Ditukar dengan Apa ?
Seperti biasa, hewan-hewan di Hutan Kelayau saling barter atau bertukar barang di pasar. Mereka menukarkan hasil kebun atau barang yang mereka punya dengan barang yang mereka inginkan. Ka Kancil membawa jagung dari kebunnya. Ia ingin menukar jagung itu dengan kangkung sebab ia ingin makan kangkung siang ini.
Sementara itu, Dak Bebek baru saja memanen kangkungnya. Jumlahnya terlalu banyak untuk dimakan sendiri. Dak Bebek membawa kangkung ke pasar dan berharap bisa menukarkan dengan padi. Ka Kancil senang bertemu Dak Bebek. Mereka berdua sama-sama senang karena mendapatkan barang yang mereka inginkan.
Pada cerita “Ditukar dengan Apa?” alat pembayaran yang pertama kali digunakan adalah batu. Namun, alat pembayaran tersebut tidak lagi digunakan karena ada beberapa masalah antara lain ….