebih takut kepada Istrinya daripada Ibunya

Seorang Ayah yang punya sifat ad-dayyuts

Seorang Ayah yang punya sifat al-gayur

Sejatinya ada invisible hand dari Dajjal

Answer explanation

Pembahasan Materi di Matchday 08 ini perlu kita pahami dengan penuh kehati-hatian, karena kita nggak menginginkan situasi dimana ilmu yang nggak runut dipahami, lalu hanya tahu sepotong-potong itu berakhir menjadi dalil dan pembenaran untuk menyerang orang tua kita—dalam hal ini tentang Ayah—untuk justru berbalik mendebat dan memusuhinya. Bukan ilmu yang jadi sebuah pembenaran bagi kita untuk bersitegang penuh tuntutan dan menjauhkan diri kita dan dan hati kita dari Ayah. Melainkan sejatinya, ilmu itu awal untuk mendekatkan kita dan menjadikan kita senantiasa mencintai Ayah.

Dengan teduh, Ustadz Oemar Mita menyampaikan, "Karena sesungguhnya tidak ada orang yang paling berhak untuk mendapatkan udzurmu selain pasangan, orang tua, dan guru kita. Dan tentunya, kalau kita mendapati kesalahan yang dimiliki oleh mereka, maka orang yang harusnya paling berupaya menutupi aib dan kekurangan itu adalah kita."

Ilmu itu pada dasarnya bisa jadi pelita kita dari suramnya kegelapan yang menghindarkan kita jadi sosok yang negatif ketika kehilangan harapan dari setiap getirnya menjalani kehidupan.

Dalam buku 'This is the end' karya Ustadz Oemar Mita, beliau menempatkan posisi materi berbagai fenomena manusia pada masa fitnah lebih dulu, sebelum memaparkan materi fenomena keluarga. Memberikan makna, bahwa tidaklah keluarga yang kita dititipin Allah hari ini dan menjadi anak ini bagian dari takdir-Nya, melainkan fenomena manusia masa fitnah yang diluar kendali kita ini benar-benar bisa menjadi pelajaran yang perlu kita hindari untuk melindungi bersama keluarga ini dari api Neraka.

Jujurly, kabar dari Rasulullah ﷺ dari fenomena manusia di masa fitnah itu banyak sekali. Namun tetap kita ambil secukupnya, se-relatenya yang minimal... Kita jadi mulai memahami kenapa keluarga itu belum tentu jadi rumah yang teduh meskipun kita Muslim.

• Atmosfer Pembicaraan

"Adapun gaya pembicaraan sangat kental dengan hujatan, celaan, dan umpatan. Sebagaimana yang dikabarkan oleh Rasulullah bahwa tidak akan terjadi hari kiamat sehingga orang yang dipercaya akan didustakan, sedangkan orang yang berkhianat justru akan dipercaya, kemungkaran dan cercaan akan menjadi kebiasaan umum, terputusnya tali silaturahmi, dan tetangga yang buruk." (HR. Ahmad no. 6886)

• Perempuan Bersolek

"Ada dua golongan penduduk neraka yang belum aku lihat sekarang ini. Satu kaum yang bersama mereka, cambuk-cambuk seperti ekor sapi yang dipakai untuk memukul orang. Wanita mereka berpakaian, tetapi telanjang, bergaya pundak mereka, dan berpaling dari kebenaran. Kepala mereka seperti punuk unta kurus, mereka tidak masuk surga dan tidak mencium baunya. Padahal baunya tercium dari jarak perjalanan sekian dan sekian." (HR. Muslim, no. 2128)

Sikap tabaruj (bersolek) bergandengan dengan pola hidupnya. Mereka keluar dari rumah bersama dengan para lelaki, membaur tanpa sekat di banyak tempat karena tidaklah bersolek dilakukan para wanitanya kecuali untuk dilihat. Ikhtilat menjadi satu kemestian yang harus hadir untuk memuaskan hasil bersoleknya. Sikap tabaruj itu terus menimbulkan efek domino, di antaranya ialah hilangnya rasa malu yang sejatinya menjadi perhiasan setiap kaum hawa pada kehidupannya. Ketika banyak wanita kehilangan rasa malunya, bisa dipastikan gerbang kerusakan akan terbuka lebar.

• Akibat Hanya Sibuk Dunia

"Akan tiba suatu zaman atas manusia di mana perhatian (obsesi) mereka hanya tertuju pada urusan perut dan kehormatan mereka hanya pada kekayaan (benda) semata, kiblat mereka hanya urusan wanita (seks) dan agama mereka adalah uang (harta, emas dan perak). Mereka adalah makhluk Allah ﷻ yang terburuk dan tidak akan memperoleh bagian di sisi Allah ﷻ di akhirat kelak." (HR. Ad-Dailami)

Pikiran saat itu sangat lengket dengan material sehingga tidak ada siang dan malam, kecuali hanya terpikir oleh urusan dunia yang tidak ada habisnya, sehingga ketika pikiran ini telah meracuni kebanyakan manusia, maka terjadilah manusia yang selalu tidak pernah lelah mencari dunia untuk memuliakan dirinya di hadapan banyak orang. Ketika telah meraih semua uang, maka uang hanya akan dibelanjakan dengan apa pun yang berkaitan dengan syahwatnya.

