Pertengkaran Dua Kakek
Pak Dipo dan Pak Iwan sudah berusia 60-an. Mereka berkawan sekaligus bertetangga. Mereka terkadang bertingkah laku seperti anak-anak. Mereka suka bertengkar, tetapi mereka akan akur kembali.
Suatu hari, Pak Dipo dan Pak Iwan pergi ke penemuan manula bersama-sama. Tepat pukul 10.00, Pak Dipo dan Pak Iwan berangkat ke tempat pertemuan dengan menggunakan mobil tua milik Pak Iwan. Di tengah perjalanan, tiba-tiba mobil mogok. Beberapa menit kemudian, keponakan Pak Iwan dan kawannya lewat dengan naik sepeda motor. Ia memperbaiki mobil Pak Iwan. Mobil itu pun bisa berjalan lagi.
"Untung ada anak muda yang pandai. Kalau tidak, lama-lama mogok di jalan bisa diderek!" kata Pak Dipo.
"Ah, kalau tidak ada dia, aku pun sanggup memperbaikinya. Aku kan sarjana teknik! Aku bukan tamatan SMP!" sambut Pak Iwan dengan kesal.
Mobil terus berjalan. Wajah Pak Iwan masam dan telinga Pak Dipo tampak memerah mendengar Pak Iwan menyinggung tentang pendidikan. Tiba-tiba Pak Dipo mengajak Pak Iwan untuk beradu kecerdasan. Pak Iwan pun menyetujui ajakan tersebut.
Pak Dipo dan Pak Iwan telah sampai di gedung pertemuan lantai dua untuk menemui para manula lainnya. Di sana mereka menceritakan peristiwa yang dialami tadi. Mereka meminta usulan lomba yang akan dilakukan. Bu Elvi pun mengusulkan Pak Iwan dan Pak Dipo untuk menuliskan 10 pertanyaan. Kemudian, setiap orang harus menuliskan jawaban atas pertanyaan yang diajukan lawannya selama 15 menit. Pak Dipo dan Pak Iwan menyetujui usulan Bu Elvi tersebut.
Setelah menjawab semua pertanyaan, jawaban mereka dikoreksi. Setelah jawaban dikoreksi, Pak Iwan yang sarjana teknik itu hanya dapat menjawab 7 pertanyaan dengan tepat. Sementara itu, Pak Dipo yang tamatan SMP dapat menjawab semua pertanyaan dengan tepat. Pak Iwan meminta maaf pada Pak Dipo karena telah merendahkan orang yang berpendidikan rendah. Mereka pun berjabat tangan dengan erat. Kemudian, Pak Dipo mengakui bahwa ia mengerjakan soal sambil melihat buku di perpustakaan. Para hadirin pun tertawa mendengarnya.
Pak Dipo dan Pak Iwan sampai di tempat pertemuan pada waktu ?