SOAL MENCIPTA PUISI SEMPUL

Padanan kata untuk kata menitik dapat ditemukan dalam kalimat mana?

• Air hujan mulai menitik dari genting
• Seharusnya siswa menitik di lapangan upacara
• Arman tidak menitik saat akan menulis kalimat baru
• Kepala sekolah menitik guru BK akibat kasus kekerasan siswa

Rianti adalah gadis yang ringan tangan. Denotasi dari kata ringan tangan adalah.

• Suka menolong
• Suka memukul
• Oleh-oleh
• Orang yang di percayai

Buah pikirannya yang cerdas selalu sangat bermanfaat dalam mengembangkan bisnis keluarganya itu. Buah pikir dalam kalimat tersebut berarti...

• Buah-buahan
• Solusi
• Gagasan
• Kepercayaan

Puisi merupakan sebuah bentuk karya sastra yang puitis, terdiri atas larik dan...

• Bait
• Majas
• Rima
• Suku kata

Kau menunggu aku berbicara Aku menunggu kau berkata-kata Kopiku menunggu segala hal yang sia-sia Kata-kata aku, menunggu, kopi, bersabar, dan waktu yang ditulis berulang-ulang dalam puisi tersebut menunjukkan ciri puisi yakni.

• Majas
• Rima
• Autentik
• Repetisi

Orang yang menulis puisi disebut

• Penyair
• Musisi
• Sineas
• Penulis

"Kedai Kopi Pukul Sebelas Siang" Pukul sebelas siang kamu datang, Senyum segan tersampir di wajahmu Kantong belanjaan tertenteng di tanganmu "Maaf aku terlambat," ujarmu Aku menatap kopiku yang sudah dingin sejak dua jam lalu "Tak apa," jawabku Aku dan kopiku adalah karib, kami bersabar layaknya waktu Diksi mengandung majas yang ada pada puisi di atas contohnya adalah...

• Karib
• Waktu
• Kantong
• Kopi

"Kedai Kopi Pukul Sebelas Siang" Pukul sebelas siang kamu datang, Senyum segan tersampir di wajahmu Kantong belanjaan tertenteng di tanganmu "Maaf aku terlambat," ujarmu Aku menatap kopiku yang sudah dingin sejak dua jam lalu "Tak apa," jawabku Aku dan kopiku adalah karib, kami bersabar layaknya waktu Yang bukan kalimat mengandung majas dalam penggalan puisi tersebut adalah...

• Aku dan kopiku adalah karib
• Kami bersabar layaknya waktu
• Kopiku menunggu segala hal yang sia-sia
• Pukul sebelas siang kamu datang

"Kedai Kopi Pukul Sebelas Siang" Pukul sebelas siang kamu datang, Senyum segan tersampir di wajahmu Kantong belanjaan tertenteng di tanganmu "Maaf aku terlambat," ujarmu Aku menatap kopiku yang sudah dingin sejak dua jam lalu "Tak apa," jawabku Aku dan kopiku adalah karib, kami bersabar layaknya waktu Rima pada puisi di atas berbunyi..

• u-u-u-u
• a-a-a-a
• u-i-u-i
• a-u-a-u

"Kedai Kopi Pukul Sebelas Siang" Pukul sebelas siang kamu datang, Senyum segan tersampir di wajahmu Kantong belanjaan tertenteng di tanganmu "Maaf aku terlambat," ujarmu Aku menatap kopiku yang sudah dingin sejak dua jam lalu "Tak apa," jawabku Aku dan kopiku adalah karib, kami bersabar layaknya waktu

• Sepasang kekasih yang bertengkar
• Laki-laki yang meminum kopi
• Pria yang sabar menunggu kekasihnya
• Isi puisi tak bisa diterka