________________________________________

Setelah pemaparan singkat yang begitu menyedihkan tentang bagaimana profil manusia di akhir zaman, maka kita akan mempelajari bagaimana kabar yang dipaparkan oleh Rasulullah ﷺ tentang kondisi keluarga pada masa-masa fitnah telah terjadi.

❝ Rasulullah ﷺ dari HR. An-Nasa'i, no.2562

Ada tiga golongan manusia yang tidak akan dilihat oleh Allah (dengan pandangan kasih sayang) pada hari kiamat nanti, yaitu orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya, perempuan yang menyerupai laki-laki, dan ad-dayyuts.

Makna ad-dayyuts adalah seorang suami atau bapak yang membiarkan terjadinya perbuatan buruk dalam keluarganya. Lawannya adalah al-gayur orang yang memiliki kecemburuan besar terhadap keluarganya sehingga dia tidak membiarkan mereka berbuat maksiat.

Kenapa sifat ghayyur itu menjadi kultur yang hilang dalam keluarga muslim? Karena setan dalam kalangan manusia akan memotret ghayyur akan disediakan dengan penyerupaan yang menyeramkan! Ketika ada bapak ingin menjaga anaknya dengan penjagaan terbaik, datanglah wali-wali setan dalam kalangan manusia yang membuat narasi, berita, dan informasi...

"Dasar pria kaku!"

"Ayah kok membelenggu anak!"

"Dasar laki-laki radikal!"

Akhirnya tekanan besar dari informasi yang begitu kuat, yang menempatkan seorang laki-laki memiliki sifat ghayyur, cemburu karena Allah demi menjaga keluarganya karena Allah... Dampak besarnya, pelan-pelan melepas sifat cemburu dalam ketaatan keluarganya kepada Allah. Dan rela secara ikhlas untuk menjadi seorang laki-laki yang dayyuts.

Mari menghela nafas, karena menjadi Ayah tak sebercanda itu.

2.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

1 min • 10 pts

Media Image

Apple dengan Peta dan Google dengan Maps, akhirnya membuat keputusan kontroversial di tahun 2020 ketika menghilangkan total Palestina untuk di gantikan israel dalam aplikasinya. Ustadz Husein Gaza dengan cerdasnya membuat vlog eksklusif bagaimana tanggapan warga Gaza langsung ketika dunia heboh dengan berbagai pandangannya.

Zuhdi Irhim ketika itu masih 14 tahun menanggapi yang intinya mempertanyakan dimana eksistensi kita yang selama ini bungkam dan baru tiba-tiba muncul hanya ketika mempermasalahkan nama Palestina yang dihilangkan di peta, bukannya marah dengan diri sendiri karena belum belajar apalagi mengajarkan ilmu tentang Baitul Maqdis kepada keluarganya.

Jawaban ini terlalu menohok dari remaja 14 tahun kalau hanya berangkat dari kesadaran mandiri,

itulah mengapa salah satu peran ayah itu disebut?

Qiyam

Qowwamah

Qiimatu

Istiqamah

Answer explanation

Media Image

Suatu ketika salah satu pemimpin kaum Anshar yang bernama Sa'ad bin Rabi' mendapati istrinya, Habibah binti Zaid, berperilaku durhaka kepadanya. Itu membuat Sa'ad sampai menampar istrinya. Ayah mertuanya tidak terima dengan perilaku menantunya itu dan mengadu kepada Rasulullah ﷺ.

"Ya Rasulullah, apakah aku harus memisahkan keduanya, sebab suaminya telah menamparnya?" Kata sang ayah kepada Rasulullah ﷺ.

"Hendaknya istrinya membalas hal yang serupa kepada suaminya." Sabda Rasulullah ﷺ kepada mereka agar suaminya mendapatkan qishash.

Sang istri bersama ayahnya segera pergi menemui suaminya. Belum sampai mereka pergi jauh, Rasulullah ﷺ memanggil mereka kembali.

"Kembalilah kalian, karena Jibril telah mendatangiku dan Allah menurunkan ayat ini." Setelah Rasulullah ﷺ membacakan ayat yang diatas, beliau bersabda "Aku menginginkan sesuatu, tetapi apa yang Allah kehendaki jauh lebih baik."

Di dalam tafsir Al-Qurthubi diterangkan, karena turunnya ayat ini sang suami pun tidak jadi di-qishash. Ayat ini adalah petunjuk sebenarnya bagaimana menjadi seorang suami dan bagaimana seharusnya menjadi seorang istri.

Disebutkan bahwa Suami adalah qowwam bagi istri. Imam Al-Qurthubi menjelaskan arti kata qowwam, yaitu mengurus sesuatu dan mengaturnya berdasarkan pertimbangan serta menjaganya dengan sungguh-sungguh. Akan banyak sekali turunan-turunan makna dari qowwam ini. Menunjukkan betapa banyak peran ketika menjadi suami dan ayah. Tetapi, kita hanya ambil beberapa saja, sesuai konteks soal dari nomor 2-4. Karena untuk menghadirkan makna sebagai sosok pembelajar yang hari ini belum menjadi suami dan ayah, untuk mereka yang hari ini menelusuri keperluan besok ketika menikah, bukan judgement orang-orang sebelum kita yang mungkin keterbatasannya dengan ilmu.

Dalam konteks soal ini, kita menemukan makna قيمة (Qiimatu) yang berarti nilai. Add value.

