quiz 2

quiz 2

9th - 12th Grade

8 Qs

quiz-placeholder

Similar activities

LATIHAN SIFAT KOLIGATIF LARUTAN KELAS 12

LATIHAN SIFAT KOLIGATIF LARUTAN KELAS 12

12th Grade

10 Qs

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

12th Grade

10 Qs

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

12th Grade

10 Qs

Sifat koligatif

Sifat koligatif

12th Grade

10 Qs

sifat koligatif larutan kelas XII

sifat koligatif larutan kelas XII

KG - 12th Grade

10 Qs

Sifat Koligatif Larutan

Sifat Koligatif Larutan

12th Grade

10 Qs

KUIS KIMIA KELAS XII. IIS.1

KUIS KIMIA KELAS XII. IIS.1

12th Grade

10 Qs

Sifat Koligatif Larutan Quiz

Sifat Koligatif Larutan Quiz

12th Grade

10 Qs

quiz 2

quiz 2

Assessment

Quiz

Chemistry

9th - 12th Grade

Hard

Created by

pkmrsh. mulgogi2024

FREE Resource

8 questions

Show all answers

1.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

  1. Dalam suatu eksperimen kimia yang dilakukan di laboratorium, seorang siswa diminta untuk menentukan kadar urea dalam sebuah larutan. Siswa tersebut memiliki 750 gram larutan yang mengandung urea dengan rumus kimia CO(NH₂)₂. Larutan tersebut diamati pada suhu tertentu (t°C) dan diketahui memiliki tekanan uap jenuh sebesar 40,0 mmHg. Selain itu, siswa tersebut juga mendapatkan informasi bahwa pada suhu yang sama, tekanan uap jenuh air murni adalah 40,5 mmHg. Berdasarkan data ini, siswa diharapkan dapat menggunakan prinsip-prinsip hukum Raoult untuk menghitung kadar urea dalam larutan tersebut. Dengan menggunakan penurunan tekanan uap yang terjadi, siswa tersebut dapat menentukan fraksi mol urea dan air dalam larutan, serta menghitung persentase massa urea dalam larutan tersebut. Berdasarkan informasi ini, kadar urea dalam larutan yang sedang diamati adalah....(Mr = 60)

40%

30%

20%

10%

4%

2.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

  1. Dalam suatu kajian mengenai sifat koligatif larutan, terdapat sebuah larutan glukosa dengan massa 536 gram yang membeku pada suhu -0,744°C. Glukosa, dengan rumus molekul C₆H₁₂O₆ (Mr = 180), adalah zat terlarut yang sudah diketahui pengaruhnya terhadap penurunan titik beku pelarut. Kemudian, ke dalam larutan ini ditambahkan lagi 17,1 gram sukrosa, suatu disakarida dengan rumus molekul C₁₂H₂₂O₁₁ (Mr = 342). Air, sebagai pelarut, memiliki konstanta penurunan titik beku (Kf) sebesar 1,86°C/m. Informasi ini memberikan dasar untuk menghitung perubahan lebih lanjut pada titik beku larutan setelah penambahan sukrosa. Dengan demikian, diperlukan perhitungan untuk menentukan penurunan titik beku dari larutan campuran yang mengandung kedua zat terlarut tersebut, yaitu glukosa dan sukrosa. Dari data yang diberikan, maka penurunan titik beku larutan campuran adalah...

-0,930oC

+0,930 oC

-1,448 oC

7,528 oC

7,940 oC

3.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

Pada suatu kesempatan, dilakukan pengamatan mengenai sifat-sifat koligatif larutan, khususnya tentang kenaikan titik didih. Diketahui bahwa sebanyak 14,25 gram benzofenon, suatu senyawa organik dengan Mr = 190, dilarutkan dalam 100 gram benzena. Setelah benzofenon larut sempurna, larutan tersebut mendidih pada suhu 81,9375°C. Sebagai pembanding, titik didih benzena murni adalah 80,10°C. Berdasarkan data ini, diperlukan perhitungan untuk menentukan konstanta kenaikan titik didih molal (Kb) dari benzena. Dengan memahami perubahan yang terjadi pada titik didih larutan dibandingkan dengan pelarut murni, kita dapat menghitung besarnya konstanta kenaikan titik didih molal, yang merupakan salah satu sifat koligatif penting dalam kimia fisik. Maka, dengan menggunakan data yang ada, hitunglah nilai Kb benzena.....

2,13 oC/m

2,25 oC/m

2,35 oC/m

2,43 oC/m

2,45 oC/m

4.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

Dalam dunia kimia, tekanan osmotik merupakan salah satu fenomena penting yang menggambarkan sifat koligatif larutan. Bayangkan kita memiliki larutan yang mengandung 40 gram magnesium klorida (MgCl₂), suatu senyawa ionik dengan massa molar Mr =94 g/mol, yang dilarutkan dalam air sehingga volume total larutan menjadi 2 liter. Larutan ini berada pada suhu 27°C. Untuk memahami lebih lanjut efek dari senyawa terlarut ini terhadap tekanan osmotik, kita perlu menggunakan konstanta gas ideal, R, yang bernilai 0,082 L atm/mol K. Dengan data yang ada, hitunglah tekanan osmotik dari larutan tersebut....

12, 5 atm

14,7 atm

15,7 atm

16,5 atm

18,7 atm

5.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

Cermati peristiwa kimia berikut!

