Andini sekolah di MI Nurul Iman. Ia berasal dari keluarga yang kurang mampu. Jangankan uang saku untuk sarapan dan makan siang biasanya Andini hanya membawa bekal seadanya. Bagi Andini hal itu sudah biasa, bahkan Ia tetap bersyukur dan bahagia. Tetapi Afika dan dua temannya Indri dan Wati menjauhi Andini karena menganggap Andini tidak pantas dijadikan teman mereka.
Bagaimanakah seharusnya sikap Afika, Indri, dan Wati?