Memang benar, Ibu adalah kampus utama seorang anak, disebut Al-um madrasatul aulad. Ketika Ibu menjadi sekolah yang berkualitas dengan menghasilkan alumni-alumni yang unggul bagi anak-anaknya. Tapi jangan lupa bahwa wal abb mudiroha, ayah adalah kepala sekolahnya. Perannya begitu besar dalam menenangkan sekolah yang sedang berguncang. Memperbaiki sekolah dari kerusakan yang terjadi adalah peran seorang ayah.

Bahkan pendidikan sosok ayah kepada anaknya banyak diabadikan langsung oleh Allah di dalam Al-Qur'an. Ada Nabi Ismail yang dididik langsung oleh bapaknya, yaitu Nabi Ibrahim. Luqman al-Hakim sebagai bapak ia mengajarkan tauhid dan menasihati anaknya tentang hakikat kehidupan di dunia, ada Nabi Yusuf dicetak dari sang bapak, yaitu Nabi Ya'kub.

Maka peran kontribusi orang tua, baik ibu maupun ayah memiliki andil besar dalam mencetak manusia hebat menyejarah. Rumah yang sehat merujuk pada sehatnya peradaban dan sangat menentukan masa depan anak-anak.

Karenanya, formula nikah tidak dicipta oleh kisah romantisme Layla dan Majnun, dimana cinta membuat mereka menjadi gila. Bukan pula diramu oleh legenda Romeo dan Juliet, yang cinta membuat mereka bunuh diri bersama. Namun, digambarkan oleh kisah ala Najmuddin dan Sit Khatun, dimana cinta mereka sanggup mengubah alur sejarah dunia, di Baitul Maqdis.

Maka ketika laki-laki menjadi suami dan ayah, memerankan sosok sebagai Qiimatu atau Add Value, mampu memberi nilai dalam keluarga, membuat suasana menjadi cair, menghadirkan makna yang bagus dengan energi positif pas diuji kesabaran dan kesyukuran...

... Itupun nggak terlepas dari laki-laki yang punya sifat ghayyur, yang punya kecemburuan besar terhadap keluarganya sehingga dia nggak membiarkan mereka berbuat maksiat.

Karena jika yang terjadi sebaliknya, punya sifat dayyuts, maka akhirnya setiap anak dan istri bakal terbiasa dengan kemaksiatan dan melekat dengan dosa, disaat fungsi kontrol seorang kepala rumah tangga sudah hilang entah kemana. Bahkan nggak menutup kemungkinan bahwa merebaknya perzinaan yang dilakukan dalam rumah juga bagian dari akses fenomena dayyuts yang menyebar.

Untuk orang-orang seperti kita yang hari ini statusnya pembelajar, maka dengan teduhnya Ustadz Oemar Mita menasihati kita, "Lebih baik mengetahui dengan benar dari awal daripada terlanjur memahami tetapi salah dan harus memutar balik. Pernikahan itu sejatinya di ruang tunggu."

3.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

1 min • 10 pts

Media Image

Setelah penantian panjang 4 tahun pernikahan di Gaza, akhirnya Ahmad Khayat dan istrinya dikaruniai Allah tiga anak perempuan sekaligus pada 2019 lalu. Sebuah amanah yang tidak ringan sama sekali bagi Ahmad Khayat mengingat dirinya kala itu belum punya pekerjaan tetap karena sulitnya kehidupan blokade di Gaza. Namun bagi Istrinya dan Ahmad Khayat, bagaimanapun juga anak mereka ini penyejuk pandangan bagi mereka. Mereka tetap merawat dan menyayangi setulus cinta untuk ketiga putrinya Lylaf, Jana, dan Habiba.

Peran Ayah yang siap apapun yang terjadi pada ketetapan-Nya dan tetap berusaha adil pada anak-anaknya inilah yang banyak sekali hilang di luar bumi Syam, termasuk keluarga di sekitar kita, atau justru kitalah yang sama-sama merasakannya. Itulah mengapa, salah satu peran ayah itu disebut?

Qiyam

Qowaam

Qiimatu

Istiqamah

Answer explanation

Sebelum akhirnya anak tidak mendapat keadilan, maka ujian pertama sebagian laki-laki sudah menikah biasanya menyebut ini 'Derby Classic' antara Mantu dan Mertua ketika menuntut keadilan kasih sayang anaknya dan kasih sayang suaminya.

Keadaan lelaki yang berjibaku dan gagal mengatasi ini, sampai-sampai ini juga termasuk fenomena keluarga dalam masa fitnah.

❝ Rasulullah ﷺ dari riwayat Abu Hurairah

Apabila harta rampasan perang (al-fai') hanya dibagikan di kalangan orang-orang kaya, seorang suami takut kepada istrinya dan durhaka terhadap ibunya, dan akan ada seseorang lebih dekat kepada temannya daripada ayahnya sendiri.

Jadi, anak yang ketika nggak menemukan keadilan di rumah lalu jauh lebih akrab sama temannya daripada ayahnya, itu semua bermula dari proses panjang belum berhasilnya laki-laki ketika mengatasi ujian pertama untuk menghadirkan keadilan untuk tetap memberi kasih sayang kepada istrinya dan ibu mertua atau kandung.