  1. 1. Penyulingan minyak bumi merupakan salah satu proses yang sangat penting dalam industri minyak dan gas. Dalam proses ini, minyak bumi dipisahkan menjadi berbagai fraksi berdasarkan perbedaan titik didihnya.

  2. 2. Penggunaan obat tetes mata adalah praktik medis yang umum untuk mengatasi berbagai kondisi mata. Tetes mata tersebut seringkali mengandung senyawa-senyawa yang dapat mempengaruhi sifat fisik larutan.

Berdasarkan peristiwa diatas dari kedua peristiwa tersebut secara berturut-turut merupakan contoh sifat koligatif…

Kenaikan titik didih dan tekanan osmotik

Penurunan titik beku dan kenaikan titik didih

Tekanan osmotic dan penurunan tekanan uap

Kenaikan titik didih dan penurunan tekanan uap

Penurunan tekanan uap dan penurunan titik beku

6.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

Dengan peningkatan konsentrasi zat terlarut, terjadi peningkatan dalam efek koligatif, yang mencakup penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan peningkatan tekanan osmotik. Efek koligatif ini menjadi semakin nyata seiring dengan meningkatnya jumlah partikel zat terlarut dalam larutan, karena semakin banyak partikel yang ada, semakin besar pula pengaruhnya terhadap sifat-sifat larutan. Hal ini menarik untuk diamati karena memberikan wawasan yang dalam tentang bagaimana komposisi larutan dapat memengaruhi berbagai proses kimia dan fisika yang terkait. Dengan memahami konsep ini, kita dapat mengetahui lebih dalam mengenai hubungan antara konsentrasi zat terlarut dan sifat-sifat larutan, yang pada gilirannya dapat membantu dalam berbagai aplikasi praktis, mulai dari industri hingga ilmu kedokteran. Maka semakin besar zat terlarut, maka yang terjadi adalah .....

tekanan uap larutan semakin besar

tidak mempengaruhi apapun

titik didih semakin tinggi

titik beku semakin tinggi

tekanan osmotik semakin kecil

7.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

Dalam kimia larutan, sifat koligatif adalah karakteristik yang memengaruhi perilaku larutan ketika zat terlarut ditambahkan ke dalamnya. Namun, di antara berbagai fenomena menarik yang terjadi, terdapat satu yang menonjol karena bukan bagian dari sifat koligatif tersebut.

Sebelum kita mengungkap misteri ini, mari kita telaah beberapa sifat koligatif yang telah memberikan pemahaman yang mendalam tentang perilaku larutan. Pertama, kita punya penurunan tekanan uap, sebuah fenomena di mana tekanan uap larutan menjadi lebih rendah daripada tekanan uap pelarut murni. Kemudian, ada kenaikan titik didih, di mana penambahan zat terlarut menyebabkan titik didih larutan menjadi lebih tinggi daripada pelarut murni. Sifat koligatif lainnya adalah penurunan titik beku, di mana larutan memiliki titik beku yang lebih rendah daripada pelarut murni, dan yang terakhir adalah peningkatan tekanan osmotik, di mana tekanan osmotik larutan meningkat karena adanya zat terlarut.

Namun, di antara keempat sifat koligatif yang telah kita bahas, ada satu yang sebenarnya bukan bagian dari kategori ini. Berdasarkan informasi diatas, berikut ini yang termasuk sifat koligatif larutan, kecuali......

Penurunan titik didih

Penurunan titik beku

Tekanan osmotik

Penurunan tekanan uap

Kenaikan titik didih

8.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

Pertama, kita perhatikan penggunaan teknologi desalinasi air laut. Proses desalinasi ini memanfaatkan peristiwa tekanan osmotik untuk menghasilkan air bersih dari air laut. Melalui proses reverse osmosis, tekanan osmotik digunakan untuk memisahkan garam dan mineral dari air laut, meninggalkan air tawar yang dapat digunakan untuk keperluan sehari-hari. Selanjutnya, kita telusuri aplikasi dalam pembuatan minuman berenergi. Beberapa minuman berenergi menggunakan peristiwa tekanan osmotik dalam pembuatannya. Ketika konsentrasi gula dan elektrolit dalam minuman tersebut lebih tinggi daripada dalam tubuh manusia, tekanan osmotik menyebabkan penyerapan cairan ke dalam darah, memberikan efek cepat yang meningkatkan energi dan hidrasi. Dan terakhir, kita mencermati aplikasi tekanan osmotik dalam proses fermentasi makanan, seperti dalam pembuatan keju. Dalam proses fermentasi ini, tekanan osmotik mengatur laju difusi nutrien ke dalam mikroorganisme yang bertanggung jawab atas fermentasi, mempengaruhi kualitas dan karakteristik produk akhir. Dengan melihat berbagai contoh ini, kita dapat melihat betapa luasnya aplikasi tekanan osmotik dalam berbagai bidang kehidupan. Dengan pemahaman yang mendalam tentang konsep ini, kita dapat mengoptimalkan teknologi dan proses untuk keuntungan manusia.

Manakah peristiwa berikut ini yang mengaplikasikan peristiwa tekanan osmotik...

Infus yang digunakan oleh pasien

Penambahan etilen glikol dalam radiator mobil

Mencairkan salju yang menutupi jalan

Memasukkan gua setelah air mendidih saat membuat sirup

Pembuatan es puter