Biaya Peluang dan Skala Prioritas X B

Seorang petani memiliki lahan seluas 1 hektar yang dapat digunakan untuk menanam padi atau jagung. Jika petani memilih untuk menanam padi, ia dapat menghasilkan 6 ton padi dalam satu musim. Namun, jika ia memilih untuk menanam jagung, ia dapat menghasilkan 8 ton jagung. Harga pasar untuk padi adalah Rp5.000 per kilogram, sedangkan untuk jagung adalah Rp4.000 per kilogram. Petani tersebut memutuskan untuk menanam padi.

Berapa biaya peluang yang dihadapi oleh petani tersebut, dan bagaimana keputusan petani tersebut dapat dijelaskan dalam konteks skala prioritas?

• Biaya peluang adalah Rp20.000.000; keputusan petani dipengaruhi oleh potensi pendapatan yang lebih tinggi dari padi.

• Biaya peluang adalah Rp32.000.000; keputusan petani dipengaruhi oleh potensi pendapatan yang lebih rendah dari jagung.

• Biaya peluang adalah Rp40.000.000; keputusan petani dipengaruhi oleh preferensi pribadi untuk menanam padi meskipun hasil finansialnya lebih rendah.

• Biaya peluang adalah Rp48.000.000; keputusan petani dipengaruhi oleh potensi pendapatan yang lebih tinggi dari padi dan faktor non-ekonomi.

Seorang siswa SMA memiliki uang sebesar Rp100.000 yang dapat digunakan untuk membeli buku pelajaran atau tiket konser. Harga satu buku pelajaran adalah Rp50.000, sedangkan tiket konser seharga Rp100.000. Siswa tersebut memutuskan untuk membeli tiket konser.

Berapa biaya peluang dari keputusan siswa tersebut dan bagaimana hal ini menggambarkan skala prioritas?

• Biaya peluang adalah satu buku pelajaran; skala prioritas menunjukkan bahwa hiburan lebih penting.

• Biaya peluang adalah dua buku pelajaran; skala prioritas menunjukkan bahwa pendidikan lebih penting.

• Biaya peluang adalah satu tiket konser; skala prioritas menunjukkan bahwa pendidikan lebih penting.

• Biaya peluang adalah satu buku pelajaran; skala prioritas menunjukkan bahwa pendidikan lebih penting.

Seorang pengusaha memiliki waktu 8 jam dalam sehari untuk bekerja pada dua proyek. Proyek A menghasilkan keuntungan sebesar Rp1.000.000 per hari, sedangkan proyek B menghasilkan Rp800.000 per hari. Pengusaha tersebut memutuskan untuk menghabiskan seluruh waktunya pada proyek B.

Berapa biaya peluang dari keputusan pengusaha tersebut, dan bagaimana skala prioritasnya tercermin dalam keputusan ini?

• Biaya peluang adalah Rp1.000.000; skala prioritas menunjukkan bahwa keuntungan lebih rendah lebih diutamakan.

• Biaya peluang adalah Rp800.000; skala prioritas menunjukkan bahwa proyek B lebih menguntungkan.

• Biaya peluang adalah Rp200.000; skala prioritas menunjukkan bahwa proyek B memiliki keuntungan lain yang lebih diutamakan.

• Biaya peluang adalah satu buku pelajaran; skala prioritas menunjukkan bahwa pendidikan lebih penting.

Seorang ibu rumah tangga memiliki waktu 2 jam yang dapat digunakan untuk memasak makanan sehat atau membeli makanan siap saji. Memasak makanan sehat memerlukan biaya sebesar Rp50.000, sementara membeli makanan siap saji membutuhkan biaya Rp100.000. Ibu tersebut memilih untuk membeli makanan siap saji.

Berapa biaya peluang dari keputusan tersebut, dan bagaimana skala prioritasnya?

• Biaya peluang adalah Rp50.000; skala prioritas menunjukkan bahwa waktu lebih penting daripada uang.

• Biaya peluang adalah makanan sehat; skala prioritas menunjukkan bahwa kenyamanan lebih diutamakan.

• Biaya peluang adalah Rp100.000; skala prioritas menunjukkan bahwa kesehatan lebih penting.

• Biaya peluang adalah waktu 2 jam; skala prioritas menunjukkan bahwa efisiensi lebih diutamakan.

Seorang mahasiswa memiliki waktu luang 3 jam yang dapat digunakan untuk belajar atau bekerja paruh waktu. Jika ia bekerja, ia bisa mendapatkan penghasilan Rp150.000. Mahasiswa tersebut memilih untuk belajar selama 3 jam tersebut.

Berapa biaya peluang dari keputusan mahasiswa tersebut, dan bagaimana skala prioritasnya tercermin?

• Biaya peluang adalah Rp150.000; skala prioritas menunjukkan bahwa pendidikan lebih diutamakan daripada uang.

• Biaya peluang adalah waktu 3 jam; skala prioritas menunjukkan bahwa pendidikan lebih penting.