Inilah peran suami menjadi قوام (Qowaam). Maknanya adil dan seimbang. Dan bukan berarti sama rata. Ia dengan istri harus beres mengarahkan rolenya jadi muslimah. Dan kadang laki-laki harusnya pintar bisa dekat dengan ibunya.

Ustadz Oemar Mita pernah menyampaikan, "Tidak ada yang perlu dibenturkan sifat dan kadar cinta seorang suami kepadamu dan kepada ibunya. Karena pada dasarnya ini jauh berbeda. Cintanya kepada ibu bersifat takzim (penghormatan) sedangkan cinta yang kamu bangun bersamanya di dalam ketaatan itu adalah mawaddah (sayang). Karena kalau ada istri, merasa cemburu dengan perlakuan suami kepada ibunya, maka nanti Allah berikan anak yang sulit berbakti kepadanya. Justru seorang istri harus mendorong suaminya supaya dia terus memberikan bakti kepada orang tuanya."

Perkara ini terdengar mengherankan bagi orang yang dalam keadaan fitrah, tapi kecemburuan receh ini bukan hal kecil dan yang pasti akan mengganggu visi pernikahan yang memang ingin jadi bagian dari pembebas Baitul Maqdis. Semua bermula dari kesadaran lelaki untuk berperan jadi Qowaam. Dan istrinya yang support untuk tetap takzim kepada orang tuanya.

4.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

1 min • 10 pts

Media Image

Institusi pendidikan dasar di Gaza juga tetap ada permainan yang melatih motorik anak-anak, seperti di permainan ini mereka akan terus mengelilingi kursi selama musiknya berjalan dan berebut untuk duduk di kursi ketika musiknya berhenti.

Tentunya melatih fokus dengan mengaktifkan pendengaran, melatih tempo berjalan cepat, dan peka posisi dengan objek tertentu itu nggak cukup sekadar menjadi permainan saja. Diluar sekolah tetap perlu ada peran orang tua khususnya ayah yang pada dasarnya laki-laki memiliki kemampuan fokus pada tujuan dari logika yang menjadi kekurangan perempuan.

Maka menjaga perempuan agar terpenuhi fitrah untuk akalnya itu diperlukan sosok Ayah dengan peran?

Qiyam

Qowwamah

Qiimatu

Qoomu

Answer explanation

Salah satu modus Ghazwul Fikri yang pernah kita pelajari itu, adalah lembaga pendidikan. Karena lembaga pendidikan itu efektif, bahwa dia mempunyai kemampuan untuk memproduksi massal. Orang-orang yang diproduksi dengan pemikiran yang sama. Mereka membidik generasi muda, inisiatif tinggi, cepat belajar, cepat bergerak. Sebab ada relasi kuasa yang nggak seimbang ketika mahasiswa terbatas bergerak leluasa untuk menghadapi dosen.

Namun menariknya, Ustadz Akmal Sjafril ketika ditanya bagaimana teknisnya untuk menjaga anak, maka beliau menjawab,

"Sterilisasi itu bukan solusi... Karena kata Sayyidina Umar bin Khattab, 'Satu persatu simpul agama ini hilang karena tidak paham kejahiliahan.' maka, tau keburukan bukan untuk mencicipi, tapi menjaga. Karena Islam Liberal itu lulusan pesantren semua. Kenapa? Karena Culture shock dengan dunia luar itu yang berbahaya meskipun ketika di pesantren sederet prestasi. Karena dia tidak siap. Maka Rasulullah ﷺ dan para sahabat pun itu nggak steril, mereka (anak mudanya yang beriman) hidup bersama orang musyrik. Kita perlu tahu sebagai ayah, supaya anak bukan makin meraba sendirian. Meletakkan di pesantren bukan sekadar terima jadi. Nggak bisa. Seorang Ayah itu martabat keluarga. Milikilah ego, kedekatan yang tepat sehingga anak bisa 1000 kali berpikir untuk mempermalukan keluarga."

Inilah mengapa laki-laki harus belajar punya peran qoomu atau qooma. Sering kita mendengar kata istiqamah. Artinya juga nggak beda jauh dari itu. Seorang suami itu harus punya komitmen. Suami yang baik adalah yang selalu bisa berkomitmen dengan apa yang telah diucapkannya.

Soalnya, pernikahan bukanlah ikatan darah semata, tapi ikatan janji. Ada ijab dan qobul. Ada kesepakatan bersama di sana. Untuk mempertahankan ikatan tersebut, diperlukan komitmen yang tinggi.

Visi pernikahan yang ingin jadi bagian dari pembebas Baitul Maqdis, maka proses pemantasannya panjang, belajarnya nggak singkat, pengamalannya nggak sebentar. Tapi cukup membangun kesadaran bahwa kisah pernikahannya akan dalam keadaan mulia dan berkah menurut Allah.

5.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

1 min • 10 pts

Dari Matchday 05 kita belajar, bahwa ada perbedaan yang kontras antara Islam dan Barat, ketika Barat hanya menggaungkan komponen jasad pada tubuh yang hari ini mengakibatkan banyak sekali kerusakan dalam tatanan kehidupan.

Ada pakaian yang menghilangkan fungsinya, perzinahan yang di wajarisasi, konten-konten pornografi dijejali, media meninabobokan mereka dengan kemajuan informasi dan teknologi dalam selimut robek bernama kapitalisasi.

Kehidupan yang terik sekali dari definisi peradaban sesungguhnya, akan senantiasa tertutup dari fitrah seharusnya ketika mereka hanya berpikir? Kecuali...

Bagaimana caranya tetap punya empati walaupun ada gejolak nafsu?

Yang penting saya tidak memperkosa orang

Kenapa harus ada larangan selama ada consent untuk berhubungan badan?

My body my authority

Nggak ada yang bener!

Answer explanation

Media Image

Kita sudah membahas hakikat Ghazwul Fikri di ending Matchday 06, kita sudah membahas bagaimana Ghazwul Fikri itu dijalankan dengan beberapa modusnya. Kita di Matchday 05 juga belajar, mengapa harus terjadi benturan antara perang pemikiran ini, karena memang banyak di antara pandangan-pandangan pemikiran manusia ini yang memang tidak sama.

Sebagai pengingat lagi, kalau kita menganggap manusia itu Khalifah Allah ﷻ, kita akan berpikir dengan cara yang berbeda dengan orang yang menganggap manusia adalah bagian dari dunia binatang. Kalau manusia dianggap binatang, maka yang dibesar-besarkan adalah syahwatnya. Dan maka itulah syahwat itu menjadi sumber bisnis bagi para kaum kapitalis.

Kalau kita menganggap manusia adalah Khalifah Allah ﷻ, banyak sekali hal-hal yang tidak pantas kita lakukan. Dan hal-hal tersebut bukan hal-hal yang boleh dijadikan bisnis.

Sementara kaum kapitalis yang mengeksploitasi syahwat manusia, semuanya sah-sah saja. Jadi kita melihat Ghazwul Fikri itu masalahnya bukan selalu ideologis. Kadang-kadang masalahnya adalah uang dan bisnis. Kalau muslim, kita masih taat dengan agamanya sendiri. Maka aksi boikot produk dan jasa, bahkan yang sekadar terafiliasi israel pun hari ini bisa membuahkan hasil ketika sahamnya terjun bebas. Oleh karenanya jangan heran umat Islam ketika yang menentang itu dari kaum muslim sendiri. Hanya saja mereka terpenjara dan diperbudak oleh syahwatnya dan hawa nafsunya sendiri.

Manusia dan kebahagiaan itu sangat berpengaruh pada serangan pemikiran yang kemudian ditujukan kepada kita.

Sebagian di antaranya kita sudah bahas sebelumnya ketika belajar tentang konsep manusia. Dan kembali kita fokuskan tentang komponen jasad dan ruh pada tubuh manusia.

Dari ayat 28, Allah menciptakan manusia dari komponen jasad. Dan di ayat 29, Allah ciptakan manusia dengan komponen ruh. Menariknya, ketika manusia diciptakan berupa jasad yang dibuat dari tanah, malaikat nggak disuruh sujud. Malaikat baru disuruh sujud ketika ada ruhnya. Maka manusia itu hina atau mulia bukan karena jasadnya, tapi karena ruhnya.

Sebagai contoh, ketika Barat bicara tentang zina. Apa yang mereka lihat? Mereka itu melihat perzinaan itu hanya sebatas hubungan badan saja, karena ini hubungan badan nggak ada hubungannya dengan jiwa dan kemanusiaan. Bahkan mereka melihat itu sebagai hak private.

"Ya suka-suka saya mau berbuat apa yang penting saya tidak memperkosa orang, saya tidak memaksa." Itu saja yang mereka pikirkan.

Apakah tidak pernah terpikirkan kerusakan jiwa akibat zina? Zina itu pasti merusak jiwa. Karena orang yang berzina pasti tidak punya rasa empati. Pasti dia tidak pernah berpikir bahwa orang yang berbuat zina juga punya orang tua, punya kakak dan adik. Dan dia sendiri juga punya kakak, adik, dan orang tua. Dia tidak pernah bertanya kepada orang tuanya, bolehkah saya menjalin hubungan dengan orang ini?

Zina itu membuktikan bahwa anda tidak punya empati, kemudian anda tidak ingat dengan orang lain yang ada di sekitar anda.

Anda tidak ingat bahwa orang yang anda zinahi, itu juga punya orang tua yang punya hak juga terhadap dia.

Karena pada fitrahnya manusia itu nggak ada yang suka kalau anggota keluarganya di zinahi.

Makanya Nabi ﷺ itu pernah didatangi seseorang.

"Wahai Muhammad, saya ingin masuk Islam. Tapi satu syaratnya, saya diizinkan berzina. Karena tidak ada perkara yang paling aku senangi di atas muka bumi ini kecuali zina."

Rasulullah ﷺ kemudian tidak marah, lembut sekali. Tapi kata-katanya, pemilihannya luar biasa.

"Kamu punya putri?"

"Punya."

"Punya saudari perempuan?"

"Punya."

"Sekarang bagaimana pendapatmu, kalau putrimu, saudari perempuanmu di zinahi laki-laki?"

"Oh saya akan kejar laki-laki itu, saya penggal kepalanya."

"Sebagaimana kamu tidak Ridha, putrimu dan saudari perempuanmu kamu zinahi. Orang lain pun tidak akan Ridha kalau putrinya dan saudari perempuannya kamu zinahi."

Langsung digenggam tangan Rasulullah ﷺ, seseorang ini bersyahadat.