• Biaya peluang adalah kesempatan bekerja; skala prioritas menunjukkan bahwa pengalaman kerja lebih diutamakan.

• Biaya peluang adalah nilai akademik; skala prioritas menunjukkan bahwa uang lebih penting.

Seorang petani memiliki lahan terbatas dan bisa menanam kedelai atau jagung. Jika menanam kedelai, petani akan mendapatkan Rp10.000.000. Jika menanam jagung, petani akan mendapatkan Rp15.000.000. Petani memilih untuk menanam kedelai.

Berapa biaya peluang dari keputusan petani tersebut, dan bagaimana skala prioritasnya?

• Biaya peluang adalah Rp15.000.000; skala prioritas menunjukkan bahwa kualitas lebih penting daripada kuantitas.

• Biaya peluang adalah Rp5.000.000; skala prioritas menunjukkan bahwa stabilitas harga lebih penting.

• Biaya peluang adalah Rp15.000.000; skala prioritas menunjukkan bahwa preferensi pribadi lebih diutamakan.

• Biaya peluang adalah Rp10.000.000; skala prioritas menunjukkan bahwa kualitas lebih penting daripada pendapatan.

Seorang manajer harus memilih antara dua proyek investasi. Proyek A menjanjikan keuntungan sebesar Rp200.000.000, sedangkan proyek B menjanjikan keuntungan sebesar Rp250.000.000. Manajer memilih proyek A karena memiliki risiko lebih rendah.

Berapa biaya peluang dari keputusan tersebut, dan bagaimana skala prioritas manajer dalam membuat keputusan?

• Biaya peluang adalah Rp250.000.000; skala prioritas menunjukkan bahwa risiko lebih diutamakan daripada keuntungan.

• Biaya peluang adalah Rp50.000.000; skala prioritas menunjukkan bahwa keuntungan lebih diutamakan daripada risiko.

• Biaya peluang adalah Rp200.000.000; skala prioritas menunjukkan bahwa proyek B lebih menguntungkan.

• Biaya peluang adalah proyek B; skala prioritas menunjukkan bahwa stabilitas lebih diutamakan.

Seorang investor memiliki modal Rp1.000.000.000 yang bisa diinvestasikan di saham atau obligasi. Saham menawarkan return 10%, sedangkan obligasi menawarkan return 5%. Investor memilih untuk menginvestasikan seluruh modalnya di obligasi.

Berapa biaya peluang dari keputusan tersebut, dan bagaimana hal ini menunjukkan skala prioritas investor?

• Biaya peluang adalah Rp50.000.000; skala prioritas menunjukkan bahwa keamanan lebih diutamakan daripada return yang tinggi.

• Biaya peluang adalah Rp100.000.000; skala prioritas menunjukkan bahwa return tinggi lebih penting.

• Biaya peluang adalah Rp1.000.000.000; skala prioritas menunjukkan bahwa stabilitas lebih penting.

• Biaya peluang adalah Rp5.000.000; skala prioritas menunjukkan bahwa risiko lebih diutamakan.

Seorang pengusaha memiliki modal terbatas dan harus memilih antara mengembangkan produk baru atau memperluas pasar untuk produk yang sudah ada. Mengembangkan produk baru bisa menghasilkan laba Rp500.000.000, sementara memperluas pasar bisa menghasilkan laba Rp300.000.000. Pengusaha memilih untuk memperluas pasar.

Berapa biaya peluang dari keputusan tersebut, dan bagaimana skala prioritas pengusaha tercermin?

• Biaya peluang adalah Rp500.000.000; skala prioritas menunjukkan bahwa stabilitas lebih diutamakan daripada inovasi.

• Biaya peluang adalah Rp200.000.000; skala prioritas menunjukkan bahwa ekspansi lebih diutamakan daripada inovasi.

• Biaya peluang adalah Rp300.000.000; skala prioritas menunjukkan bahwa pengembangan produk lebih penting.

• Biaya peluang adalah produk baru; skala prioritas menunjukkan bahwa inovasi lebih penting

Seorang mahasiswa memiliki waktu 4 jam untuk belajar atau bersosialisasi dengan teman-temannya. Jika ia belajar, ia bisa meningkatkan nilainya dan memperbesar peluang mendapatkan beasiswa. Namun, ia memilih untuk bersosialisasi.

Berapa biaya peluang dari keputusan mahasiswa tersebut, dan bagaimana skala prioritasnya?

• Biaya peluang adalah beasiswa; skala prioritas menunjukkan bahwa nilai sosial lebih penting

• Biaya peluang adalah peningkatan nilai; skala prioritas menunjukkan bahwa waktu bersosialisasi lebih diutamakan.

• Biaya peluang adalah 4 jam waktu belajar; skala prioritas menunjukkan bahwa keseimbangan hidup lebih diutamakan.

• Biaya peluang adalah waktu bersosialisasi; skala prioritas menunjukkan bahwa akademik lebih penting.