Lalu dia berkata, "Sebelum aku bertemu dengan Nabi Muhammad ﷺ, tidak ada perkara yang paling aku cintai kecuali adalah zina. Tapi setelah ketemu dengan Rasulullah, lalu Nabi ﷺ membuka fitrahnya saya, tidak ada perkara yang paling aku benci dan aku perangi seumur sisa hidupku kecuali adalah perzinahan."

Bagaimana mungkin kita tetap menikmati kerusakan fitrah, sementara Baitul Maqdis terus membuka fitrah kemanusiaan kita.

6.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 10 pts

Ada ibroh yang menarik ketika aku menjumpai seorang lelaki yang bertaubat dan Inshaa Allah hari ini serius buat berhijrah. Bahwa dulu sekali ketika ia masih dekat dengan lawan jenis—dalam case ini dekat sama perempuan—maka lelaki ini berkata, "Saya itu tidak pernah berpikir sedikit pun untuk menzinahi perempuan itu ketika hari pertama berjumpa dengannya."

Pernyataan jujur ini akhirnya membuat bulu kuduk merinding, bahwa ternyata makin benar aja Al-Qur'an ketika Setan itu nggak menggoda kecuali tahap demi tahapan. Hari pertama perempuan bisa jadi jual mahal, tapi takluknya hati karena nyaman dengan lelaki bisa membuka tirai rasa malu yang seharusnya menjaganya sejak awal.

Kalau hidup ini harus tau siapa musuh kita, maka siapa nama setan yang menggoda untuk zina?

Khinzib

Al-Walahan

Masuth

A'war

Al-Khubuts Wal Khabaits

Answer explanation

Media Image

Iblis juga menyiapkan pasukan khusus yang dikomandani oleh anaknya sendiri bernama A'war. Mujahid bin Jabir, murid utama Abdullah Ibnu Abbas radhiyallahu anhu, menyebutkan bahwa Iblis memiliki lima anak, satu di antaranya bernama A'war. Dia memiliki tugas khusus menyeru orang untuk berbuat zina dan menghiasinya agar nampak baik dalam pandangan manusia. (Talbisul Iblis, karangan kitab Ibnul Jauzi)

Demikian gencar kampanye Iblis untuk mensosialisasikan perzinaan. Karena zina berpotensi besar untuk merusak fitrah manusia, menyimpangkan manusia dari agama dan mengundang kemurkaan Allah ketika telah merajalela.

Apa dampak perzinaan?

❝ Imam Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah

Terkumpul pada tindakan zina segala bentuk keburukan berupa lemahnya agama, bilangnya sifat wara' (kepekaan dan kewaspadaan terhadap dosa), rusaknya susila dan tipisnya kebencian terhadap dosa. Maka tidak anda dapatkan seorang pezina yang memiliki sifat wara', setia janji, jujur dalam ucapan maupun kesetiaan pada teman dekat, dia juga tidak memiliki kecemburuan atas kekejian yang dilakukan oleh istrinya.

Ketahuilah bahwa balasan itu berbanding lurus dengan amal, hati yang terpaut dengan sesuatu yang haram, setiap kali dia berhasrat untuk meninggalkan dan keluar darinya pada akhirnya kembali ke dosa semula. Begitu pula dengan balasan baginya di barzakh maupun di akhirat. Pada sebagian riwayat hadits Samurah bin Jandub yang disebutkan dalam Shahih al-Bukhari disebutkan bahwa Rasulullah ﷺ bersabda.

"Suatu malam aku bermimpi ada dua orang yang mendatangiku, lalu keduanya mengajakku keluar, maka akupun beranjak bersama keduanya. Ternyata aku melihat ada sebuah rumah yang dibangun seperti tungku, bagian atas sempit dan bagian bawahnya luas, sedangkan dibawahnya ada nyala api. Di dalam bangunan tersebut ada kaum laki-laki dan perempuan yang telanjang. Ketika api dinyalakan merekapun berusaha naik ke atas hingga hampir-hampir bisa keluar (dari tungku). Jika api redup merekapun kembali ke tempat semula. Sayapun bertanya, "Siapakah mereka?" Dia menjawab, "Mereka adalah para pezina."'

Perhatikanlah kesesuaian hadits ini dengan kondisi hati para pezina di dunia. Setiap kali mereka berkeinginan untuk bertaubat dan berhenti darnya, serta keluar dari tungku syahwat menuju kesejukan taubat ternyata kandas, dan setelah itu mereka kembali lagi padahal hampir saja mereka keluar darinya."

Dalam buku "Menang Melawan Setan" karya Ustadz Abu Umar Abdillah, beliau menuliskan dengan tulisan yang mudah sekali dipahami.

Untuk itulah, dengan berbagai trik dan strateginya A'war beserta pasukannya dari golongan jin dan manusia menebarkan ranjau-ranjau zina. Sebagaimana seorang pemancing, dia harus memasang umpan agar ikan mau mendekati kailnya. Maka setan memasang umpan agar si korban mau mendatangi perangkapnya. Umpan tersebut berupa Nisa'un kaasiyat 'ariyat, wanita yang berpakaian tetapi telanjang, pornografi, porno aksi dan perangkatnya.

Setan tahu betul bahwa mata adalah urusan syahwat, mata adalah pemberi kabar kepada bagi. Hati dan mata, keduanya seperti dua lampu yang dipasang paralel. Jika satu tombol dipencet yang lain ikut menyala. Jika salah satu melakukan aktivitas maka yang lain akan terkena imbasnya.

Bahkan siklus zina diawali dengan pandangan mata. Apa yang dikonsumsi mata, pengaruhnya terus mengalir mengikuti siklusnya. Tak akan berhenti pada satu titik saja, bahkan tak cukup hanya sekali putaran dia mempengaruhi jasad tubuhnya. Seluruh dosa bisa bermula dari mata, meluapnya syahwat dari bendungannya paling sering darinya juga.

Dalam buku Al-Jawabul Kafi karya Imam Ibnul Qayyim, dengan apiknya beliau menjelaskan bagaimana siklus dosa mengalir.

Pertama, bermula dari pandangan. Khususnya jika objek yang dipandang adalah wanita atau sebaliknya, bisa juga berupa gambar atau film. Dari pandangan ini, hampir pasti meninggalkan bekasnya, seberapa pun kadarnya.

Kedua, siklus akan beralih dari pandangan menuju lintasan hati. Hati merekam apa yang dilihatnya, wajahnya, auratnya, dan apapun yang berkesan setelah pandangan mendarat pada sasarannya. Pada fase ini, teramat sulit membendung bola salju yang telah menggelinding, hingga sampailah ia pada siklus berikutnya yang lebih akut.

Ketiga, dari lintasan hati akan melahirkan pikiran, indahnya objek pandangan senantiasa terbayang di benaknya hingga hati sibuk memikirkannya. Diapun berangan-angan, "Mungkinkah jika aku..." , "Seandainya saja..." , "Bagaimana caranya..." Dan angan-angan lain yang menyibukkan sebagian aktivitas pikiran dan hatinya. Bayang-bayang itu pula yang memenuhi bilik hati dan rongga otaknya.

Keempat, disaat akal sibuk memikirkannya, hati antusias untuk membayangkannya, secara otomatis, siklus berikutnya telah dimasuki, yakni hadirnya syahwat. Ya, serta Merta syahwat akan hadir di saat orang membayangkan wanita telanjang, atau berpikir seandainya yang menjadi aktor dalam film porno yang dilihatnya itu adalah dirinya. Pada titik ini, nasib imannya sudah berada di ujung tanduk, benteng pertahanannya sudah nyaris ambruk. Karena ia memasuki fase yang lebih berbahaya.

Kelima, hadirnya syahwat akan melahirkan kemauan untuk melampiaskannya. Jika dia telah membayangkan orang berzina, niscaya timbul kemauan dia untuk melakukannya.

Keenam, jika kemauan semakin menguat maka terciptalah tekad atau gejolak nafsu yang membara. Dan jika tekad telah bulat, perbuatan zina akan sulit terbendung. Siklus ini terlanjur berputar. Tak heran jika kebanyakan orang yang melakukan masturbasi, onani, pemerkosaan bermula dari menonton film porno. Dan umumnya tidak puas berhenti di satu titik sebelum dia bertaubat nasuha atau dihentikan sangsi yang disandangnya.

Nah, apa perisainya? Menundukkan pandangan. Kata siapa? Allah yang kasih tahu.

Antisipasi paling mutakhir untuk menangkis serangan setan A'war yang menjebak pandangan mata di segala penjuru adalah dengan menahan pandangan mata. Janganlah kita terlalu percaya diri mengumbar pandangan, atau meremehkan pandangan terhadap objek yang haram lalu menyangka tak terjadi akibat apa-apa. Ini bukan perkataan hati, ini kata setan.

Memang berat menahan pandangan mata di saat nafsu menginginkannya. Tetapi, bertahan untuk tidak melihat yang haram betapapun beratnya, itu masih jauh lebih ringan daripada membendung pengaruh setelah melihatnya.

'ash-shabru 'ala ghadhil Bashar aisar minash Shabri 'ala alamin ba'dahu

"Bersabar untuk menahan pandangan lebih mudah daripada bersabar atas akibat setelah melihatnya." Begitu perkataan di antara salaf.

❝ QS. An-Nuur: 30

قُلْ لِّلْمُؤْمِنِيْنَ يَغُضُّوْا مِنْ اَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوْا فُرُوْجَهُمْۗ ذٰلِكَ اَزْكٰى لَهُمْۗ اِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌۢ بِمَا يَصْنَعُوْنَ

"Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu, lebih suci bagi mereka. Sungguh, Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat."

________________________________________

❝ QS. An-Nuur: 31

... وَقُلْ لِّلْمُؤْمِنٰتِ يَغْضُضْنَ مِنْ اَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوْجَهُنَّ

"Katakanlah kepada wanita yang beriman, 'Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya..."

________________________________________

❝ Rasulullah ﷺ dari HR. Ahmad

Janganlah mengikuti pandangan (pertama) dengan pandangan kedua, karena bagimu (keringanan) untuk pandangan pertama, namun tidak untuk pandangan yang kedua.

Disisi lain, strategi setan A'war juga termasuk nyanyian, campur baur laki-laki dan perempuan, bahkan normalisasi dosa dan kemaksiatan dari budaya berpakaian tapi telanjang, pacaran, tarian erotis, porno aksi sebagai kebebasan berekspresi. Mengubah nama perbuatan keji dengan nama yang disukai hati. Padahal lonte, ya, lonte. Nggak ada hubungannya dengan kupu-kupu malam. Zina, ya, zina. Nggak ada hubungannya dengan suka sama suka.

Akan tetapi, nggak seharusnya kita berputus asa, karena betapapun gigihnya usaha setan, bagi orang yang beriman dan konsisten dengan keimanannya, jujur memperhatikan Baitul Maqdis, tipu daya setan itu lemah.

❝ QS. An-Nisa: 76

اِنَّ كَيْدَ الشَّيْطٰنِ كَانَ ضَعِيْفًا...

"...Karena sesungguhnya tipu daya setan itu lemah."

________________________________________

Kita harus mulai serius benar-benar menjaga jarak, merangkul sahabat, menutup akses seluas-luasnya tentara A'war. Karena perhatian ke Baitul Maqdis pasti akan memudar seiring hawa nafsu yang terus diperturutkan.

7.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

1 min • 10 pts

Persoalan zina sejatinya bukan eksklusif dimiliki kasusnya oleh mereka yang hari ini menyesal ketika ada anaknya yang nggak bisa dinasabkan kepada ayahnya ketika dulu sekali istrinya hamil di luar pernikahan. Tapi juga kasus yang serius bagi siapapun kita yang melakukan dosa secara sembunyi-sembunyi ketika terbelenggu hawa nafsu yang merusak komponen ruh.

Namun begitu, Islam tetaplah agama yang komprehensif. Islam bukan hanya mengatur teknis cara interaksi laki-laki dan perempuan. Tapi Islam juga hadir untuk melembutkan hati dari kisah-kisah yang membuat kita akhirnya merasakan keteduhan dalam taat. Kisah siapakah yang diuji hawa nafsunya tapi justru syahid di ujung hidupnya di dunia?

Nabi Yusuf 'alayhissalam

Maryam binti Imran

Nabi Yahya 'alayhissalam

Answer explanation

Setelah kita belajar dari Nabi Yusuf 'alayhissalam ketika di goda oleh Ratu Mesir untuk berzina, terbentang Burhan melihat ayahnya Ya'qub yang nampak bersedih. Maka atas rasa takut sama Allah, Nabi Yusuf berusaha meninggalkan Ratu itu. Ada bounding Ayah yang karakternya luar biasa sehingga bisa menghentikan lajunya syahwat.

Setelah kita belajar dari Maryam binti Imran ketika pasca melahirkan Isa 'alayhissalam, dia sampai ingin mati bukan karena putus asa. Melainkan karena nggak mengharapkan adanya fitnah. Tapi atas izin Allah, Nabi Isa yang masih bayi itu berkata dengan kalimat meyakinkan untuk membantah kepada kaum Nasrani. Sejatinya Maryam tetaplah perempuan suci Baitul Maqdis.

Dan kisah Nabi Yahya dengan nama yang mentereng sebagai anak muda yang memperjuangkan kebenaran, berakhir syahid ketika dipenggal kepalanya.

Ketiga kisah ini, mungkin tidak akan terulang lagi.

Tapi...

Kita memang bukanlah seperti Nabi Yusuf yang memiliki ta'zim level expert untuk orang tua sampai kita berhasil dihadirkan pandangan ayah yang kemudian sedih melihat kita yang dekat sekali bersentuhan dengan apa yang diharamkan Allah.

Namun itulah ujian zina yang bobotnya melampaui batu besar yang ditimpa ke bahu. Menarik selayak lumpur yang tidak membiarkan dengan mudah keluar ketika sudah terjebak.

Kita memang bukanlah seperti Maryam yang berkhidmat untuk memakmurkan Masjid, beribadah dan tidak berinteraksi kecuali kepada Ayahnya Imran, Zakaria keluarganya, dan Isa anaknya. Sehingga ketika dalam keadaan terpojokkan sebagai manusia dan merebaknya fitnah, kemudian Allah sendiri yang membelanya dari lisan Nabi Isa. Seberat itu, padahal, perempuan se-terjaga Maryam.

Namun ada akibat zina yang merusakkan fitrah kebaikan. Ketika urusan nasab tidak lagi bisa di nisbatkan kepada ayahnya. Taubat bisa diterima, tapi hukum tetap berlaku.

Kita memang bukanlah seperti Nabi Yahya yang memanfaatkan masa mudanya, bukan main aman merintis karir semata tapi ketika urusan dakwah dengan lantang menegaskan kebenaran yang beliau 'alayhissalam harapkan itu kebaikan umat, justru berakhir pemenggalan.

Itulah perjuangan membereskan soalan zina yang merebaknya itu pasti melelahkan hati setiap orang tua setiap saatnya ketika memandang mungil wajah anaknya.

Kita nggak diuji sebagaimana mereka, meskipun mereka orang-orang terbaik dengan terjaganya mereka dari fitnah syahwat dan syubhat. Tapi ketika berhadapan dengan ujian, mereka hanya bertawakal kepada Allah.

Ketika role model anak muda dalam Islam berjibaku mempertahankan agamanya, siapa kita yang bermain-main dengan dosa semacam ini?

Create a free account and access millions of resources

Create resources
Host any resource
Get auto-graded reports
or continue with
Microsoft
Apple
Others
By signing up, you agree to our Terms of Service & Privacy Policy
Already have an account?